DB NEWS – Tanggul air di RT 3 RW 6, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jebol pada Minggu sore (6/7/2025), memicu banjir dan kepanikan warga.
Insiden yang dipicu hujan deras ini seakan membuka kembali luka lama, mengulang peristiwa serupa yang terjadi tujuh tahun silam di lokasi yang sama.
Di tengah bencana yang melanda beberapa titik di ibu kota, respons cepat dari berbagai pihak pun dilakukan, mulai dari aksi evakuasi heroik balita menggunakan ember oleh Brimob hingga instruksi percepatan program pengerukan kali oleh Gubernur DKI Jakarta.
Bagi warga Jati Padang, Minggu petang seharusnya menjadi waktu bersantai.
Namun, hujan lebat mengubah segalanya.
(BACA JUGA: Banjir Bekasi Makin Parah! Prabowo Turun Langsung, Janji Pemerintah Siap Bantu Warga)
Sekitar pukul 17.30 WIB, tanggul yang membatasi pemukiman dengan kali mulai menunjukkan tanda-tanda tak mampu lagi menahan debit air.
"Kemarin jebolnya pas sore, jam setengah 6. Iya, pas mau Magrib, tapi belum banyak orang," kata Ratna, warga setempat, saat ditemui di lokasi pada Senin (7/7/2025).
Ia menceritakan bagaimana air awalnya hanya merembes sebelum akhirnya tanggul benar-benar jebol dan air bah tumpah ruah.
"Awalnya tuh sudah rembes-rembes, nggak lama jebol tuh. Air di kali ini kan udah tinggi ya, nggak bisa nampung lagi, jadi dorong gitu," jelasnya.
Teriakan panik "jebol... jebol..." menggema.
Sebagian warga bergegas menyelamatkan perabotan di rumah, sementara yang lain bergotong royong mengamankan aset di Musala Sabili yang terletak persis di samping tanggul.
Lumpur pekat dari kali meluber masuk, merusak pagar dan memecahkan kaca musala.
"Alhamdulillah nggak ada kejadian-kejadian nggak enak ya. Paling itu kaca musala pecah, pager ambruk, itu aja," tambah Ratna.
Syukur, warga lainnya, mengaku sedang bersantai hendak menonton televisi saat air mulai masuk ke rumahnya.
"Itu kejadiannya pas lagi nyantai, mau nonton Piala Presiden. Udah tahu itu tembok mulai rembes, eh tiba-tiba jebol. Kita langsung naik-naikin barang di rumah," ujarnya.
DB NEWS – Tanggul air di RT 3 RW 6, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jebol pada Minggu sore (6/7/2025), memicu banjir dan kepanikan warga.
Insiden yang dipicu hujan deras ini seakan membuka kembali luka lama, mengulang peristiwa serupa yang terjadi tujuh tahun silam di lokasi yang sama.
Di tengah bencana yang melanda beberapa titik di ibu kota, respons cepat dari berbagai pihak pun dilakukan, mulai dari aksi evakuasi heroik balita menggunakan ember oleh Brimob hingga instruksi percepatan program pengerukan kali oleh Gubernur DKI Jakarta.
Bagi warga Jati Padang, Minggu petang seharusnya menjadi waktu bersantai.
Namun, hujan lebat mengubah segalanya.
(BACA JUGA: Banjir Bekasi Makin Parah! Prabowo Turun Langsung, Janji Pemerintah Siap Bantu Warga)
Sekitar pukul 17.30 WIB, tanggul yang membatasi pemukiman dengan kali mulai menunjukkan tanda-tanda tak mampu lagi menahan debit air.
"Kemarin jebolnya pas sore, jam setengah 6. Iya, pas mau Magrib, tapi belum banyak orang," kata Ratna, warga setempat, saat ditemui di lokasi pada Senin (7/7/2025).
Ia menceritakan bagaimana air awalnya hanya merembes sebelum akhirnya tanggul benar-benar jebol dan air bah tumpah ruah.
"Awalnya tuh sudah rembes-rembes, nggak lama jebol tuh. Air di kali ini kan udah tinggi ya, nggak bisa nampung lagi, jadi dorong gitu," jelasnya.
Teriakan panik "jebol... jebol..." menggema.
Sebagian warga bergegas menyelamatkan perabotan di rumah, sementara yang lain bergotong royong mengamankan aset di Musala Sabili yang terletak persis di samping tanggul.
Lumpur pekat dari kali meluber masuk, merusak pagar dan memecahkan kaca musala.
"Alhamdulillah nggak ada kejadian-kejadian nggak enak ya. Paling itu kaca musala pecah, pager ambruk, itu aja," tambah Ratna.
Syukur, warga lainnya, mengaku sedang bersantai hendak menonton televisi saat air mulai masuk ke rumahnya.
"Itu kejadiannya pas lagi nyantai, mau nonton Piala Presiden. Udah tahu itu tembok mulai rembes, eh tiba-tiba jebol. Kita langsung naik-naikin barang di rumah," ujarnya.