Presiden Prabowo menggelar pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah tokoh. Selain Muzani dan Dasco agenda itu juga dihadiri oleh Sekretaris Kabinet Teddy Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Saat ditemui oleh awak media di depan istana negara, Ahmad Muzani selaku Sekjen Partai Gerindra itu menyampaikan bahwa evaluasi direksi BUMN menjadi bagian penting yang harus segera direalisasikan.
Pertemuan itu dilakukan sebagai upaya untuk memastikan BUMN menjadi sebuah institusi yang kuat agar dapat berkontribusi secara nyata demi menunjang pembangunan negara.
“Beliau berharap bisa menjadi sebuah unit usaha negara yang memiliki kekuatan yang cukup tangguh. Karena di satu sisi penyertaan modal dari negara cukup signifikan nilainya,” ucap Muzani.
(BACA JUGA: Prabowo Ancam Ganti Direksi BUMN: Ini Isi Lengkap Arahan Rahasia di Danantara 2025)
Ada ekspektasi tinggi yang dimiliki oleh masyarakat pada kelanjutan kinerja dari para birokrasi yang terlibat dengan Danantara.
Evaluasi BUMN ini akan menjadi langkah besar dalam melakukan pembenahan manajemen lama yang dianggap kurang efisien untuk masa depan.
Langkah Prabowo ini menunjukkan sinyal politik bahwa masa toleransi untuk direksi BUMN telah usai.
Ancaman akan adanya restrukturisasi direksi juga bisa menjadi pengingat bahwa Kepala Negara akan selalu mengawasi jalannya penyaluran dana dari Danantara, demi kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.
Dengan bergabungnya BUMN ke lembaga pengelolaan dana terbesar negara itu, diharapkan mampu meningkatkan kemajuan ekonomi Indonesia, demi kesejahteraan masyarakat.
(BACA JUGA: Skandal Minyak Pertamina Kian Panas! Karen Agustiawan Diperiksa Kejagung, Kontrak Janggal Terkuak)
Apakah langkah ini bisa memulihkan kepercayaan publik? Belum tentu. Tapi ini bisa menjadi uji awal komitmen Prabowo.
Jika langkah evaluasi ini benar-benar dilaksanakan, ini bisa menjadi momen awal reformasi struktural dalam tubuh BUMN di era Prabowo.
Dibalik semua topik yang menjadi bahan perbincangan pada agenda makan siang Presiden itu, terselip sebuah topik yang menarik perhatian publik.
Dimana pertemuan tersebut juga membahas terkait upaya penanganan warga Palestina yang tengah menghadapi konflik berkepanjangan di Gaza.
Pemerintah Indonesia dikatakan siap untuk terus memberikan bantuan sebanyak mungkin untuk masyarakat Palestina.
(BACA JUGA: Prabowo Kunjungi 5 Negara Timur Tengah, Sebut Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza!)
Prabowo selalu memikirkan bagaimana cara untuk membantu mereka yang mengalami trauma perang seperti…
Presiden Prabowo menggelar pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah tokoh. Selain Muzani dan Dasco agenda itu juga dihadiri oleh Sekretaris Kabinet Teddy Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Saat ditemui oleh awak media di depan istana negara, Ahmad Muzani selaku Sekjen Partai Gerindra itu menyampaikan bahwa evaluasi direksi BUMN menjadi bagian penting yang harus segera direalisasikan.
Pertemuan itu dilakukan sebagai upaya untuk memastikan BUMN menjadi sebuah institusi yang kuat agar dapat berkontribusi secara nyata demi menunjang pembangunan negara.
“Beliau berharap bisa menjadi sebuah unit usaha negara yang memiliki kekuatan yang cukup tangguh. Karena di satu sisi penyertaan modal dari negara cukup signifikan nilainya,” ucap Muzani.
(BACA JUGA: Prabowo Ancam Ganti Direksi BUMN: Ini Isi Lengkap Arahan Rahasia di Danantara 2025)
Ada ekspektasi tinggi yang dimiliki oleh masyarakat pada kelanjutan kinerja dari para birokrasi yang terlibat dengan Danantara.
Evaluasi BUMN ini akan menjadi langkah besar dalam melakukan pembenahan manajemen lama yang dianggap kurang efisien untuk masa depan.
Langkah Prabowo ini menunjukkan sinyal politik bahwa masa toleransi untuk direksi BUMN telah usai.
Ancaman akan adanya restrukturisasi direksi juga bisa menjadi pengingat bahwa Kepala Negara akan selalu mengawasi jalannya penyaluran dana dari Danantara, demi kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.
Dengan bergabungnya BUMN ke lembaga pengelolaan dana terbesar negara itu, diharapkan mampu meningkatkan kemajuan ekonomi Indonesia, demi kesejahteraan masyarakat.
(BACA JUGA: Skandal Minyak Pertamina Kian Panas! Karen Agustiawan Diperiksa Kejagung, Kontrak Janggal Terkuak)
Apakah langkah ini bisa memulihkan kepercayaan publik? Belum tentu. Tapi ini bisa menjadi uji awal komitmen Prabowo.
Jika langkah evaluasi ini benar-benar dilaksanakan, ini bisa menjadi momen awal reformasi struktural dalam tubuh BUMN di era Prabowo.
Dibalik semua topik yang menjadi bahan perbincangan pada agenda makan siang Presiden itu, terselip sebuah topik yang menarik perhatian publik.
Dimana pertemuan tersebut juga membahas terkait upaya penanganan warga Palestina yang tengah menghadapi konflik berkepanjangan di Gaza.
Pemerintah Indonesia dikatakan siap untuk terus memberikan bantuan sebanyak mungkin untuk masyarakat Palestina.
(BACA JUGA: Prabowo Kunjungi 5 Negara Timur Tengah, Sebut Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza!)
Prabowo selalu memikirkan bagaimana cara untuk membantu mereka yang mengalami trauma perang seperti…