DB News - Judi online, yang dulunya dianggap sebagai hiburan semata, kini telah menjadi masalah serius yang mengancam kesehatan mental banyak orang.
Pasalnya, kecanduan judi online bukan hanya soal kehilangan uang, tetapi juga dapat memicu berbagai masalah psikologis yang serius.
Apalagi di Indonesia saat ini meraih gelar terburuk di sepanjang sejarah Indonesia. Bagaimana tidak, Indonesia saat ini masuk fase darurat kecanduan judi dengan jumlah mencapai 201.122 orang.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara mendalam tentang ciri-ciri kecanduan judi online dan dampaknya terhadap kesehatan mental.
Kecanduan judi adalah gangguan kejiwaan yang disebut sebagai Pathological Gambling atau judi patologis yaitu gangguan psikologis yang terjadi ketika seseorang tidak mampu mengendalikan dorongan untuk berjudi, meskipun menyadari adanya konsekuensi negatif yang akan muncul.
Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika, kecanduan judi diidentifikasi dengan pola pertaruhan yang berulang dan terus menerus dilakukan walaupun telah menimbulkan banyak masalah dalam kehidupan seseorang.
Kecanduan judi online adalah masalah yang semakin memberat di era digital ini, khususnya Indonesia. Ada berbagai macam faktor yang berkontribusi pada perkembangan kecanduan ini, dan memahami alasan di balik kecanduan judi online sangat membantu dalam pencegahan dan penanganannya.
Maka dari itu, berikut adalah alasan mengapa orang bisa kecanduan judi online.
1. Anonimitas
Judi online menawarkan tingkat anonimitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan berjudi di tempat fisik. Anonimitas ini bisa membuat seseorang merasa lebih nyaman untuk berjudi tanpa takut penilaian sosial atau dampak negatif dari penghakiman orang lain.
2. Ilusi Kontrol
Banyak permainan judi online memberikan ilusi bahwa pemain memiliki kontrol atas hasil permainan.
Misalnya, permainan yang melibatkan keterampilan atau keputusan strategis bisa membuat pemain merasa mereka dapat memengaruhi hasil, padahal pada kenyataannya, hasilnya sepenuhnya bergantung pada keberuntungan semata.
3. Kesulitan Keuangan
Beberapa orang beralih ke judi online dengan harapan ini adalah cara cepat untuk menghasilkan uang ketika menghadapi kesulitan keuangan.
Harapan untuk memenangkan uang dalam jumlah besar dapat menjadi motivator kuat untuk terus berjudi meskipun pasti mengalami kerugian besar.
4. Kampanye pemasaran yang agresif
Situs judi online sering kali menggunakan strategi pemasaran yang agresif, termasuk iklan yang menarik, bonus pendaftaran, dan promosi khusus yang dapat menarik perhatian dan mendorong individu untuk mulai berjudi. Bonus dan insentif ini bisa membuat perjudian tampak lebih menguntungkan dan sulit ditolak.
5. Rasa keinginan untuk mengejar kerugian
Seseorang yang telah mengalami kerugian sering kali merasa terdorong untuk terus berjudi dalam upaya untuk mendapatkan kembali uang yang hilang.
Keinginan untuk mengejar kerugian ini bisa membuat seseorang terperangkap dalam siklus perjudian yang semakin intens dan merugikan.
6. Kepuasan segera
Judi online menawarkan kepuasan segera karena hasil permainan diketahui dalam waktu singkat. Kepuasan instan ini bisa menjadi sangat memikat dan membuat seseorang ingin terus bermain untuk merasakan euforia kemenangan lagi dan lagi.
7. Pengaruh sosial
Tekanan dari teman atau lingkungan sosial yang juga bermain judi meningkatkan kecenderungan seseorang untuk terlibat dalam judi online. Melihat teman atau kenalan yang memenangkan uang bisa mendorong individu untuk mencoba peruntungan mereka sendiri.
You must be logged in to post a comment.
