Mbok Yem Meninggal Dunia, Warung Legendaris di Puncak Lawu Kini Tanpa Penjaga, Siapa yang Menggantikan?
25 Apr 2025 - Dbmedianews
Author: Helga Almirah Chalanta Ramadhan
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
36 1

Dari Penjual Jamu ke Penjaga Semangat Lawu

Kisah hidup Mbok Yem bermula dari aktivitasnya sebagai penjual jamu bersama almarhum suaminya.

(BACA JUGA: Wafatnya Paus Fransiskus Buat Duka Dunia, Kenang 8 Momen Bersejarah Kunjungannya ke Indonesia)

Mereka kerap mencari bahan-bahan alami di lereng Lawu. Setelah suaminya meninggal, tugas tersebut dilanjutkan oleh anaknya.

Siapa sangka, pertemuan dengan seorang pendaki justru mengubah takdir hidupnya.

Dari situ, tercetus ide untuk membangun rumah sekaligus warung kecil di Hargo Dumilah–sebuah keputusan sederhana yang kelak menjadi sejarah dalam dunia pendakian.

Meski hidup di tengah alam liar, Mbok Yem tidak pernah benar-benar sendiri. Ia memiliki teman setia berupa seekor monyet bernama Temon Aditya.

Teman kecil ini menemaninya dalam keheningan puncak dan menjadi bagian dari kisah unik yang membaur dengan kehangatan sang penjaga warung.

(BACA JUGA: Titiek Puspa Berpulang, Ini 5 Lagu Legendarisnya yang Tak Lekang oleh Waktu)

Daya Tahan Luar Biasa dan Adaptasi Teknologi di Ketinggian Lawu

Salah satu kisah paling inspiratif Gunung Lawu adalah bagaimana Mbok Yem mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2023.

Saat itu, sempat beredar kabar bahwa warungnya turut terbakar. Namun, sebuah video viral membantahnya, menunjukkan bahwa warung Mbok Yem tetap berdiri kokoh.

Sebaliknya, warung milik pak Giyar yang berada di dekatnya justru mengalami kerusakan.

Selain semangat juang yang tinggi, Mbok Yem juga dikenal adaptif terhadap teknologi.

Warungnya yang berada jauh dari jangkauan listrik, justru mampu beroperasi berkat penggunaan panel surya.

(BACA JUGA: Menelan Nyawa, Ini 3 Fakta Di Balik Tragedi Pendakian Gunung Cartenz)

Berkat teknologi ini, ia bisa menggunakan kulkas, televisi, bahkan rice cooker, sesuatu yang luar biasa di ketinggian gunung.

Ini adalah bukti bahwa inovasi bisa diterapkan di tempat palin ekstrim sekalipun dan Mbok Yem menjadi contoh nyata penerapan energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.

Cita-cita terakhir Mbok Yem sebelum menghembuskan nafas terakhir, simak di halaman berikutnya!

Mbok Yem Meninggal Dunia, Warung Legendaris di Puncak Lawu Kini Tanpa Penjaga, Siapa yang Menggantikan?
25 Apr 2025 - Dbmedianews
Author: Helga Almirah Chalanta Ramadhan Helga Almirah Chalanta Ramadhan
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
36 1
 

Dari Penjual Jamu ke Penjaga Semangat Lawu

Kisah hidup Mbok Yem bermula dari aktivitasnya sebagai penjual jamu bersama almarhum suaminya.

(BACA JUGA: Wafatnya Paus Fransiskus Buat Duka Dunia, Kenang 8 Momen Bersejarah Kunjungannya ke Indonesia)

Mereka kerap mencari bahan-bahan alami di lereng Lawu. Setelah suaminya meninggal, tugas tersebut dilanjutkan oleh anaknya.

Siapa sangka, pertemuan dengan seorang pendaki justru mengubah takdir hidupnya.

Dari situ, tercetus ide untuk membangun rumah sekaligus warung kecil di Hargo Dumilah–sebuah keputusan sederhana yang kelak menjadi sejarah dalam dunia pendakian.

Meski hidup di tengah alam liar, Mbok Yem tidak pernah benar-benar sendiri. Ia memiliki teman setia berupa seekor monyet bernama Temon Aditya.

Teman kecil ini menemaninya dalam keheningan puncak dan menjadi bagian dari kisah unik yang membaur dengan kehangatan sang penjaga warung.

(BACA JUGA: Titiek Puspa Berpulang, Ini 5 Lagu Legendarisnya yang Tak Lekang oleh Waktu)

Daya Tahan Luar Biasa dan Adaptasi Teknologi di Ketinggian Lawu

Salah satu kisah paling inspiratif Gunung Lawu adalah bagaimana Mbok Yem mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2023.

Saat itu, sempat beredar kabar bahwa warungnya turut terbakar. Namun, sebuah video viral membantahnya, menunjukkan bahwa warung Mbok Yem tetap berdiri kokoh.

Sebaliknya, warung milik pak Giyar yang berada di dekatnya justru mengalami kerusakan.

Selain semangat juang yang tinggi, Mbok Yem juga dikenal adaptif terhadap teknologi.

Warungnya yang berada jauh dari jangkauan listrik, justru mampu beroperasi berkat penggunaan panel surya.

(BACA JUGA: Menelan Nyawa, Ini 3 Fakta Di Balik Tragedi Pendakian Gunung Cartenz)

Berkat teknologi ini, ia bisa menggunakan kulkas, televisi, bahkan rice cooker, sesuatu yang luar biasa di ketinggian gunung.

Ini adalah bukti bahwa inovasi bisa diterapkan di tempat palin ekstrim sekalipun dan Mbok Yem menjadi contoh nyata penerapan energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.

Cita-cita terakhir Mbok Yem sebelum menghembuskan nafas terakhir, simak di halaman berikutnya!

Tautan telah disalin ke clipboard!