Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina pada saat itu memberikan ancaman pemecatan kepada Riva Siahaan jika Ahok berada di posisi Dirut.
Kemudian, ia mengungkapkan kekesalannya terhadap kasus korupsi ini dengan menyebutkan bahwa jika ingin membersihkan Pertamina dari korupsi, seharusnya ia dijadikan sebagai Dirut.
Karena, selama ini ia terbatas oleh jabatannya yang hanya sebagai Komisaris Utama sehingga ada beberapa hal yang di luar kekuasaannya.
Pengacara kondang, Hotman Paris mengunggah sebuah video yang berisi kritikan pedas kepada Ahok di akun Instagram miliknya pada Senin, (03/03).
Pengacara tersebut mengaku panas melihat gaya ngotot Ahok ketika buka suara terkait kasus korupsi Pertamina.
"Hay Ahok, Ahok. Saya lagi di Singapura, panas lihat gaya lo ngotot-ngotot di semua Medsos,” ujar Hotman dalam video tersebut.
Hotman berpendapat, meskipun Ahok tidak mengetahui dan tidak bersalah, seharusnya Ahok meminta maaf kepada masyarakat. Pasalnya, bagaimanapun, ia pernah menjabat sebagai komisaris utama di Pertamina.
"Sekiranya pun kamu tidak tahu, setidaknya kau harusnya mengatakan minta maaf kepada publik, terlepas dari apakah kau bersalah atau tidak," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kasus tersebut juga merupakan tanggung jawab Ahok karena tugas Komisaris Utama adalah mengawasi pelanggaran yang terjadi di sebuah perusahaan.
“Tugas Komisaris adalah termasuk mengawasi pelanggaran yang sekecil apapun, apalagi ini mega pelanggaran, benar-benar pelanggaran yang sangat besar," kata Hotman Paris.
Ia kembali menyoroti gaya berbicara Ahok yang terkesan ngotot saat ia buka suara terkait kasus korupsi Pertamina.
“Tapi gaya mu itu ngotot-ngotot. Aduh Ahok Ahok, kamu ya, malu dong itu tugas kamu komisaris,” ujar Hotman dalam unggahan tersebut.
Di akhir, ia juga menegaskan kembali bahwa Ahok harus tetap minta maaf kepada masyarakat atau mengembalikan semua gaji yang Ahok dapatkan sebagai bentuk tanggung jawab atas kasus korupsi tersebut.
"Kalaupun kamu tidak tahu atau tidak bersalah, setidaknya kau mengatakan 'Saya mengucapkan turut bersalah atau minta maaf kepada masyarakat Indonesia' lebih jantan lagi kalau kau mengembalikan semua gajimu,” kata Hotman Paris. (*)
Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina pada saat itu memberikan ancaman pemecatan kepada Riva Siahaan jika Ahok berada di posisi Dirut.
Kemudian, ia mengungkapkan kekesalannya terhadap kasus korupsi ini dengan menyebutkan bahwa jika ingin membersihkan Pertamina dari korupsi, seharusnya ia dijadikan sebagai Dirut.
Karena, selama ini ia terbatas oleh jabatannya yang hanya sebagai Komisaris Utama sehingga ada beberapa hal yang di luar kekuasaannya.
Pengacara kondang, Hotman Paris mengunggah sebuah video yang berisi kritikan pedas kepada Ahok di akun Instagram miliknya pada Senin, (03/03).
Pengacara tersebut mengaku panas melihat gaya ngotot Ahok ketika buka suara terkait kasus korupsi Pertamina.
"Hay Ahok, Ahok. Saya lagi di Singapura, panas lihat gaya lo ngotot-ngotot di semua Medsos,” ujar Hotman dalam video tersebut.
Hotman berpendapat, meskipun Ahok tidak mengetahui dan tidak bersalah, seharusnya Ahok meminta maaf kepada masyarakat. Pasalnya, bagaimanapun, ia pernah menjabat sebagai komisaris utama di Pertamina.
"Sekiranya pun kamu tidak tahu, setidaknya kau harusnya mengatakan minta maaf kepada publik, terlepas dari apakah kau bersalah atau tidak," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kasus tersebut juga merupakan tanggung jawab Ahok karena tugas Komisaris Utama adalah mengawasi pelanggaran yang terjadi di sebuah perusahaan.
“Tugas Komisaris adalah termasuk mengawasi pelanggaran yang sekecil apapun, apalagi ini mega pelanggaran, benar-benar pelanggaran yang sangat besar," kata Hotman Paris.
Ia kembali menyoroti gaya berbicara Ahok yang terkesan ngotot saat ia buka suara terkait kasus korupsi Pertamina.
“Tapi gaya mu itu ngotot-ngotot. Aduh Ahok Ahok, kamu ya, malu dong itu tugas kamu komisaris,” ujar Hotman dalam unggahan tersebut.
Di akhir, ia juga menegaskan kembali bahwa Ahok harus tetap minta maaf kepada masyarakat atau mengembalikan semua gaji yang Ahok dapatkan sebagai bentuk tanggung jawab atas kasus korupsi tersebut.
"Kalaupun kamu tidak tahu atau tidak bersalah, setidaknya kau mengatakan 'Saya mengucapkan turut bersalah atau minta maaf kepada masyarakat Indonesia' lebih jantan lagi kalau kau mengembalikan semua gajimu,” kata Hotman Paris. (*)