DB NEWS - Vatikan mengumumkan wafatnya pimpinan Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus yang meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4).
Diketahui, Paus wafat saat sehari setelah ia hadir di Lapangan Santo Petrus, Vatikan pada Hari Paskah, Minggu (20/4).
"Pagi ini pukul 7:35 (0535 GMT) Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa," ungkap Kardinal Kevin Farrell dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh Vatikan di saluran Telegramnya, Senin (21/4).
Tangisan umat menggema di Lapangan Santo Petrus pagi itu. Dunia kembali kehilangan tokoh besar. Paus Fransiskus—yang dikenal karena pesan damainya—telah berpulang...
Namun, meskipun Paus tidak menjadi pemimpin Misa Paskah di Vatikan, tetapi ia tetap menyempatkan waktunya untuk memberikan berkat dan "Urbi et Orbi" (kepada kota dan dunia) yang merupakan pesan dua kali setahun.
(BACA JUGA: Bobon Santoso Resmi Mualaf, Begini Perjalanan Hidupnya Hingga Masuk Islam!)
Hal tersebut terjadi karena Paus diperintahkan oleh dokter untuk mengurangi intensitas beban kerjanya.
Di tengah cuaca cerah Paskah Vatikan, tak seorang pun menduga bahwa momen itu akan menjadi penampilan publik terakhir sang pemimpin spiritual ternama tersebut.
Lantas, apa yang menjadi penyebab atas wafatnya Paus Fransiskus?
Sebelumnya, Paus Fransiskus sempat terkena berbagai penyakit selama 12 tahun masa tugasnya, dengan komplikasi parah yang terjadi pada beberapa minggu kebelakang.
Ia dirawat selama lebih dari satu bulan di salah satu rumah sakit di Roma setelah dinyatakan mengidap penyakit pneumonia.
Pada akhirnya, ia dinyatakan meninggal dunia setelah menderita stroke yang kemudian disusul dengan koma dan gagal jantung.
"Penyebab kematian Paus Fransiskus telah diidentifikasi sebagai stroke, diikuti koma dan kolaps kardiosirkulasi yang tidak dapat disembuhkan," kata dokter Vatikan Andrea Arcangeli dalam surat kematiannya.
Di lain sisi, Indonesia memiliki kenangan tersendiri bersama Paus Fransiskus saat ia berkunjung ke Indonesia pada tahun 2024.
Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Paus Fransiskus dikenal sebagai dua tokoh agama yang menjalin persahabatan.
(BACA JUGA: Panas! Tony Sumampau Bantah Tuduhan Eksploitasi di Oriental Circus Indonesia: Itu Semua Bohong!)
Tak hanya memiliki kesamaan dalam gagasan dan pemikiran, keduanya juga tampak memiliki kedekatan secara fisik.
Hal tersebut dibuktikan saat Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada September 2024.
Pada saat berkunjung ke Masjid Istiqlal, Paus bertemu dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang saat itu belum menjabat sebagai Menteri Agama Kabinet Merah Putih.
Pertemuan dua tokoh agama tersebut tampak terasa damai dan hangat.
Prof Nasaruddin Umar sempat mencium kening Paus Fransiskus selagi kepala negara Vatikan tersebut menggenggam tangannya.
Dalam pertemuan itu, keduanya hadir untuk menandatangani Deklarasi Istiqlal.
Tak hanya itu, kedekatan Menag Nasaruddin Umar dengan Paus Fransiskus juga dibuktikan ketika Nasaruddin mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus.
“Mari sama-sama kita mendoakan Paus Fransiskus,” kata Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, pada 24 Februari 2025.
Nasaruddin juga menganggap Paus sebagai sahabat kemanusiaan yang cinta perdamaian. “Beliau yang telah mengabdikan dirinya untuk umat, mewakafkan dirinya untuk kemanusiaan,” tandasnya.
Mendengar kabar duka mengenai kematian Paus, Menteri Agama Nasaruddin Umar sampaikan belasungkawanya terhadap Paus Fransiskus yang merupakan salah satu sahabat dekatnya.
