DB NEWS - Saat kalender masehi menunjukkan Jumat, 27 Juni 2025, umat Islam menyambut 1 Muharram 1447 H.
Di Indonesia, tanggal ini tercatat resmi dalam kalender Hijriah Kementerian Agama RI.
Namun, Tahun Baru Islam tahun ini terasa berbeda. Bukan karena euforianya, melainkan karena maknanya yang semakin relevan dalam kehidupan spiritual modern.
Dalam era digital yang serbacepat dan penuh distraksi, 1 Muharram bukan sekadar pergantian tanggal.
Ia adalah momen sakral yang mengundang renungan: apa pencapaian rohani setahun terakhir, dan ke mana arah perjalanan ke depan?
Muharram adalah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam.
Ia dikenal pula sebagai "bulan Allah" sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW.
Ini menjadikan Muharram sebagai panggilan untuk kembali pada kesadaran spiritual dan perenungan yang mendalam.
Seringkali, Tahun Baru Islam dimaknai sebatas sejarah hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah.
Namun hari ini, hijrah adalah transformasi spiritual: berpindah dari kelalaian menuju kesadaran, dari zona nyaman menuju produktivitas rohani.
Hijrah 1447 H mengajak generasi Muslim, terutama Gen Z dan Muslimah urban, untuk meneladani keberanian Rasul bukan hanya secara simbolik, tetapi secara praktis.
Hijrah kini berarti memilih fokus dibanding distraksi, dzikir dibanding overthinking, dan makna dibanding sekadar rutinitas.
"Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya." (HR. Bukhari dan Muslim)
DB NEWS - Saat kalender masehi menunjukkan Jumat, 27 Juni 2025, umat Islam menyambut 1 Muharram 1447 H.
Di Indonesia, tanggal ini tercatat resmi dalam kalender Hijriah Kementerian Agama RI.
Namun, Tahun Baru Islam tahun ini terasa berbeda. Bukan karena euforianya, melainkan karena maknanya yang semakin relevan dalam kehidupan spiritual modern.
Dalam era digital yang serbacepat dan penuh distraksi, 1 Muharram bukan sekadar pergantian tanggal.
Ia adalah momen sakral yang mengundang renungan: apa pencapaian rohani setahun terakhir, dan ke mana arah perjalanan ke depan?
Muharram adalah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam.
Ia dikenal pula sebagai "bulan Allah" sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW.
Ini menjadikan Muharram sebagai panggilan untuk kembali pada kesadaran spiritual dan perenungan yang mendalam.
Seringkali, Tahun Baru Islam dimaknai sebatas sejarah hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah.
Namun hari ini, hijrah adalah transformasi spiritual: berpindah dari kelalaian menuju kesadaran, dari zona nyaman menuju produktivitas rohani.
Hijrah 1447 H mengajak generasi Muslim, terutama Gen Z dan Muslimah urban, untuk meneladani keberanian Rasul bukan hanya secara simbolik, tetapi secara praktis.
Hijrah kini berarti memilih fokus dibanding distraksi, dzikir dibanding overthinking, dan makna dibanding sekadar rutinitas.
"Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya." (HR. Bukhari dan Muslim)