DB News - Bukti bisu skandal yang selama ini belum terungkap selama bertahun-tahun dari kasus penembakan hingga “Freak Off” yang dilakukan P Diddy. Lantas apakah benar P Diddy melakukan itu semua? Yuk, simak artikel berikut ini.
Sean Combs atau nama panggungnya P Diddy adalah rapper asal Amerika dan sekaligus menjadi produser musik hiphop. P Diddy memiliki peran penting dalam dunia musik karena sangat berpengaruh di dalam dunia hiburan. Pada tahun 1993, mendirikan label rekaman sendiri yang bernama Bad Boy Records.
Banyak artis hiphop jebulan Bad Boy Records yang sekarang terkenal, seperti The Notorious B.I.G., Mase, Faith Evans, dan masih banyak lagi. P Diddy juga dikenal dengan bakat musik yang menakjubkan, ikon budaya, dan raja hiphop di eranya. Tidak heran kemewahan yang begitu gemilang di kehidupan P Diddy menjadi sorotan di dunia.
Terlepas dari segala kesuksesan yang diraih, P Diddy menyimpan banyak kegelapan yang tidak diketahui oleh orang lain. Ia terjerat kasus kontroversi seperti penembakan, kasus pelecehan seksual, hingga kekerasan seksual. Kegiatan buruk P Diddy terungkap dan terdakwa pada tanggal 16 September 2024.
Pada tahun 1999, ada penembakan di sebuah klub malam, Manhattan, Club New York City. Penembakan tersebut melibatkan P Diddy dan kekasihnya saat itu, Jennifer Lopez. Pada waktu itu, Jennifer dibebaskan dari segala tuduhan. Akan tetapi, P Diddy masih terikat dengan dakwaan kepemilikan senjata illegal. Pada tahun 2001, P Diddy dibebaskan dalam dakwaan tersebut setelah melalui proses pengadilan yang panjang.
Berawal dari tahun 2023, seorang mantan kekasih P Diddy, Cassandra Ventura mendapatkan kekerasan seksual terhadap P Diddy. Cassie dan P Diddy sudah berpacaran selama lebih dari 10 tahun sejak dirinya umur 19 tahun. Cassie mengaku dirinya dipukul, ditendang, diinjak, hingga diperkosa oleh kekasih hatinya saat itu. Tuduhan tersebut dibantah oleh P Diddy dengan mentah-mentah. Namun, terdapat video CCTV yang memperlihatkan P Diddy melakukan kekerasan terhadap Cassie. Pada akhirnya, P Diddy meminta maaf melalui publik atas perbuatannya. Terlebih lagi, gugatan tersebut akhirnya tidak dilanjutkan karena minim informasi mengenai kasus tersebut.
Pada tahun ini, semakin banyak yang melapor tentang kasus kekerasan seksual yang dilakukan P Diddy. Hal ini disampaikan oleh pengacara dari Houston, Texas, Tony Buzbee yang mewakili semu korban kekesaran seksual. Buzbee mengungkap bahwa ada 120 orang, 60 diantaranya laki-laki dan 60 perempuan. Diantara mereka bahkan masih ada yang dibawah umur. Rentang waktu yang begitu panjang dari 1999 hingga tahun ini.
P Diddy mengadakan pesta yang bernama “White Party” setiap tahunnya. Pesta ini ada pada saat tahun 1998 hingga 2009. Acara pesta ini adalah acara yang paling bergengsi di dunia hiburan, dengan selebriti papan atas menghadiri pesta tersebut. Lokasinya berada di Hamptons dan Beverly Hills. Dimulainya pesta ini setiap tanggal 4 Juli atau hari Buruh. Namun, pesta ini menyimpan banyak kejahatan yang dilakukan oleh P Diddy.
Aparat penegak hukum menggrebek rumah Sean Combs/P Diddy pada Maret 2024. Mereka menemukan sekitar 1.000 Baby Oil dan botol pelumas. Tidak hanya baby oil dan botol pelumas, namun mereka menemukan narkotika, tape video, dan tiga senjata api tipe AR-15 dengan nomor seri yang dirusak. Sejak penemuan itu, P Diddy ditangkap dengan dakwaan melakukan perdagangan seks, pemerasan, dan transportasi untuk terlibat dalam prostitusi.
Dakwaan tersebut dalam kasus ini, termasuk dugaan “Freak Off”, yaitu pertunjukkan seks yang direkam secara elektronik. Disebutkan bahwa Freak Off terkadang berlangsung selama berhari-hari, melibatkan banyak pekerja seks komersial. Pesta seks tersebut juga melibatkan berbagai macam ketamin, ekstasi, dan GHB (gamma hydroxybutyrate). Diduga 1.000 botol baby oil yang ditemukan sebelumnya merupakan persediaan P Diddy untuk menggelar pesta Freak Off.
You must be logged in to post a comment.