“Saya tentu sangat berduka mendengar kabar bahwa Paus Fransiskus meninggal. Selamat jalan sahabat kemanusiaan!,” ujar Menag di Jakarta, Senin (21/4).
Lantas, sosok pemimpin Gereja Katolik ini meninggalkan kenangan mendalam, termasuk selama kunjungannya ke Indonesia pada tahun 2024.
Tak hanya berkunjung ke Masjid Istiqlal, Paus juga turut mengunjungi beberapa lokasi di Indonesia.
Berikut 7 lokasi yang pernah didatangi Paus saat berkunjung di Indonesia.
Paus menjadikan Istana Negara dan Istana Merdeka sebagai destinasi pertamanya di Indonesia.
Diketahui, ia berkunjung ke Istana pada Rabu (4/9/2024).
Tujuan Paus mengunjungi Istana Negara dan Istana Merdeka adalah untuk melaksanakan upacara resmi kenegaraan sebagai simbol bahwa kunjungannya diterima hangat oleh Jokowi.
Paus kemudian berpindah ke Istana Negara dengan mengendarai mobil golf untuk berjumpa dengan korps diplomatik yang berada di Indonesia dan sejumlah tokoh sipil serta lainnya setelah menjalani upacara resmi di Istana Merdeka.
Nunsiatur Apostolik atau Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia juga turut menyambut dengan hangat kedatangan Paus pada Rabu (4/9/2024).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempertemukan Paus dengan anggota Serikat Yesus Indonesia.
Diketahui, pertemuan itu merupakan pertemuan pribadi selama kurang lebih 5 jam.
Sebagai informasi, Paus Fransiskus dahulunya adalah seorang Imam dari Serikat Jesus yang ditahbiskan sebagai Imam Jesuit pada 1969.
Selama kunjungannya ke Indonesia, Paus Fransiskus menyempatkan diri singgah di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, pada Rabu (4/9/2024).
Di sana, ia bertemu dengan…
DB NEWS - Vatikan mengumumkan wafatnya pimpinan Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus yang meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4).
Diketahui, Paus wafat saat sehari setelah ia hadir di Lapangan Santo Petrus, Vatikan pada Hari Paskah, Minggu (20/4).
"Pagi ini pukul 7:35 (0535 GMT) Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa," ungkap Kardinal Kevin Farrell dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh Vatikan di saluran Telegramnya, Senin (21/4).
Tangisan umat menggema di Lapangan Santo Petrus pagi itu. Dunia kembali kehilangan tokoh besar. Paus Fransiskus—yang dikenal karena pesan damainya—telah berpulang...
Namun, meskipun Paus tidak menjadi pemimpin Misa Paskah di Vatikan, tetapi ia tetap menyempatkan waktunya untuk memberikan berkat dan "Urbi et Orbi" (kepada kota dan dunia) yang merupakan pesan dua kali setahun.
(BACA JUGA: Bobon Santoso Resmi Mualaf, Begini Perjalanan Hidupnya Hingga Masuk Islam!)
Hal tersebut terjadi karena Paus diperintahkan oleh dokter untuk mengurangi intensitas beban kerjanya.
Di tengah cuaca cerah Paskah Vatikan, tak seorang pun menduga bahwa momen itu akan menjadi penampilan publik terakhir sang pemimpin spiritual ternama tersebut.
Lantas, apa yang menjadi penyebab atas wafatnya Paus Fransiskus?
Sebelumnya, Paus Fransiskus sempat terkena berbagai penyakit selama 12 tahun masa tugasnya, dengan komplikasi parah yang terjadi pada beberapa minggu kebelakang.
Ia dirawat selama lebih dari satu bulan di salah satu rumah sakit di Roma setelah dinyatakan mengidap penyakit pneumonia.
Pada akhirnya, ia dinyatakan meninggal dunia setelah menderita stroke yang kemudian disusul dengan koma dan gagal jantung.
