Di sana, ia bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, para seminaris, hingga katekis.
Dalam rangka menyambut kunjungan penting ini, area Kompleks Gereja Katedral Jakarta ditutup untuk umum pada tanggal 1–5 September 2024, kecuali untuk pelaksanaan misa.
Tak hanya itu, Paus Fransiskus juga dijadwalkan mengunjungi Grha Pemuda yang masih berada dalam kompleks Katedral Jakarta.
Di tempat bersejarah ini, beliau bertatap muka dengan para pemuda dan kelompok difabel.
Grha Pemuda sendiri punya nilai sejarah yang kuat, karena pernah menjadi tempat berkumpulnya para pemuda dari berbagai daerah menjelang peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Kini, tempat ini menjadi simbol semangat kebangsaan di Indonesia.
Menurut jadwal kunjungan Paus, ia juga turut berkunjung ke Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Gereja Katedral dengan Masjid Istiqlal.
Tak hanya itu, Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal hingga Gereja Katedral, yang terhubung oleh Terowongan Silaturahmi, memperlihatkan gestur simbolik yang kuat: toleransi tidak hanya dirayakan, tapi juga difasilitasi.
Lokasi yang dikunjungi oleh Paus Fransiskus adalah Kantor Konferensi Waligereja Indonesia yang ia kunjungi pada Kamis (5/9/2024).
Di Kantor KWI, ia diagendakan bertemu dengan para penerima bantuan dari organisasi amal, seperti golongan yang lemah, miskin, terbelakang dan juga penyandang disabilitas.
Sama seperti Paus Yohanes Paulus II yang memimpin misa kudus ekaristi di Stadion Utama Senayan pada 9 Oktober 1989.
Puncak dari kunjungan Paus ke Indonesia adalah ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Gelora Bung Karno untuk memimpin misa akbar pada Kamis (5/9/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
Misa akbar tersebut dimeriahkan oleh 86.000 umat dan undangan.
Stadion Utama GBK dan Stadion Madya menjadi tempat puluhan ribu umat tersebut berkumpul.
Diketahui, Stadion Utama GBK memuat sekitar 60.000 anggota umat, sedangkan Stadion Madya sekitar 26.000 anggota umat.
Wafatnya Paus Fransiskus tentu menjadi duka bagi seluruh umat beragama di Indonesia maupun dunia.
Kenangannya saat berkunjung ke Indonesia akan menjadi simbol toleransi umat beragama masyarakat Indonesia.
Untuk laporan mendalam lainnya seputar dunia keagamaan dan hubungan antaragama, ikuti terus pembaruan terbaru di DB News. (*)
Di sana, ia bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, para seminaris, hingga katekis.
Dalam rangka menyambut kunjungan penting ini, area Kompleks Gereja Katedral Jakarta ditutup untuk umum pada tanggal 1–5 September 2024, kecuali untuk pelaksanaan misa.
Tak hanya itu, Paus Fransiskus juga dijadwalkan mengunjungi Grha Pemuda yang masih berada dalam kompleks Katedral Jakarta.
Di tempat bersejarah ini, beliau bertatap muka dengan para pemuda dan kelompok difabel.
Grha Pemuda sendiri punya nilai sejarah yang kuat, karena pernah menjadi tempat berkumpulnya para pemuda dari berbagai daerah menjelang peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Kini, tempat ini menjadi simbol semangat kebangsaan di Indonesia.
Menurut jadwal kunjungan Paus, ia juga turut berkunjung ke Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Gereja Katedral dengan Masjid Istiqlal.
Tak hanya itu, Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal hingga Gereja Katedral, yang terhubung oleh Terowongan Silaturahmi, memperlihatkan gestur simbolik yang kuat: toleransi tidak hanya dirayakan, tapi juga difasilitasi.
Lokasi yang dikunjungi oleh Paus Fransiskus adalah Kantor Konferensi Waligereja Indonesia yang ia kunjungi pada Kamis (5/9/2024).
Di Kantor KWI, ia diagendakan bertemu dengan para penerima bantuan dari organisasi amal, seperti golongan yang lemah, miskin, terbelakang dan juga penyandang disabilitas.
Sama seperti Paus Yohanes Paulus II yang memimpin misa kudus ekaristi di Stadion Utama Senayan pada 9 Oktober 1989.
Puncak dari kunjungan Paus ke Indonesia adalah ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Gelora Bung Karno untuk memimpin misa akbar pada Kamis (5/9/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
Misa akbar tersebut dimeriahkan oleh 86.000 umat dan undangan.
Stadion Utama GBK dan Stadion Madya menjadi tempat puluhan ribu umat tersebut berkumpul.
Diketahui, Stadion Utama GBK memuat sekitar 60.000 anggota umat, sedangkan Stadion Madya sekitar 26.000 anggota umat.
Wafatnya Paus Fransiskus tentu menjadi duka bagi seluruh umat beragama di Indonesia maupun dunia.
Kenangannya saat berkunjung ke Indonesia akan menjadi simbol toleransi umat beragama masyarakat Indonesia.
Untuk laporan mendalam lainnya seputar dunia keagamaan dan hubungan antaragama, ikuti terus pembaruan terbaru di DB News. (*)