Home / News / Internasional
Gencatan Senjata Gagal! Israel Bombardir Gaza Dini Hari
18 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
31 3

Hamas mengatakan pihak pemerintah Tel Aviv telah membatalkan adanya perjanjian gencatan senjata yang akan membuat nasib dari 59 sandera yang masih berada di Gaza menjadi tidak pasti.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menuduh Hamas berkali-kali menolak untuk membebaskan sandera mereka.

Ia juga mengatakan bahwa pihak Hamas telah menolak proposal dari utusan Timur Tengah Steve Witkoff yang dikirim oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

(BACA JUGA: Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba Meninggal Dunia! Bagaimana Nasib Kasus Korupsinya?)

Benjamin Netanyahu menyampaikan dalam pernyataannya bahwa kini pihaknya akan secara resmi melawan Hamas melalui operasi militer mereka.

“Israel, mulai sekarang, akan bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang semakin meningkat,” ucap Netanyahu dalam pernyataannya dikutip dari Reuters.

Juru bicara di Gedung Putih Washington mengatakan, jika Israel telah melakukan konsultasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) sebelum melakukan serangan udara tersebut.

Menurut mereka serangan yang dilakukan ini berencana menargetkan komandan tingkat menengah dan pimpinan Hamas, serta infrastruktur milik kelompok tersebut.  

Dengan bantuan dari Amerika Serikat, salah negara di Timur Tengah itu mendesak untuk segera membebaskan 59 sandera yang masih ditawan di Gaza, melalui imbalan gencatan senjata jangka panjang.

(BACA JUGA: Viral! Cicit W.R. Supratman, Antea Turk Kenalkan Lagu ‘Indonesia Tjantik’ Ciptaan Buyutnya, Ini Lirik Lengkapnya!)

Gencatan senjata yang ditawarkan adalah menghentikan segala serangan militer hingga setelah bulan puasa Ramadhan dan hari raya Paskah Yahudi di bulan April 2025.

Namun, pihak Hamas dengan teguh menekankan negosiasi yang bertujuan untuk menghentikan perang ini secara permanen.

Mereka ingin semua pasukan Israel ditarik mundur dari Gaza sesuai dengan ketentuan gencatan senjata sebelumnya.

“Kami menuntut agar para mediator meminta pertanggungjawaban penuh Netanyahu dan pendudukan Zionis atas pelanggaran dan pembatalan perjanjian tersebut,” ucap Hamas dikutip Reuters.

Kedua belah pihak saling menuduh karena telah gagal untuk mematuhi ketentuan dari perjanjian yang telah disepakati pada bulan Januari lalu.

(BACA JUGA: BMKG Ungkap Fakta Gempa 5,2 SR di Bayah Banten, Ada Potensi Bahaya Lain?)

Hingga kembalinya serangan secara penuh yang terjadi pada 18 Maret dini hari ini, tidak dapat dihindari.

Sebelumnya pasukan Zionis itu telah melakukan pemblokiran terhadap pengiriman bantuan yang akan masuk ke Gaza.

Mereka juga memberikan ancaman beberapa kali kepada Hamas, jika tidak segera membebaskan sandera yang masih ditawan olehnya maka pihak Israel akan kembali melakukan serangan.

Tidak ada rincian tentang serangan yang dilancarkan pada Selasa hari ini, namun otoritas kesehatan dan para saksi di Palestina telah memberikan keterangan saat dihubungi oleh media lokal.

Terdapat banyak kerusakan di sejumlah wilayah di Gaza, termasuk tempat pengungsian sementara dan reruntuhan bangunan yang ditinggali oleh ratusan ribu orang disana.

(BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Tergelincir! Tanda-Tanda Bakal Naik Lagi atau Terus Anjlok?)

Menurut keterangan saksi mata dan Jurnalis Yousef Fares yang ada di tempat, serangan tersebut berdampak pada kota-kota bagian utara dan tengah Gaza:

  • Tenda Pengungsi di sebelah Barat Khan Younis dan Selatan Rafah
  • Dekat sekolah Syariah Al-Tabi'in & Al-Rafi’i di Jalur Gaza Utara
  • 3 rumah warga di wilayah Deir Al-Balah, Gaza Tengah
  • Sebuah rumah di daerah Al-Karama dekat Masjid Omar
  • Sebuah gedung di Kota Gaza
  • Lingkungan di Al-Zaytoun di Jalur Gaza Utara

Hampir sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat dari serangan pasukan Zionis tersebut selama 15 bulan terakhir.

Konflik ini dimulai pada 7 Oktober 2023, dimana ribuan pasukan bersenjata dari Hamas menyerang komunitas Israel di sekitar jalur Gaza dan menewaskan sekitar 1.2 ribu jiwa.

Serangan militer yang dilakukan adalah bentuk tanggapan dari aksi tersebut yang juga menewaskan lebih dari 48 ribu jiwa, serta meluluhlantakkan wilayah Gaza.

(BACA JUGA: Tak Dipanggil PSSI, Samuel Silalahi Pilih Bela Timnas Norwegia! Ini Posisinya!)

