Wajah Ganda Jakarta: Dari Ember Evakuasi Balita Hingga Janji Pengerukan Atasi Banjir yang Kembali Datang
07 Jul 2025 - Dbmedianews
Author: Ahmad Dzul Ilmi Muis
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
8 1

Aksi Heroik di Tengah Kepungan Air

Di belahan lain Jakarta, tepatnya di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Tim SAR Batalyon B Pelopor Polda Metro Jaya berjibaku dengan genangan air setinggi 170 cm. 

Sebuah momen menyentuh terekam saat petugas mengevakuasi seorang balita menggunakan sebuah ember besar.

"Patroli SAR bertujuan untuk memastikan kondisi warga, mengantisipasi potensi bahaya, serta mempercepat respons jika terjadi eskalasi situasi," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary, Senin (7/7/2025).

Di bawah pimpinan Bripda Tommy Brayen, tim menyisir gang-gang sempit dan berhasil mengevakuasi total 43 jiwa, terdiri dari 8 lansia, 9 anak-anak, 23 dewasa, dan 3 balita.

Respons Cepat Pemprov: Pengerukan Jadi Prioritas

Menanggapi situasi darurat ini, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menginstruksikan jajarannya untuk memprioritaskan pengerukan kali di wilayah pinggiran kota.

(BACA JUGA: Bekasi Sibuk! Puluhan Rumah Warga Hingga Jalanan Kota Terendam Banjir)

“Saya sudah memutuskan untuk penanganan pengerukan (kali) di pinggir-pinggir Jakarta ini segera dilakukan karena ini menjadi prioritas utama,” tegas Pramono usai meninjau pengerukan di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Senin.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menambahkan bahwa pihaknya kini bekerja tanpa mengenal musim. 

“Jadi, biasanya pengerukan itu musim kering. Sekarang kita musim hujan, musim kering semuanya berjalan,” kata Ika.

Dinas SDA telah menyiagakan kekuatan penuh, termasuk 605 unit pompa stasioner di 202 lokasi, ratusan pompa mobil, dan sekitar 202 unit alat berat untuk menghadapi potensi banjir susulan.

Pentingnya Solusi Komprehensif

Pengerukan kali memang dapat meningkatkan kapasitas tampung sungai, namun para ahli mengingatkan bahwa ini bukan solusi tunggal. 

Efektivitasnya sangat bergantung pada kondisi drainase sekitar dan penyebab utama banjir. 

Jika penyempitan sungai dan pengelolaan sampah tidak ditangani serentak, banjir akan tetap menjadi ancaman.

Penanganan banjir di kota metropolitan seperti Jakarta memerlukan kerja sama erat antara pemerintah dan masyarakat. 

Peran serta warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, tidak mendirikan bangunan liar di bantaran sungai, dan membuat sumur resapan menjadi kunci. 

Di sisi lain, pemerintah harus konsisten dalam normalisasi sungai, penegakan hukum, dan edukasi mitigasi bencana kepada publik.

Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Henik Maryanto, menegaskan komitmen pihaknya. 

"Kehadiran Brimob di tengah masyarakat adalah bentuk nyata dari peran Polri dalam pelayanan kemanusiaan. Patroli SAR akan terus kami gelar untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga," tutupnya. 

Disclaimer: Sebagian proses pembuatan artikel ini dibantu oleh teknologi kecerdasan buatan (AI). Namun, seluruh konten telah melalui proses kurasi, verifikasi, dan penyuntingan oleh tim redaksi DB News untuk memastikan keakuratan dan kualitas informasi yang disajikan (*)

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Wajah Ganda Jakarta: Dari Ember Evakuasi Balita Hingga Janji Pengerukan Atasi Banjir yang Kembali Datang
07 Jul 2025 - Dbmedianews
Author: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
8 1
 

Aksi Heroik di Tengah Kepungan Air

Di belahan lain Jakarta, tepatnya di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Tim SAR Batalyon B Pelopor Polda Metro Jaya berjibaku dengan genangan air setinggi 170 cm. 

Sebuah momen menyentuh terekam saat petugas mengevakuasi seorang balita menggunakan sebuah ember besar.

"Patroli SAR bertujuan untuk memastikan kondisi warga, mengantisipasi potensi bahaya, serta mempercepat respons jika terjadi eskalasi situasi," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary, Senin (7/7/2025).

Di bawah pimpinan Bripda Tommy Brayen, tim menyisir gang-gang sempit dan berhasil mengevakuasi total 43 jiwa, terdiri dari 8 lansia, 9 anak-anak, 23 dewasa, dan 3 balita.

Respons Cepat Pemprov: Pengerukan Jadi Prioritas

Menanggapi situasi darurat ini, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menginstruksikan jajarannya untuk memprioritaskan pengerukan kali di wilayah pinggiran kota.

(BACA JUGA: Bekasi Sibuk! Puluhan Rumah Warga Hingga Jalanan Kota Terendam Banjir)

“Saya sudah memutuskan untuk penanganan pengerukan (kali) di pinggir-pinggir Jakarta ini segera dilakukan karena ini menjadi prioritas utama,” tegas Pramono usai meninjau pengerukan di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Senin.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menambahkan bahwa pihaknya kini bekerja tanpa mengenal musim. 

“Jadi, biasanya pengerukan itu musim kering. Sekarang kita musim hujan, musim kering semuanya berjalan,” kata Ika.

Dinas SDA telah menyiagakan kekuatan penuh, termasuk 605 unit pompa stasioner di 202 lokasi, ratusan pompa mobil, dan sekitar 202 unit alat berat untuk menghadapi potensi banjir susulan.

Pentingnya Solusi Komprehensif

Pengerukan kali memang dapat meningkatkan kapasitas tampung sungai, namun para ahli mengingatkan bahwa ini bukan solusi tunggal. 

Efektivitasnya sangat bergantung pada kondisi drainase sekitar dan penyebab utama banjir. 

Jika penyempitan sungai dan pengelolaan sampah tidak ditangani serentak, banjir akan tetap menjadi ancaman.

Penanganan banjir di kota metropolitan seperti Jakarta memerlukan kerja sama erat antara pemerintah dan masyarakat. 

Peran serta warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, tidak mendirikan bangunan liar di bantaran sungai, dan membuat sumur resapan menjadi kunci. 

Di sisi lain, pemerintah harus konsisten dalam normalisasi sungai, penegakan hukum, dan edukasi mitigasi bencana kepada publik.

Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Henik Maryanto, menegaskan komitmen pihaknya. 

"Kehadiran Brimob di tengah masyarakat adalah bentuk nyata dari peran Polri dalam pelayanan kemanusiaan. Patroli SAR akan terus kami gelar untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga," tutupnya. 

Disclaimer: Sebagian proses pembuatan artikel ini dibantu oleh teknologi kecerdasan buatan (AI). Namun, seluruh konten telah melalui proses kurasi, verifikasi, dan penyuntingan oleh tim redaksi DB News untuk memastikan keakuratan dan kualitas informasi yang disajikan (*)

Tautan telah disalin ke clipboard!