DB News - Bukti bisu skandal yang selama ini belum terungkap selama bertahun-tahun dari kasus penembakan hingga “Freak Off” yang dilakukan P Diddy. Lantas apakah benar P Diddy melakukan itu semua? Yuk, simak artikel berikut ini.
Sean Combs atau nama panggungnya P Diddy adalah rapper asal Amerika dan sekaligus menjadi produser musik hiphop. P Diddy memiliki peran penting dalam dunia musik karena sangat berpengaruh di dalam dunia hiburan. Pada tahun 1993, mendirikan label rekaman sendiri yang bernama Bad Boy Records.
Banyak artis hiphop jebulan Bad Boy Records yang sekarang terkenal, seperti The Notorious B.I.G., Mase, Faith Evans, dan masih banyak lagi. P Diddy juga dikenal dengan bakat musik yang menakjubkan, ikon budaya, dan raja hiphop di eranya. Tidak heran kemewahan yang begitu gemilang di kehidupan P Diddy menjadi sorotan di dunia.
Terlepas dari segala kesuksesan yang diraih, P Diddy menyimpan banyak kegelapan yang tidak diketahui oleh orang lain. Ia terjerat kasus kontroversi seperti penembakan, kasus pelecehan seksual, hingga kekerasan seksual. Kegiatan buruk P Diddy terungkap dan terdakwa pada tanggal 16 September 2024.
Pada tahun 1999, ada penembakan di sebuah klub malam, Manhattan, Club New York City. Penembakan tersebut melibatkan P Diddy dan kekasihnya saat itu, Jennifer Lopez. Pada waktu itu, Jennifer dibebaskan dari segala tuduhan. Akan tetapi, P Diddy masih terikat dengan dakwaan kepemilikan senjata illegal. Pada tahun 2001, P Diddy dibebaskan dalam dakwaan tersebut setelah melalui proses pengadilan yang panjang.
Berawal dari tahun 2023, seorang mantan kekasih P Diddy, Cassandra Ventura mendapatkan kekerasan seksual terhadap P Diddy. Cassie dan P Diddy sudah berpacaran selama lebih dari 10 tahun sejak dirinya umur 19 tahun. Cassie mengaku dirinya dipukul, ditendang, diinjak, hingga diperkosa oleh kekasih hatinya saat itu. Tuduhan tersebut dibantah oleh P Diddy dengan mentah-mentah. Namun, terdapat video CCTV yang memperlihatkan P Diddy melakukan kekerasan terhadap Cassie. Pada akhirnya, P Diddy meminta maaf melalui publik atas perbuatannya. Terlebih lagi, gugatan tersebut akhirnya tidak dilanjutkan karena minim informasi mengenai kasus tersebut.
Pada tahun ini, semakin banyak yang melapor tentang kasus kekerasan seksual yang dilakukan P Diddy. Hal ini disampaikan oleh pengacara dari Houston, Texas, Tony Buzbee yang mewakili semu korban kekesaran seksual. Buzbee mengungkap bahwa ada 120 orang, 60 diantaranya laki-laki dan 60 perempuan. Diantara mereka bahkan masih ada yang dibawah umur. Rentang waktu yang begitu panjang dari 1999 hingga tahun ini.
P Diddy mengadakan pesta yang bernama “White Party” setiap tahunnya. Pesta ini ada pada saat tahun 1998 hingga 2009. Acara pesta ini adalah acara yang paling bergengsi di dunia hiburan, dengan selebriti papan atas menghadiri pesta tersebut. Lokasinya berada di Hamptons dan Beverly Hills. Dimulainya pesta ini setiap tanggal 4 Juli atau hari Buruh. Namun, pesta ini menyimpan banyak kejahatan yang dilakukan oleh P Diddy.
Aparat penegak hukum menggrebek rumah Sean Combs/P Diddy pada Maret 2024. Mereka menemukan sekitar 1.000 Baby Oil dan botol pelumas. Tidak hanya baby oil dan botol pelumas, namun mereka menemukan narkotika, tape video, dan tiga senjata api tipe AR-15 dengan nomor seri yang dirusak. Sejak penemuan itu, P Diddy ditangkap dengan dakwaan melakukan perdagangan seks, pemerasan, dan transportasi untuk terlibat dalam prostitusi.
Dakwaan tersebut dalam kasus ini, termasuk dugaan “Freak Off”, yaitu pertunjukkan seks yang direkam secara elektronik. Disebutkan bahwa Freak Off terkadang berlangsung selama berhari-hari, melibatkan banyak pekerja seks komersial. Pesta seks tersebut juga melibatkan berbagai macam ketamin, ekstasi, dan GHB (gamma hydroxybutyrate). Diduga 1.000 botol baby oil yang ditemukan sebelumnya merupakan persediaan P Diddy untuk menggelar pesta Freak Off.
You must be logged in to post a comment.