Sebagian besar kota di sana hancur, termasuk juga rumah sakit dan infrastruktur lain yang ada di wilayah Gaza, Palestina. (*)

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Home / News / Internasional
Gencatan Senjata Gagal! Israel Bombardir Gaza Dini Hari
18 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
31 3
 

Hamas mengatakan pihak pemerintah Tel Aviv telah membatalkan adanya perjanjian gencatan senjata yang akan membuat nasib dari 59 sandera yang masih berada di Gaza menjadi tidak pasti.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menuduh Hamas berkali-kali menolak untuk membebaskan sandera mereka.

Ia juga mengatakan bahwa pihak Hamas telah menolak proposal dari utusan Timur Tengah Steve Witkoff yang dikirim oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

(BACA JUGA: Mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba Meninggal Dunia! Bagaimana Nasib Kasus Korupsinya?)

Benjamin Netanyahu menyampaikan dalam pernyataannya bahwa kini pihaknya akan secara resmi melawan Hamas melalui operasi militer mereka.

“Israel, mulai sekarang, akan bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang semakin meningkat,” ucap Netanyahu dalam pernyataannya dikutip dari Reuters.

Juru bicara di Gedung Putih Washington mengatakan, jika Israel telah melakukan konsultasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) sebelum melakukan serangan udara tersebut.

Menurut mereka serangan yang dilakukan ini berencana menargetkan komandan tingkat menengah dan pimpinan Hamas, serta infrastruktur milik kelompok tersebut.  

Dengan bantuan dari Amerika Serikat, salah negara di Timur Tengah itu mendesak untuk segera membebaskan 59 sandera yang masih ditawan di Gaza, melalui imbalan gencatan senjata jangka panjang.

(BACA JUGA: Viral! Cicit W.R. Supratman, Antea Turk Kenalkan Lagu ‘Indonesia Tjantik’ Ciptaan Buyutnya, Ini Lirik Lengkapnya!)

Gencatan senjata yang ditawarkan adalah menghentikan segala serangan militer hingga setelah bulan puasa Ramadhan dan hari raya Paskah Yahudi di bulan April 2025.

Namun, pihak Hamas dengan teguh menekankan negosiasi yang bertujuan untuk menghentikan perang ini secara permanen.

Mereka ingin semua pasukan Israel ditarik mundur dari Gaza sesuai dengan ketentuan gencatan senjata sebelumnya.

“Kami menuntut agar para mediator meminta pertanggungjawaban penuh Netanyahu dan pendudukan Zionis atas pelanggaran dan pembatalan perjanjian tersebut,” ucap Hamas dikutip Reuters.

Kedua belah pihak saling menuduh karena telah gagal untuk mematuhi ketentuan dari perjanjian yang telah disepakati pada bulan Januari lalu.

(BACA JUGA: BMKG Ungkap Fakta Gempa 5,2 SR di Bayah Banten, Ada Potensi Bahaya Lain?)

Hingga kembalinya serangan secara penuh yang terjadi pada 18 Maret dini hari ini, tidak dapat dihindari.

Sebelumnya pasukan Zionis itu telah melakukan pemblokiran terhadap pengiriman bantuan yang akan masuk ke Gaza.

Mereka juga memberikan ancaman beberapa kali kepada Hamas, jika tidak segera membebaskan sandera yang masih ditawan olehnya maka pihak Israel akan kembali melakukan serangan.

Tidak ada rincian tentang serangan yang dilancarkan pada Selasa hari ini, namun otoritas kesehatan dan para saksi di Palestina telah memberikan keterangan saat dihubungi oleh media lokal.

Terdapat banyak kerusakan di sejumlah wilayah di Gaza, termasuk tempat pengungsian sementara dan reruntuhan bangunan yang ditinggali oleh ratusan ribu orang disana.

(BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Tergelincir! Tanda-Tanda Bakal Naik Lagi atau Terus Anjlok?)

Menurut keterangan saksi mata dan Jurnalis Yousef Fares yang ada di tempat, serangan tersebut berdampak pada kota-kota bagian utara dan tengah Gaza:

  • Tenda Pengungsi di sebelah Barat Khan Younis dan Selatan Rafah
  • Dekat sekolah Syariah Al-Tabi'in & Al-Rafi’i di Jalur Gaza Utara
  • 3 rumah warga di wilayah Deir Al-Balah, Gaza Tengah
  • Sebuah rumah di daerah Al-Karama dekat Masjid Omar
  • Sebuah gedung di Kota Gaza
  • Lingkungan di Al-Zaytoun di Jalur Gaza Utara

Hampir sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat dari serangan pasukan Zionis tersebut selama 15 bulan terakhir.

Konflik ini dimulai pada 7 Oktober 2023, dimana ribuan pasukan bersenjata dari Hamas menyerang komunitas Israel di sekitar jalur Gaza dan menewaskan sekitar 1.2 ribu jiwa.

Serangan militer yang dilakukan adalah bentuk tanggapan dari aksi tersebut yang juga menewaskan lebih dari 48 ribu jiwa, serta meluluhlantakkan wilayah Gaza.

(BACA JUGA: Tak Dipanggil PSSI, Samuel Silalahi Pilih Bela Timnas Norwegia! Ini Posisinya!)

Sebagian besar kota di sana hancur, termasuk juga rumah sakit dan infrastruktur lain yang ada di wilayah Gaza, Palestina. (*)

Tautan telah disalin ke clipboard!