DB News - Judi online, yang dulunya dianggap sebagai hiburan semata, kini telah menjadi masalah serius yang mengancam kesehatan mental banyak orang.
Pasalnya, kecanduan judi online bukan hanya soal kehilangan uang, tetapi juga dapat memicu berbagai masalah psikologis yang serius.
Apalagi di Indonesia saat ini meraih gelar terburuk di sepanjang sejarah Indonesia. Bagaimana tidak, Indonesia saat ini masuk fase darurat kecanduan judi dengan jumlah mencapai 201.122 orang.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara mendalam tentang ciri-ciri kecanduan judi online dan dampaknya terhadap kesehatan mental.
Kecanduan judi adalah gangguan kejiwaan yang disebut sebagai Pathological Gambling atau judi patologis yaitu gangguan psikologis yang terjadi ketika seseorang tidak mampu mengendalikan dorongan untuk berjudi, meskipun menyadari adanya konsekuensi negatif yang akan muncul.
Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika, kecanduan judi diidentifikasi dengan pola pertaruhan yang berulang dan terus menerus dilakukan walaupun telah menimbulkan banyak masalah dalam kehidupan seseorang.
Kecanduan judi online adalah masalah yang semakin memberat di era digital ini, khususnya Indonesia. Ada berbagai macam faktor yang berkontribusi pada perkembangan kecanduan ini, dan memahami alasan di balik kecanduan judi online sangat membantu dalam pencegahan dan penanganannya.
Maka dari itu, berikut adalah alasan mengapa orang bisa kecanduan judi online.
1. Anonimitas
Judi online menawarkan tingkat anonimitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan berjudi di tempat fisik. Anonimitas ini bisa membuat seseorang merasa lebih nyaman untuk berjudi tanpa takut penilaian sosial atau dampak negatif dari penghakiman orang lain.
2. Ilusi Kontrol
Banyak permainan judi online memberikan ilusi bahwa pemain memiliki kontrol atas hasil permainan.
Misalnya, permainan yang melibatkan keterampilan atau keputusan strategis bisa membuat pemain merasa mereka dapat memengaruhi hasil, padahal pada kenyataannya, hasilnya sepenuhnya bergantung pada keberuntungan semata.
3. Kesulitan Keuangan
Beberapa orang beralih ke judi online dengan harapan ini adalah cara cepat untuk menghasilkan uang ketika menghadapi kesulitan keuangan.
Harapan untuk memenangkan uang dalam jumlah besar dapat menjadi motivator kuat untuk terus berjudi meskipun pasti mengalami kerugian besar.
4. Kampanye pemasaran yang agresif
Situs judi online sering kali menggunakan strategi pemasaran yang agresif, termasuk iklan yang menarik, bonus pendaftaran, dan promosi khusus yang dapat menarik perhatian dan mendorong individu untuk mulai berjudi. Bonus dan insentif ini bisa membuat perjudian tampak lebih menguntungkan dan sulit ditolak.
5. Rasa keinginan untuk mengejar kerugian
Seseorang yang telah mengalami kerugian sering kali merasa terdorong untuk terus berjudi dalam upaya untuk mendapatkan kembali uang yang hilang.
Keinginan untuk mengejar kerugian ini bisa membuat seseorang terperangkap dalam siklus perjudian yang semakin intens dan merugikan.
6. Kepuasan segera
Judi online menawarkan kepuasan segera karena hasil permainan diketahui dalam waktu singkat. Kepuasan instan ini bisa menjadi sangat memikat dan membuat seseorang ingin terus bermain untuk merasakan euforia kemenangan lagi dan lagi.
7. Pengaruh sosial
Tekanan dari teman atau lingkungan sosial yang juga bermain judi meningkatkan kecenderungan seseorang untuk terlibat dalam judi online. Melihat teman atau kenalan yang memenangkan uang bisa mendorong individu untuk mencoba peruntungan mereka sendiri.
You must be logged in to post a comment.