Nilai Rupiah Menguat Hari Ini, Tanda Ekonomi Pulih atau Sekadar Efek Musiman?
02 May 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
120 2

Prediksi Nilai Rupiah Kedepannya

Per tanggal 2 Mei 2025, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menunjukan penguatan.

Hal ini mencerminkan optimisme pasar global terhadap stabilitas ekonomi Indonesia dan berpotensi akan terus berlanjut sepanjang tahun 2025.

Ditambah dengan perkiraan The Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya sebanyak 3 kali pada tahun 2025, imbas inflasi tinggi AS akibat kebijakan tarif impor Trump.

Penetapan tarif impor tersebut tentunya juga akan berdampak sendiri pada AS yang disinyalir telah menekan pertumbuhan ekonomi.

Pemangkasan suku bunga The Fed akan dimulai dari bulan Mei dengan masing-masing penurunan 25 poin hingga akhir tahun, suku bunga AS dapat berkurang dari 4,5% ke 3,75%.

Enrico Tanuwidjaja selaku ASEAN Economist UOB Indonesia, memperkirakan dampak tarif trump ini dapat menjadi bumerang untuk AS.

“Dampak tarif itu menjadi suatu bumerang. Inflasi yang dibentuk akibat tarif justru menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, bahkan bukan saja meningkatkan resiko resesi,tapi resiko stagflasi, dimana inflasi naik dan ekonomi stagnan,” ucapnya.

Menurut Enrico dengan perkiraan pemangkasan suku bunga The Fed, maka bank-bank sentral lain juga akan melakukan hal yang sama.

Baginya bahkan Indonesia pun, juga memiliki peluang untuk melonggarkan kebijakan moneter itu dengan penanganan yang tepat.

Dengan kebijakan yang tepat dan keputusan tegas dari pemerintah bukan tidak mungkin untuk semakin memperkuat nilai Rupiah di mata global.

Ikuti terus perkembangan nilai tukar Rupiah dan isu ekonomi global terbaru hanya di DB News! (*)

Nilai Rupiah Menguat Hari Ini, Tanda Ekonomi Pulih atau Sekadar Efek Musiman?
02 May 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
120 2
 

Prediksi Nilai Rupiah Kedepannya

Per tanggal 2 Mei 2025, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menunjukan penguatan.

Hal ini mencerminkan optimisme pasar global terhadap stabilitas ekonomi Indonesia dan berpotensi akan terus berlanjut sepanjang tahun 2025.

Ditambah dengan perkiraan The Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya sebanyak 3 kali pada tahun 2025, imbas inflasi tinggi AS akibat kebijakan tarif impor Trump.

Penetapan tarif impor tersebut tentunya juga akan berdampak sendiri pada AS yang disinyalir telah menekan pertumbuhan ekonomi.

Pemangkasan suku bunga The Fed akan dimulai dari bulan Mei dengan masing-masing penurunan 25 poin hingga akhir tahun, suku bunga AS dapat berkurang dari 4,5% ke 3,75%.

Enrico Tanuwidjaja selaku ASEAN Economist UOB Indonesia, memperkirakan dampak tarif trump ini dapat menjadi bumerang untuk AS.

“Dampak tarif itu menjadi suatu bumerang. Inflasi yang dibentuk akibat tarif justru menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, bahkan bukan saja meningkatkan resiko resesi,tapi resiko stagflasi, dimana inflasi naik dan ekonomi stagnan,” ucapnya.

Menurut Enrico dengan perkiraan pemangkasan suku bunga The Fed, maka bank-bank sentral lain juga akan melakukan hal yang sama.

Baginya bahkan Indonesia pun, juga memiliki peluang untuk melonggarkan kebijakan moneter itu dengan penanganan yang tepat.

Dengan kebijakan yang tepat dan keputusan tegas dari pemerintah bukan tidak mungkin untuk semakin memperkuat nilai Rupiah di mata global.

Ikuti terus perkembangan nilai tukar Rupiah dan isu ekonomi global terbaru hanya di DB News! (*)

Tautan telah disalin ke clipboard!