Proposal Gencatan Senjata Israel Ditolak Hamas: Ini Isi Lengkap dan Alasannya!
16 Apr 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
32 1

DB NEWS - Di tengah puing-puing Gaza yang porak poranda, muncul sinyal baru dari Israel: proposal gencatan senjata. Tapi apakah itu cukup menghentikan perang? Pada Senin, 14 April 2025, Mesir dan Qatar telah menyampaikan proposal baru kepada Hamas. Pihaknya sebut akan meninjau terlebih dahulu isi perjanjian tersebut.

Setelah sempat mengalami kegagalan gencatan senjata, Israel kembali membombardir wilayah Gaza lewat berbagai serangan udara sejak 18 Maret 2025.

Serangan udara bertubi-tubi dilakukan oleh militer di hampir setiap wilayah Gaza. Gedung-gedung, sekolah, tempat penampungan hingga rumah sakit di wilayah Khan Younis menjadi sasaran rudal Zionis.

Tercatat ada sedikitnya sekitar 60.000 jiwa korban tewas akibat invasi yang dilakukan militer IDF sejak serangan pertama diluncurkan pada 7 Oktober 2023.

Namun pada 14 April 2025 kemarin, pihak Israel mengajukan proposal pembaharuan untuk memulai kembali gencatan senjata dengan Hamas, ada pula beberapa perjanjian baru yang mereka ajukan.

(BACA JUGA: Gencatan Senjata Gagal! Israel Bombardir Gaza Dini Hari)

Langkah ini dinilai sebagai upaya Israel menghindari tekanan internasional yang makin membesar pasca laporan PBB tentang krisis kemanusiaan.

Berdasarkan dari Al Qahera News TV, Mesir dan Qatar menjadi perantara untuk pelaksanaan gencatan senjata baru ini sekaligus yang menyampaikan proposal tersebut kepada Hamas.

Menanggapi ajuan tersebut, Hamas mengatakan pihaknya saat ini sedang mempelajari proposal itu, saat ini mereka telah menyerahkan tanggapan mereka pada pihak perantara.

Namun, sebelum pihaknya melakukan peninjauan, Hamas sempat memberikan pesan tegas kepada media lokal soal pendirian mereka.

“Selama ada pendudukan, perlawanan akan terus berlanjut,” ucap pejabat senior Hamas, Abu Zuhri.

(BACA JUGA: Israel Bom Wilayah Khan Younis di Gaza, Korban Tewas Naik Hingga 60.000 Jiwa!)

Apa isi dari proposal baru yang diberikan Israel dan seperti apa pendapat Hamas soal ajuan tersebut? Simak penjelasannya di artikel ini.

Isi Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Pada Senin lalu, Israel telah memberikan proposal terbarunya pada Mesir dan Qatar selaku mediator.

Proposal tersebut berisi tentang tawaran gencatan senjata sementara selama 45 hari dan membuka kembali jalan untuk pengiriman bantuan ke Gaza, jika Hamas setuju.

Akan tetapi ada imbalan untuk gencatan senjata tersebut—Zionis memberikan tawaran itu jika Hamas membebaskan 11 tahanan Israel yang masih ditahan di Gaza.

Pihak kelompok militan itu pun mengatakan mereka akan meninjau terlebih dahulu proposal yang diberikan.

(BACA JUGA: Israel Bom Wilayah Khan Younis di Gaza, Korban Tewas Naik Hingga 60.000 Jiwa!)

Meski demikian, ada bagian dalam proposal tersebut yang membuat pihak Hamas menolak proposal yang diajukan pemerintah Tel Aviv.

Sebelumnya salah seorang pejabat senior dari Hamas, Sami Abu Zuhri telah menyampaikan, pendapatnya sebelum menyatakan penolakan pada proposal Israel.

Pihaknya dalam hal ini Hamas,  tidak akan menerima tuntutan apapun yang mengarah pada pelucutan senjata, selama masih ada pendudukan.

“Selama ada pendudukan, perlawanan akan terus berlanjut,” ucap pejabat senior Hamas, Abu Zuhri.

