Gaya hidup backpacker identik dengan efisiensi. Saat traveling nanti, kamu bisa memilih transportasi umum seperti bus, MRT, atau kereta lokal dibandingkan taksi atau sewa kendaraan.
Selain hemat, ini juga memberi pengalaman autentik berinteraksi dengan warga lokal.
Untuk penginapan, jangan terpaku pada hotel bintang lima, gunakan hostel, guest house, atau aplikasi seperti Couchsurfing dan Airbnb.
Banyak backpacker bahkan memilih opsi volunteer hostel, di mana kamu bisa tinggal gratis dengan imbalan membantu operasional harian. Menarik, kan?
Setelah kamu menikmati perjalanan hemat dengan tips liburan low budget tersebut, jangan lupa untuk tetap mencatat dan mengevaluasi pengeluaranmu agar perjalanan berikutnya bisa lebih baik lagi.
Satu lagi kebiasaan penting ala backpacker adalah mencatat setiap pengeluaran, bahkan yang paling kecil sekalipun.
Dengan mengetahui kemana saja uangmu mengalir, kamu bisa lebih bijak dan menekan pos yang tidak perlu.
Gunakan aplikasi keuangan seperti Money Manager atau Spendee untuk memudahkan pencatatan.
Di akhir bulan lakukan evaluasi: apa yang bisa kamu hemat lagi untuk mempercepat terkumpulnya dana traveling?
Dengan pola ini, kamu bisa membuat estimasi waktu pencapaian target liburan, misalnya 6 bulan ke depan ke Labuan Bajo atau 8 bulan lagi ke Bangkok.
Tapi, ada satu hal penting yang sering terlupakan oleh para traveler dengan bujet terbatas: perlindungan diri saat dalam perjalanan.
Mengapa kita harus memiliki dana darurat? Simak alasan selengkapnya di halaman berikutnya!
Gaya hidup backpacker identik dengan efisiensi. Saat traveling nanti, kamu bisa memilih transportasi umum seperti bus, MRT, atau kereta lokal dibandingkan taksi atau sewa kendaraan.
Selain hemat, ini juga memberi pengalaman autentik berinteraksi dengan warga lokal.
Untuk penginapan, jangan terpaku pada hotel bintang lima, gunakan hostel, guest house, atau aplikasi seperti Couchsurfing dan Airbnb.
Banyak backpacker bahkan memilih opsi volunteer hostel, di mana kamu bisa tinggal gratis dengan imbalan membantu operasional harian. Menarik, kan?
Setelah kamu menikmati perjalanan hemat dengan tips liburan low budget tersebut, jangan lupa untuk tetap mencatat dan mengevaluasi pengeluaranmu agar perjalanan berikutnya bisa lebih baik lagi.
Satu lagi kebiasaan penting ala backpacker adalah mencatat setiap pengeluaran, bahkan yang paling kecil sekalipun.
Dengan mengetahui kemana saja uangmu mengalir, kamu bisa lebih bijak dan menekan pos yang tidak perlu.
Gunakan aplikasi keuangan seperti Money Manager atau Spendee untuk memudahkan pencatatan.
Di akhir bulan lakukan evaluasi: apa yang bisa kamu hemat lagi untuk mempercepat terkumpulnya dana traveling?
Dengan pola ini, kamu bisa membuat estimasi waktu pencapaian target liburan, misalnya 6 bulan ke depan ke Labuan Bajo atau 8 bulan lagi ke Bangkok.
Tapi, ada satu hal penting yang sering terlupakan oleh para traveler dengan bujet terbatas: perlindungan diri saat dalam perjalanan.
Mengapa kita harus memiliki dana darurat? Simak alasan selengkapnya di halaman berikutnya!