DB NEWS - Militer Israel saat ini tengah membombardir wilayah Gaza, laporan terbaru mengatakan serangan udara terjadi di hampir seluruh wilayah pada Selasa 18 Maret dini hari ini.
Sebelumnya Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan aksi genosida yang mereka lakukan di wilayah Gaza, Palestina.
Namun, nampaknya pihak mereka telah melanggar perjanjian tersebut, dan memulai kembali operasi militer mereka di wilayah Gaza.
Dikutip dari Reuters, Pasukan IDF itu mengatakan pihaknya akan menyerang sejumlah wilayah di Gaza pada Selasa dini hari, hal ini secara otomatis mengakhiri adanya gencatan senjata antara Israel dan hamas.
Gencatan senjata ini diketahui mengalami kebuntuan selama berminggu-minggu, tadinya akan dilakukan perpanjangan perjanjian ini yang telah menghentikan serangan Israel sejak tahun lalu.
(BACA JUGA: Koalisi Bicara! RUU TNI Bisa Ancam Masa Depan Negara? Apa Isinya?)
Serangan ini dilaporkan terjadi di beberapa wilayah, seperti Gaza Utara, Kota Gaza, Deir Al-Balah, Khan Younis, dan Rafah di jalur Gaza Tengah dan Selatan.
Pasukan Israel menyatakan, bahwa pihaknya telah meluncurkan serangan ke Gaza yang menargetkan sejumlah wilayah yang dianggap sebagai tempat milik kelompok Hamas.
“Di bawah arahan eselon politik, militer dan Shin Bet tengah melancarkan serangan ke target-target teroris Hamas di seluruh penjuru Jalur Gaza, ucap militer Israel dikutip dari Al Jazeera.
Pejabat Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan ada sedikitnya 100 orang tewas akibat serangan pagi ini, kebanyakan diantaranya adalah anak-anak.
Pihak militer mengatakan bahwa operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan, bahkan bisa melampaui serangan udara.
(BACA JUGA: Fakta Baru! Rapat Revisi UU TNI di Hotel Mewah, DPR Bongkar Alasannya)
Menurut Pemerintah Tel Aviv, serangan ini skalanya akan jauh lebih luas daripada serangkaian serangan pesawat tak berawak yang telah dilakukan oleh militer.
Serangan ini terjadi setelah berminggu-minggu upaya perpanjangan gencatan senjata pada 19 Januari 2025 yang gagal untuk disetujui kedua pihak.
Hamas mengatakan pihak pemerintah Tel Aviv telah membatalkan adanya perjanjian gencatan senjata yang akan…
DB NEWS - Militer Israel saat ini tengah membombardir wilayah Gaza, laporan terbaru mengatakan serangan udara terjadi di hampir seluruh wilayah pada Selasa 18 Maret dini hari ini.
Sebelumnya Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan aksi genosida yang mereka lakukan di wilayah Gaza, Palestina.
Namun, nampaknya pihak mereka telah melanggar perjanjian tersebut, dan memulai kembali operasi militer mereka di wilayah Gaza.
Dikutip dari Reuters, Pasukan IDF itu mengatakan pihaknya akan menyerang sejumlah wilayah di Gaza pada Selasa dini hari, hal ini secara otomatis mengakhiri adanya gencatan senjata antara Israel dan hamas.
Gencatan senjata ini diketahui mengalami kebuntuan selama berminggu-minggu, tadinya akan dilakukan perpanjangan perjanjian ini yang telah menghentikan serangan Israel sejak tahun lalu.
(BACA JUGA: Koalisi Bicara! RUU TNI Bisa Ancam Masa Depan Negara? Apa Isinya?)
Serangan ini dilaporkan terjadi di beberapa wilayah, seperti Gaza Utara, Kota Gaza, Deir Al-Balah, Khan Younis, dan Rafah di jalur Gaza Tengah dan Selatan.
Pasukan Israel menyatakan, bahwa pihaknya telah meluncurkan serangan ke Gaza yang menargetkan sejumlah wilayah yang dianggap sebagai tempat milik kelompok Hamas.
“Di bawah arahan eselon politik, militer dan Shin Bet tengah melancarkan serangan ke target-target teroris Hamas di seluruh penjuru Jalur Gaza, ucap militer Israel dikutip dari Al Jazeera.
Pejabat Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan ada sedikitnya 100 orang tewas akibat serangan pagi ini, kebanyakan diantaranya adalah anak-anak.
Pihak militer mengatakan bahwa operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan, bahkan bisa melampaui serangan udara.
(BACA JUGA: Fakta Baru! Rapat Revisi UU TNI di Hotel Mewah, DPR Bongkar Alasannya)
Menurut Pemerintah Tel Aviv, serangan ini skalanya akan jauh lebih luas daripada serangkaian serangan pesawat tak berawak yang telah dilakukan oleh militer.
Serangan ini terjadi setelah berminggu-minggu upaya perpanjangan gencatan senjata pada 19 Januari 2025 yang gagal untuk disetujui kedua pihak.
Hamas mengatakan pihak pemerintah Tel Aviv telah membatalkan adanya perjanjian gencatan senjata yang akan…