Ingin tahu respon dari Hamas soal isi proposal yang diajukan Israel? Baca kelanjutannya di halaman berikutnya…

Proposal Gencatan Senjata Israel Ditolak Hamas: Ini Isi Lengkap dan Alasannya!
16 Apr 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
32 1
 

DB NEWS - Di tengah puing-puing Gaza yang porak poranda, muncul sinyal baru dari Israel: proposal gencatan senjata. Tapi apakah itu cukup menghentikan perang? Pada Senin, 14 April 2025, Mesir dan Qatar telah menyampaikan proposal baru kepada Hamas. Pihaknya sebut akan meninjau terlebih dahulu isi perjanjian tersebut.

Setelah sempat mengalami kegagalan gencatan senjata, Israel kembali membombardir wilayah Gaza lewat berbagai serangan udara sejak 18 Maret 2025.

Serangan udara bertubi-tubi dilakukan oleh militer di hampir setiap wilayah Gaza. Gedung-gedung, sekolah, tempat penampungan hingga rumah sakit di wilayah Khan Younis menjadi sasaran rudal Zionis.

Tercatat ada sedikitnya sekitar 60.000 jiwa korban tewas akibat invasi yang dilakukan militer IDF sejak serangan pertama diluncurkan pada 7 Oktober 2023.

Namun pada 14 April 2025 kemarin, pihak Israel mengajukan proposal pembaharuan untuk memulai kembali gencatan senjata dengan Hamas, ada pula beberapa perjanjian baru yang mereka ajukan.

(BACA JUGA: Gencatan Senjata Gagal! Israel Bombardir Gaza Dini Hari)

Langkah ini dinilai sebagai upaya Israel menghindari tekanan internasional yang makin membesar pasca laporan PBB tentang krisis kemanusiaan.

Berdasarkan dari Al Qahera News TV, Mesir dan Qatar menjadi perantara untuk pelaksanaan gencatan senjata baru ini sekaligus yang menyampaikan proposal tersebut kepada Hamas.

Menanggapi ajuan tersebut, Hamas mengatakan pihaknya saat ini sedang mempelajari proposal itu, saat ini mereka telah menyerahkan tanggapan mereka pada pihak perantara.

Namun, sebelum pihaknya melakukan peninjauan, Hamas sempat memberikan pesan tegas kepada media lokal soal pendirian mereka.

“Selama ada pendudukan, perlawanan akan terus berlanjut,” ucap pejabat senior Hamas, Abu Zuhri.

(BACA JUGA: Israel Bom Wilayah Khan Younis di Gaza, Korban Tewas Naik Hingga 60.000 Jiwa!)

Apa isi dari proposal baru yang diberikan Israel dan seperti apa pendapat Hamas soal ajuan tersebut? Simak penjelasannya di artikel ini.

Isi Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Pada Senin lalu, Israel telah memberikan proposal terbarunya pada Mesir dan Qatar selaku mediator.

Proposal tersebut berisi tentang tawaran gencatan senjata sementara selama 45 hari dan membuka kembali jalan untuk pengiriman bantuan ke Gaza, jika Hamas setuju.

Akan tetapi ada imbalan untuk gencatan senjata tersebut—Zionis memberikan tawaran itu jika Hamas membebaskan 11 tahanan Israel yang masih ditahan di Gaza.

Pihak kelompok militan itu pun mengatakan mereka akan meninjau terlebih dahulu proposal yang diberikan.

(BACA JUGA: Israel Bom Wilayah Khan Younis di Gaza, Korban Tewas Naik Hingga 60.000 Jiwa!)

Meski demikian, ada bagian dalam proposal tersebut yang membuat pihak Hamas menolak proposal yang diajukan pemerintah Tel Aviv.

Sebelumnya salah seorang pejabat senior dari Hamas, Sami Abu Zuhri telah menyampaikan, pendapatnya sebelum menyatakan penolakan pada proposal Israel.

Pihaknya dalam hal ini Hamas,  tidak akan menerima tuntutan apapun yang mengarah pada pelucutan senjata, selama masih ada pendudukan.

“Selama ada pendudukan, perlawanan akan terus berlanjut,” ucap pejabat senior Hamas, Abu Zuhri.

Ingin tahu respon dari Hamas soal isi proposal yang diajukan Israel? Baca kelanjutannya di halaman berikutnya…

Tautan telah disalin ke clipboard!