"Penyebab kematian Paus Fransiskus telah diidentifikasi sebagai stroke, diikuti koma dan kolaps kardiosirkulasi yang tidak dapat disembuhkan," kata dokter Vatikan Andrea Arcangeli dalam surat kematiannya.
Di lain sisi, Indonesia memiliki kenangan tersendiri bersama Paus Fransiskus saat ia berkunjung ke Indonesia pada tahun 2024.
Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Paus Fransiskus dikenal sebagai dua tokoh agama yang menjalin persahabatan.
(BACA JUGA: Panas! Tony Sumampau Bantah Tuduhan Eksploitasi di Oriental Circus Indonesia: Itu Semua Bohong!)
Tak hanya memiliki kesamaan dalam gagasan dan pemikiran, keduanya juga tampak memiliki kedekatan secara fisik.
Hal tersebut dibuktikan saat Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada September 2024.
Pada saat berkunjung ke Masjid Istiqlal, Paus bertemu dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang saat itu belum menjabat sebagai Menteri Agama Kabinet Merah Putih.
Pertemuan dua tokoh agama tersebut tampak terasa damai dan hangat.
Prof Nasaruddin Umar sempat mencium kening Paus Fransiskus selagi kepala negara Vatikan tersebut menggenggam tangannya.
Dalam pertemuan itu, keduanya hadir untuk menandatangani Deklarasi Istiqlal.
Tak hanya itu, kedekatan Menag Nasaruddin Umar dengan Paus Fransiskus juga dibuktikan ketika Nasaruddin mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus.
“Mari sama-sama kita mendoakan Paus Fransiskus,” kata Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, pada 24 Februari 2025.
Nasaruddin juga menganggap Paus sebagai sahabat kemanusiaan yang cinta perdamaian. “Beliau yang telah mengabdikan dirinya untuk umat, mewakafkan dirinya untuk kemanusiaan,” tandasnya.
Mendengar kabar duka mengenai kematian Paus, Menteri Agama Nasaruddin Umar sampaikan belasungkawanya terhadap Paus Fransiskus yang merupakan salah satu sahabat dekatnya.
“Saya tentu sangat berduka mendengar kabar bahwa Paus Fransiskus meninggal. Selamat jalan sahabat kemanusiaan!,” ujar Menag di Jakarta, Senin (21/4).
Lantas, sosok pemimpin Gereja Katolik ini meninggalkan kenangan mendalam, termasuk selama kunjungannya ke Indonesia pada tahun 2024.
Tak hanya berkunjung ke Masjid Istiqlal, Paus juga turut mengunjungi beberapa lokasi di Indonesia.
Berikut 7 lokasi yang pernah didatangi Paus saat berkunjung di Indonesia.
Paus menjadikan Istana Negara dan Istana Merdeka sebagai destinasi pertamanya di Indonesia.
Diketahui, ia berkunjung ke Istana pada Rabu (4/9/2024).
Tujuan Paus mengunjungi Istana Negara dan Istana Merdeka adalah untuk melaksanakan upacara resmi kenegaraan sebagai simbol bahwa kunjungannya diterima hangat oleh Jokowi.
Paus kemudian berpindah ke Istana Negara dengan mengendarai mobil golf untuk berjumpa dengan korps diplomatik yang berada di Indonesia dan sejumlah tokoh sipil serta lainnya setelah menjalani upacara resmi di Istana Merdeka.
Nunsiatur Apostolik atau Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia juga turut menyambut dengan hangat kedatangan Paus pada Rabu (4/9/2024).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempertemukan Paus dengan anggota Serikat Yesus Indonesia.
Diketahui, pertemuan itu merupakan pertemuan pribadi selama kurang lebih 5 jam.
Sebagai informasi, Paus Fransiskus dahulunya adalah seorang Imam dari Serikat Jesus yang ditahbiskan sebagai Imam Jesuit pada 1969.
Selama kunjungannya ke Indonesia, Paus Fransiskus menyempatkan diri singgah di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, pada Rabu (4/9/2024).
Di sana, ia bertemu dengan…