Kejagung pun melakukan pemeriksaan terhadap kejanggalan ini, hasilnya ditemukan bahwa Komisaris Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto menjadi tersangka kasus korupsi kredit.
Tidak hanya Iwan, Kejagung menetapkan dua orang tersangka lainnya yaitu Zainuddin Mappa selaku Direktur Utama Bank DKI tahun 2020 dan Dicky Syahbandinata selaku pimpinan Divisi Komersial dan Korporasi Bank BJB.
“Ditemukan alat bukti cukup tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten dan PT Bank DKI Jakarta kepada PT Sri Rezeki Isman Tbk," ungkap Abdul.
Dibalik kontroversi yang terjadi, siapa sebenarnya sosok sang Komisaris Utama yang melakukan korupsi pemberian kredit bank ini?
Iwan Setiawan Lukminto, anak dari H. M. Lukminto, yang kini menjadi tersangka, telah berkarier di Sritex sejak 1997.
Ia menjabat sebagai Direktur Utama sejak 2006, dan kemudian menjadi Komisaris Utama pada 2023.
Di tahun 2020–2021, Iwan bahkan masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan estimasi kekayaan 515 juta USD.
Namun, pencapaian bisnis ini seolah tidak sejalan dengan pengelolaan keuangan perusahaan yang profesional.
Investigasi Kejagung menyebutkan bahwa dalam proses pemberian kredit, pihak bank dan Sritex tidak menjalankan uji kelayakan dan analisa risiko secara memadai.
Hasil dari lembaga pemeringkat menyebutkan bahwa Sritex memiliki risiko gagal bayar tinggi, namun kredit tetap diberikan.
Tidak hanya merugikan perusahaan, korupsi pemberian kredit bank ini juga merugikan negara senilai ratusan miliar rupiah.
Berapa kerugian yang ditanggung negara akibat kasus korupsi ini? Dan bagaimana dampaknya? Simak di halaman berikutnya!
Kejagung pun melakukan pemeriksaan terhadap kejanggalan ini, hasilnya ditemukan bahwa Komisaris Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto menjadi tersangka kasus korupsi kredit.
Tidak hanya Iwan, Kejagung menetapkan dua orang tersangka lainnya yaitu Zainuddin Mappa selaku Direktur Utama Bank DKI tahun 2020 dan Dicky Syahbandinata selaku pimpinan Divisi Komersial dan Korporasi Bank BJB.
“Ditemukan alat bukti cukup tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten dan PT Bank DKI Jakarta kepada PT Sri Rezeki Isman Tbk," ungkap Abdul.
Dibalik kontroversi yang terjadi, siapa sebenarnya sosok sang Komisaris Utama yang melakukan korupsi pemberian kredit bank ini?
Iwan Setiawan Lukminto, anak dari H. M. Lukminto, yang kini menjadi tersangka, telah berkarier di Sritex sejak 1997.
Ia menjabat sebagai Direktur Utama sejak 2006, dan kemudian menjadi Komisaris Utama pada 2023.
Di tahun 2020–2021, Iwan bahkan masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan estimasi kekayaan 515 juta USD.
Namun, pencapaian bisnis ini seolah tidak sejalan dengan pengelolaan keuangan perusahaan yang profesional.
Investigasi Kejagung menyebutkan bahwa dalam proses pemberian kredit, pihak bank dan Sritex tidak menjalankan uji kelayakan dan analisa risiko secara memadai.
Hasil dari lembaga pemeringkat menyebutkan bahwa Sritex memiliki risiko gagal bayar tinggi, namun kredit tetap diberikan.
Tidak hanya merugikan perusahaan, korupsi pemberian kredit bank ini juga merugikan negara senilai ratusan miliar rupiah.
Berapa kerugian yang ditanggung negara akibat kasus korupsi ini? Dan bagaimana dampaknya? Simak di halaman berikutnya!