Proposal Gencatan Senjata Israel Ditolak Hamas: Ini Isi Lengkap dan Alasannya!
16 Apr 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
31 1

Tanggapan Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata

Dikutip dari Al Jazeera, Abu Zuhri berkata tindakan pelucutan senjata ini merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima, karena dapat menimbulkan efek besar nantinya.

(BACA JUGA: Prabowo Kunjungi 5 Negara Timur Tengah, Sebut Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza!)

“Permintaan untuk melucuti senjata bahkan tidak dapat diterima atau pun dipertimbangkan. Ini bukan sekadar garis merah, ini adalah sejuta garis merah," kata Abu Zuhri.

Ia bahkan mengatakan jika semua orang harus memahami bahwa ini adalah mimpi, hanya sebuah angan-angan. Penawaran ini tidak akan dapat dicapai.

Dalam pernyataan lebih lanjut ia berkata dirinya terkejut bahwa proposal yang disampaikan Mesir memuat teks eksplisit tentang pelucutan senjata perlawanan.

“Mesir memberi tahu kami bahwa tidak akan ada kesepakatan untuk menghentikan perang tanpa merundingkan pelucutan senjata perlawanan".

Seorang koresponden dari Al Jazeera Nour Odeh mengatakan jika tuntutan untuk melucuti senjata yang diberikan Israel kepada Hamas tidak akan terwujud.

(BACA JUGA: Evakuasi 1.000 Warga Gaza oleh Prabowo: Murni Kemanusiaan atau Konspirasi AS?)

Apalagi setelah adanya penyerangan terbuka yang menyatakan rencana pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza.

Kelompok militan itu pun memberikan tawaran berbeda kepada pemerintah Tel Aviv dan menyampaikan niat mereka dengan tegas.

Pada dasarnya Hamas setuju untuk membebaskan semua tawanan Israel yang tersisa dalam satu kelompok.

Lebih lanjut, Hamas meminta agar Israel berkomitmen untuk mengakhiri perang ini secara permanen, menarik semua pasukannya dari wilayah Gaza dan menghentikan blokade pada wilayah tersebut.

Penyebab Kegagalan Perjanjian Gencatan Senjata Sebelumnya

Berkaca dari kegagalan gencatan senjata sebelumnya, konflik yang kembali pecah pada 18 Maret silam di wilayah Gaza Selatan, merupakan aksi sepihak dari Israel.

(BACA JUGA: Tarif Trump Naik 32 Persen, Chatib Basri Desak Pemerintah Ubah Krisis Jadi Peluang Ekonomi Nasional!)

Baik pada perjanjian sebelumnya ataupun tawaran baru Hamas saat ini masih tetap sama.

Mereka hanya menuntut adanya komitmen pemerintah Israel untuk menghentikan serangan mereka dan menarik seluruh pasukannya dari Gaza, Palestina.

Namun pemerintah Tel Aviv yang menolak tawaran tersebut dengan ancaman jika Hamas tidak segera melepaskan tawanan mereka, maka serangan udara akan kembali dilakukan.

Akibatnya konflik kembali pecah dan semakin banyak korban tewas berjatuhan di tanah Gaza.

Sulit untuk mencapai keputusan bersama dengan banyaknya perbedaan pendapat antara Hamas dan Israel.

(BACA JUGA: Prabowo Tolak Hukuman Mati Koruptor, Ini Alasannya! Yusril: Presiden Utamakan Kemanusiaan)

Ditengah perseteruan itu, kondisi warga di Gaza semakin hari semakin memprihatinkan, ada banyak krisi terjadi di daerah tersebut.

Ditambah dengan adanya blokade pengiriman bantuan yang dilakukan militer IDF, sehingga persediaan makanan, obat-obatan dan alat medis hingga air bersih terbatas.

