Salah satu cara pihak militer Israel mengusir warga adalah dengan melakukan pembongkaran rumah secara paksa dan sistematis.
Kebijakan yang dibuat dengan menolak sekitar 98% permintaan izin bangunan dari warga Palestina, namun mengizinkan pemukim lain dengan bebas untuk mendirikan bangunan di kawasan tersebut.
Kebijakan yang menggunakan hukum militer untuk memaksa seluruh warga yang berada di Mesafer Yatta meninggalkan tanah bersejarah mereka dan tidak mengizinkan pembangunan apapun secara legal.
Keberadaan warga Palestina, rumah, sekolah, sumur dan jalan-jalan mereka di Mesafer Yatta dianggap ilegal meski berada di tanah milik mereka sendiri.
Dengan kemenangan yang diperoleh dari film dokumenter “No Other Land” ini menimbulkan gema dan ribuan dukungan untuk kebebasan Palestina muncul lagi ke permukaan.
(BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Malam Nisfu Syaban yang Perlu Kamu Tahu!)
Melalui media sosial masing-masing netizen dunia ramai menaikan tagar “Free Palestine” sebagai bentuk dukungan mereka untuk rakyat di Gaza Palestina.
Melalui postingan salah satu akun di media sosial X menuliskan dukungan dan kebanggaannya untuk film ini.
“No Other Land kini memiliki lebih banyak Oscar daripada tawaran distribusinya. Sebuah aib besar dan abadi bagi industri film Amerika. Free Palestine selamanya,” tulis akun @davi*** di media sosial X.
Ada pula yang menuliskan rasa senangnya tentang kemenangan dari film dokumenter ini.
“No Other Land, film dokumenter tentang kekejaman yang terjadi di Palestina, menang Oscars 😭😭😭,” tulis akun @west*** dalam media sosial X.
(BACA JUGA: Ramadhan Mendekat! Yuk Ingat Lagi Bacaan Niat dan Doa Berbuka Puasa)
Dukungan terus berdatangan dari segala penjuru untuk pencapaian dan kerja keras yang sudah berhasil didapatkan oleh Basel Adra dan timnya.
Dengan prestasi ini, masyarakat dunia berharap akan ada kemajuan dari proses pembebasan palestina secepatnya.
Terutama kemenangan mereka yang bertepatan di bulan Ramadhan dimana kebaikan bertebaran di segala tempat, semoga kabar baik juga segera datang dari tanah Palestina. (*)
Salah satu cara pihak militer Israel mengusir warga adalah dengan melakukan pembongkaran rumah secara paksa dan sistematis.
Kebijakan yang dibuat dengan menolak sekitar 98% permintaan izin bangunan dari warga Palestina, namun mengizinkan pemukim lain dengan bebas untuk mendirikan bangunan di kawasan tersebut.
Kebijakan yang menggunakan hukum militer untuk memaksa seluruh warga yang berada di Mesafer Yatta meninggalkan tanah bersejarah mereka dan tidak mengizinkan pembangunan apapun secara legal.
Keberadaan warga Palestina, rumah, sekolah, sumur dan jalan-jalan mereka di Mesafer Yatta dianggap ilegal meski berada di tanah milik mereka sendiri.
Dengan kemenangan yang diperoleh dari film dokumenter “No Other Land” ini menimbulkan gema dan ribuan dukungan untuk kebebasan Palestina muncul lagi ke permukaan.
(BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Malam Nisfu Syaban yang Perlu Kamu Tahu!)
Melalui media sosial masing-masing netizen dunia ramai menaikan tagar “Free Palestine” sebagai bentuk dukungan mereka untuk rakyat di Gaza Palestina.
Melalui postingan salah satu akun di media sosial X menuliskan dukungan dan kebanggaannya untuk film ini.
“No Other Land kini memiliki lebih banyak Oscar daripada tawaran distribusinya. Sebuah aib besar dan abadi bagi industri film Amerika. Free Palestine selamanya,” tulis akun @davi*** di media sosial X.
Ada pula yang menuliskan rasa senangnya tentang kemenangan dari film dokumenter ini.
“No Other Land, film dokumenter tentang kekejaman yang terjadi di Palestina, menang Oscars 😭😭😭,” tulis akun @west*** dalam media sosial X.
(BACA JUGA: Ramadhan Mendekat! Yuk Ingat Lagi Bacaan Niat dan Doa Berbuka Puasa)
Dukungan terus berdatangan dari segala penjuru untuk pencapaian dan kerja keras yang sudah berhasil didapatkan oleh Basel Adra dan timnya.
Dengan prestasi ini, masyarakat dunia berharap akan ada kemajuan dari proses pembebasan palestina secepatnya.
Terutama kemenangan mereka yang bertepatan di bulan Ramadhan dimana kebaikan bertebaran di segala tempat, semoga kabar baik juga segera datang dari tanah Palestina. (*)