Nilai Rupiah Menguat Hari Ini, Tanda Ekonomi Pulih atau Sekadar Efek Musiman?
02 May 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
119 2

Faktor Penyebab Melemahnya Nilai Rupiah

Beberapa waktu lalu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menerapkan kenaikan terkait kenaikan tarif Resiprokal (tarif impor minimum) kepada hampir seluruh negara mitra dagangnya, termasuk Indonesia.

Trump mengambil keputusan ini karena menganggap sejumlah negara memiliki masalah surplus perdagangan dengan AS dan telah menyebabkan banyak kerugian.

Indonesia sendiri mengalami kenaikan sebesar 10 persen, dengan nilai akhir 32%. Kebijakan yang diambil oleh Trump menimbulkan polemik serius dalam ekonomi global.

Segera setelah diumumkan, perekonomian global dari banyak negara termasuk Indonesia mengalami tekanan yang cukup mengkhawatirkan.

Bahkan nilai tukar rupiah merosot secara signifikan seiring berjalanya waktu, berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah anjlok ke level terburuk dengan nilai Rp16.927 USD pada pukul 10.01 WIB Senin, 7 April 2025.

Jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar terus melemah, maka biaya utang luar negeri negara dapat meningkat, hal ini tentu akan menimbulkan kerugian besar bagi Indonesia.

Ketegangan yang terjadi antara Cina dan AS juga secara tidak langsung mempengaruhi citra Indonesia di mata para investor luar.

Adanya ketidakpastian ekonomi global akan membuat investor berpikir berulang kali untuk menaruh kepercayaan pada aset berisiko, seperti Rupiah.

Selain pengaruh global, adanya huru hara politik nasional juga turut mempengaruhi fenomena melemahnya Rupiah.

Beberapa keputusan yang diambil oleh Presiden Prabowo, menimbulkan kekhawatiran bagi investor luar.

Beberapa kebijakan yang telah diberlakukan berpotensi menimbulkan pembengkakan defisit anggaran dan utang pemerintah.  

Ketegangan politik domestik semakin membuat ragu pelaku usaha dari luar untuk tetap mempercayakan aset mereka di Indonesia.

Aksi jual besar-besaran yang dilakukan oleh  investor luar juga mempengaruhi anjloknya saham IHSG.

Selain itu, pelemahan Rupiah juga amat dirasakan oleh rakyat. Ketika banyak harga barang dan bahan pokok naik, maka daya konsumsi masyarakat akan menurun.

Barang dari luar yang masuk ke Indonesia secara otomatis akan mengalami kenaikan harga, karena mata uang yang digunakan untuk perdagangan antar negara biasanya berupa Dolar (USD).

Ini lah yang menjadi salah satu penyebab harga barang naik di pasaran, dalam hal ini peran pemerintah diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar.

Seperti apa upaya yang dilakuan oleh pemerintah untuk menangani fenomena ini? Simak ringkasannya di halaman selanjutnya.

Nilai Rupiah Menguat Hari Ini, Tanda Ekonomi Pulih atau Sekadar Efek Musiman?
02 May 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
119 2
 

Faktor Penyebab Melemahnya Nilai Rupiah

Beberapa waktu lalu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menerapkan kenaikan terkait kenaikan tarif Resiprokal (tarif impor minimum) kepada hampir seluruh negara mitra dagangnya, termasuk Indonesia.

Trump mengambil keputusan ini karena menganggap sejumlah negara memiliki masalah surplus perdagangan dengan AS dan telah menyebabkan banyak kerugian.

Indonesia sendiri mengalami kenaikan sebesar 10 persen, dengan nilai akhir 32%. Kebijakan yang diambil oleh Trump menimbulkan polemik serius dalam ekonomi global.

Segera setelah diumumkan, perekonomian global dari banyak negara termasuk Indonesia mengalami tekanan yang cukup mengkhawatirkan.

Bahkan nilai tukar rupiah merosot secara signifikan seiring berjalanya waktu, berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah anjlok ke level terburuk dengan nilai Rp16.927 USD pada pukul 10.01 WIB Senin, 7 April 2025.

Jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar terus melemah, maka biaya utang luar negeri negara dapat meningkat, hal ini tentu akan menimbulkan kerugian besar bagi Indonesia.

Ketegangan yang terjadi antara Cina dan AS juga secara tidak langsung mempengaruhi citra Indonesia di mata para investor luar.

Adanya ketidakpastian ekonomi global akan membuat investor berpikir berulang kali untuk menaruh kepercayaan pada aset berisiko, seperti Rupiah.

Selain pengaruh global, adanya huru hara politik nasional juga turut mempengaruhi fenomena melemahnya Rupiah.

Beberapa keputusan yang diambil oleh Presiden Prabowo, menimbulkan kekhawatiran bagi investor luar.

Beberapa kebijakan yang telah diberlakukan berpotensi menimbulkan pembengkakan defisit anggaran dan utang pemerintah.  

Ketegangan politik domestik semakin membuat ragu pelaku usaha dari luar untuk tetap mempercayakan aset mereka di Indonesia.

Aksi jual besar-besaran yang dilakukan oleh  investor luar juga mempengaruhi anjloknya saham IHSG.

Selain itu, pelemahan Rupiah juga amat dirasakan oleh rakyat. Ketika banyak harga barang dan bahan pokok naik, maka daya konsumsi masyarakat akan menurun.

Barang dari luar yang masuk ke Indonesia secara otomatis akan mengalami kenaikan harga, karena mata uang yang digunakan untuk perdagangan antar negara biasanya berupa Dolar (USD).

Ini lah yang menjadi salah satu penyebab harga barang naik di pasaran, dalam hal ini peran pemerintah diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar.

Seperti apa upaya yang dilakuan oleh pemerintah untuk menangani fenomena ini? Simak ringkasannya di halaman selanjutnya.

Tautan telah disalin ke clipboard!