DB NEWS - Seorang alumni Universitas Airlangga (Unair) bernama Jonathan (22 tahun) tertangkap basah saat mencoba mengintip dan merekam wanita di toilet mall.
Surabaya kembali dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual yang terjadi di tempat umum, tepatnya di toilet wanita Trans Icon Mall, Surabaya.
Kejadian ini memicu perbincangan luas di media sosial, terutama setelah viralnya unggahan yang mengungkap aksi pelaku.
Kasus ini pertama kali mencuat ke publik melalui media sosial X setelah diunggah oleh akun @aarummanis yang telah ditonton kurang lebih 3 juta kali.
Memiliki nama lengkap Jonathan Hamonangan Putra Manurung, pelaku diketahui sebagai salah satu alumni Ilmu Sejarah Unair tahun 2020.
(BACA JUGA : Harapan Baru! 8.000 Pekerja Sritex Terkena PHK, Mensesneg: Akan Kembali Bekerja dengan Skema Baru)
Unggahan tersebut menyebutkan bahwa selain mengintip dan merekam diam-diam, pelaku juga menjual hasil rekamannya secara online dengan harga berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp700 ribu.
“TIDAK HANYA ITU PELAKU JUGA MENJUAL HASIL VIDEO YANG IA REKAM DIAM-DIAM DENGAN HARGA 100K-700K,” tulis akun tersebut.
Ia kemudian menambahkan bahwa pelaku mungkin melakukan aksinya tidak seorang diri atau memiliki sebuah komplotan dalam aksi ini.
“Pelaku kemungkinan memiliki sindikasi yang merekam dan menjual perempuan di dalam toilet,” tambahnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pihak berwajib menemukan puluhan video serupa tersimpan dalam Google Drive pelaku.
(BACA JUGA : Dugaan Kasus Asusila hingga Narkoba, Sosok Kapolres Ngada yang Dibekuk Propam Mabes Polri)
Hal ini menambah indikasi bahwa Ia telah melakukan aksi ini dalam waktu yang cukup lama dan tidak sendirian.
Fakta mengejutkan lainnya terungkap bahwa Jonathan bukan pertama kali melakukan aksi ini.
Dua tahun lalu, Ia pernah tertangkap melakukan tindakan serupa, yaitu mengintip dan merekam perempuan di toilet sebuah mal di Sidoarjo.
Fakta ini diungkap oleh salah satu akun X @clo*** yang ikut berkomentar. Namun, tampaknya kejadian itu tidak membuatnya jera.
Sekitar setahun dua tahun lalu sempat ketahuan…
DB NEWS - Seorang alumni Universitas Airlangga (Unair) bernama Jonathan (22 tahun) tertangkap basah saat mencoba mengintip dan merekam wanita di toilet mall.
Surabaya kembali dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual yang terjadi di tempat umum, tepatnya di toilet wanita Trans Icon Mall, Surabaya.
Kejadian ini memicu perbincangan luas di media sosial, terutama setelah viralnya unggahan yang mengungkap aksi pelaku.
Kasus ini pertama kali mencuat ke publik melalui media sosial X setelah diunggah oleh akun @aarummanis yang telah ditonton kurang lebih 3 juta kali.
Memiliki nama lengkap Jonathan Hamonangan Putra Manurung, pelaku diketahui sebagai salah satu alumni Ilmu Sejarah Unair tahun 2020.
(BACA JUGA : Harapan Baru! 8.000 Pekerja Sritex Terkena PHK, Mensesneg: Akan Kembali Bekerja dengan Skema Baru)
Unggahan tersebut menyebutkan bahwa selain mengintip dan merekam diam-diam, pelaku juga menjual hasil rekamannya secara online dengan harga berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp700 ribu.
“TIDAK HANYA ITU PELAKU JUGA MENJUAL HASIL VIDEO YANG IA REKAM DIAM-DIAM DENGAN HARGA 100K-700K,” tulis akun tersebut.
Ia kemudian menambahkan bahwa pelaku mungkin melakukan aksinya tidak seorang diri atau memiliki sebuah komplotan dalam aksi ini.
“Pelaku kemungkinan memiliki sindikasi yang merekam dan menjual perempuan di dalam toilet,” tambahnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pihak berwajib menemukan puluhan video serupa tersimpan dalam Google Drive pelaku.
(BACA JUGA : Dugaan Kasus Asusila hingga Narkoba, Sosok Kapolres Ngada yang Dibekuk Propam Mabes Polri)
Hal ini menambah indikasi bahwa Ia telah melakukan aksi ini dalam waktu yang cukup lama dan tidak sendirian.
Fakta mengejutkan lainnya terungkap bahwa Jonathan bukan pertama kali melakukan aksi ini.
Dua tahun lalu, Ia pernah tertangkap melakukan tindakan serupa, yaitu mengintip dan merekam perempuan di toilet sebuah mal di Sidoarjo.
Fakta ini diungkap oleh salah satu akun X @clo*** yang ikut berkomentar. Namun, tampaknya kejadian itu tidak membuatnya jera.
Sekitar setahun dua tahun lalu sempat ketahuan…