PBB beri respon soal krisis kebutuhan pokok di Gaza, simak penjelasan lebih lengkap di halaman berikutnya…

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Proposal Gencatan Senjata Israel Ditolak Hamas: Ini Isi Lengkap dan Alasannya!
16 Apr 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
31 1
 

Tanggapan Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata

Dikutip dari Al Jazeera, Abu Zuhri berkata tindakan pelucutan senjata ini merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima, karena dapat menimbulkan efek besar nantinya.

(BACA JUGA: Prabowo Kunjungi 5 Negara Timur Tengah, Sebut Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza!)

“Permintaan untuk melucuti senjata bahkan tidak dapat diterima atau pun dipertimbangkan. Ini bukan sekadar garis merah, ini adalah sejuta garis merah," kata Abu Zuhri.

Ia bahkan mengatakan jika semua orang harus memahami bahwa ini adalah mimpi, hanya sebuah angan-angan. Penawaran ini tidak akan dapat dicapai.

Dalam pernyataan lebih lanjut ia berkata dirinya terkejut bahwa proposal yang disampaikan Mesir memuat teks eksplisit tentang pelucutan senjata perlawanan.

“Mesir memberi tahu kami bahwa tidak akan ada kesepakatan untuk menghentikan perang tanpa merundingkan pelucutan senjata perlawanan".

Seorang koresponden dari Al Jazeera Nour Odeh mengatakan jika tuntutan untuk melucuti senjata yang diberikan Israel kepada Hamas tidak akan terwujud.

(BACA JUGA: Evakuasi 1.000 Warga Gaza oleh Prabowo: Murni Kemanusiaan atau Konspirasi AS?)

Apalagi setelah adanya penyerangan terbuka yang menyatakan rencana pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza.

Kelompok militan itu pun memberikan tawaran berbeda kepada pemerintah Tel Aviv dan menyampaikan niat mereka dengan tegas.

Pada dasarnya Hamas setuju untuk membebaskan semua tawanan Israel yang tersisa dalam satu kelompok.

Lebih lanjut, Hamas meminta agar Israel berkomitmen untuk mengakhiri perang ini secara permanen, menarik semua pasukannya dari wilayah Gaza dan menghentikan blokade pada wilayah tersebut.

Penyebab Kegagalan Perjanjian Gencatan Senjata Sebelumnya

Berkaca dari kegagalan gencatan senjata sebelumnya, konflik yang kembali pecah pada 18 Maret silam di wilayah Gaza Selatan, merupakan aksi sepihak dari Israel.

(BACA JUGA: Tarif Trump Naik 32 Persen, Chatib Basri Desak Pemerintah Ubah Krisis Jadi Peluang Ekonomi Nasional!)

Baik pada perjanjian sebelumnya ataupun tawaran baru Hamas saat ini masih tetap sama.

Mereka hanya menuntut adanya komitmen pemerintah Israel untuk menghentikan serangan mereka dan menarik seluruh pasukannya dari Gaza, Palestina.

Namun pemerintah Tel Aviv yang menolak tawaran tersebut dengan ancaman jika Hamas tidak segera melepaskan tawanan mereka, maka serangan udara akan kembali dilakukan.

Akibatnya konflik kembali pecah dan semakin banyak korban tewas berjatuhan di tanah Gaza.

Sulit untuk mencapai keputusan bersama dengan banyaknya perbedaan pendapat antara Hamas dan Israel.

(BACA JUGA: Prabowo Tolak Hukuman Mati Koruptor, Ini Alasannya! Yusril: Presiden Utamakan Kemanusiaan)

Ditengah perseteruan itu, kondisi warga di Gaza semakin hari semakin memprihatinkan, ada banyak krisi terjadi di daerah tersebut.

Ditambah dengan adanya blokade pengiriman bantuan yang dilakukan militer IDF, sehingga persediaan makanan, obat-obatan dan alat medis hingga air bersih terbatas.

PBB beri respon soal krisis kebutuhan pokok di Gaza, simak penjelasan lebih lengkap di halaman berikutnya…

Tautan telah disalin ke clipboard!