Garuda Muda, Skuad Termahal di Kejuaraan ASEAN U-23: Modal Juara di Kandang Sendiri?
15 Jul 2025 - Dbmedianews
Author: Ahmad Dzul Ilmi Muis
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
29 1

DB NEWS – Tim Nasional Indonesia U-23 bersiap menyongsong Kejuaraan ASEAN U-23 2025 (dulu Piala AFF U-23) dengan status mentereng: skuad termahal di seluruh turnamen. 

Data terbaru dari Transfermarkt menunjukkan "Garuda Muda" asuhan Pelatih Gerald Vanenburg ini memiliki total nilai pasar fantastis, mencapai Rp 54,75 miliar

Angka ini jauh melampaui para pesaing di Grup A seperti Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam, bahkan mengungguli kekuatan sepak bola regional seperti Vietnam dan Thailand.

Dominasi nilai pasar ini menjadi sorotan utama jelang laga perdana kontra Brunei Darussalam pada Selasa, 15 Juli 2025, pukul 20.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. 

Meski demikian, Pelatih Gerald Vanenburg tetap menekankan pentingnya kewaspadaan dan fokus penuh di setiap pertandingan, mengingat nilai pasar bukanlah satu-satunya penentu di lapangan hijau.

Kekuatan Finansial di Lapangan: Ferarri Memimpin, Raven Menambah Daya Gedor

Dari 23 pemain yang didaftarkan, bek tengah Muhammad Ferarri muncul sebagai permata termahal dalam skuad Indonesia U-23 dengan nilai pasar mencapai Rp 4,78 miliar

Kualitas dan potensi besar yang dimilikinya menjadi aset berharga bagi lini belakang. 

Potensi nilai pasar skuad bahkan bisa meroket jika Jens Raven, penyerang naturalisasi yang baru bergabung dengan Bali United, turut dihitung. 

Meskipun nilai pasarnya belum terungkap jelas karena fokusnya di tim muda FC Dordrecht sebelumnya, kehadirannya diharapkan membawa dimensi baru bagi lini serang Garuda Muda.

Perbandingan dengan tim lain di Grup A secara jelas menunjukkan superioritas nilai skuad Indonesia. 

Malaysia, yang sering dianggap sebagai pesaing kuat, hanya memiliki nilai pasar Rp 13,04 miliar. 

Angka ini masih di bawah Filipina yang mencapai Rp 18,86 miliar, meskipun diperkuat tujuh pesepak bola semiprofesional. 

Sementara itu, Brunei Darussalam menjadi tim dengan nilai pasar terendah di grup, hanya Rp 1,91 miliar.

Tak hanya di grup sendiri, keunggulan nilai pasar Indonesia juga terpampang jelas di kancah Asia Tenggara. 

Vietnam memiliki nilai pasar Rp 38,24 miliar dan Thailand Rp 33,89 miliar. 

Ini secara tegas menempatkan Indonesia di puncak daftar tim termahal di seluruh Kejuaraan ASEAN U-23.

Namun, perhatian juga tertuju pada Mukhairi Ajmal, gelandang tengah Malaysia dengan nilai pasar Rp 3,04 miliar. 

Pemain berusia 23 tahun ini merupakan salah satu andalan Selangor FC dan telah mencatatkan 13 penampilan bersama timnas senior Malaysia. 

Pengalamannya di level internasional bisa menjadi ancaman serius bagi pertahanan Garuda Muda.

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Garuda Muda, Skuad Termahal di Kejuaraan ASEAN U-23: Modal Juara di Kandang Sendiri?
15 Jul 2025 - Dbmedianews
Author: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
29 1
 

DB NEWS – Tim Nasional Indonesia U-23 bersiap menyongsong Kejuaraan ASEAN U-23 2025 (dulu Piala AFF U-23) dengan status mentereng: skuad termahal di seluruh turnamen. 

Data terbaru dari Transfermarkt menunjukkan "Garuda Muda" asuhan Pelatih Gerald Vanenburg ini memiliki total nilai pasar fantastis, mencapai Rp 54,75 miliar

Angka ini jauh melampaui para pesaing di Grup A seperti Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam, bahkan mengungguli kekuatan sepak bola regional seperti Vietnam dan Thailand.

Dominasi nilai pasar ini menjadi sorotan utama jelang laga perdana kontra Brunei Darussalam pada Selasa, 15 Juli 2025, pukul 20.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. 

Meski demikian, Pelatih Gerald Vanenburg tetap menekankan pentingnya kewaspadaan dan fokus penuh di setiap pertandingan, mengingat nilai pasar bukanlah satu-satunya penentu di lapangan hijau.

Kekuatan Finansial di Lapangan: Ferarri Memimpin, Raven Menambah Daya Gedor

Dari 23 pemain yang didaftarkan, bek tengah Muhammad Ferarri muncul sebagai permata termahal dalam skuad Indonesia U-23 dengan nilai pasar mencapai Rp 4,78 miliar

Kualitas dan potensi besar yang dimilikinya menjadi aset berharga bagi lini belakang. 

Potensi nilai pasar skuad bahkan bisa meroket jika Jens Raven, penyerang naturalisasi yang baru bergabung dengan Bali United, turut dihitung. 

Meskipun nilai pasarnya belum terungkap jelas karena fokusnya di tim muda FC Dordrecht sebelumnya, kehadirannya diharapkan membawa dimensi baru bagi lini serang Garuda Muda.

Perbandingan dengan tim lain di Grup A secara jelas menunjukkan superioritas nilai skuad Indonesia. 

Malaysia, yang sering dianggap sebagai pesaing kuat, hanya memiliki nilai pasar Rp 13,04 miliar. 

Angka ini masih di bawah Filipina yang mencapai Rp 18,86 miliar, meskipun diperkuat tujuh pesepak bola semiprofesional. 

Sementara itu, Brunei Darussalam menjadi tim dengan nilai pasar terendah di grup, hanya Rp 1,91 miliar.

Tak hanya di grup sendiri, keunggulan nilai pasar Indonesia juga terpampang jelas di kancah Asia Tenggara. 

Vietnam memiliki nilai pasar Rp 38,24 miliar dan Thailand Rp 33,89 miliar. 

Ini secara tegas menempatkan Indonesia di puncak daftar tim termahal di seluruh Kejuaraan ASEAN U-23.

Namun, perhatian juga tertuju pada Mukhairi Ajmal, gelandang tengah Malaysia dengan nilai pasar Rp 3,04 miliar. 

Pemain berusia 23 tahun ini merupakan salah satu andalan Selangor FC dan telah mencatatkan 13 penampilan bersama timnas senior Malaysia. 

Pengalamannya di level internasional bisa menjadi ancaman serius bagi pertahanan Garuda Muda.

Tautan telah disalin ke clipboard!