Mbok Yem Meninggal Dunia, Warung Legendaris di Puncak Lawu Kini Tanpa Penjaga, Siapa yang Menggantikan?
25 Apr 2025 - Dbmedianews
Author: Helga Almirah Chalanta Ramadhan
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
31 1

DB NEWS - Kabar duka dari lereng Gunung Lawu, menyelimuti langit pegunungan dengan kesedihan yang mendalam.

Wakiyem, sosok perempuan tangguh yang lebih dikenal dengan panggilan penuh kasih ‘Mbok Yem’, telah berpulang pada Rabu (23/4), di rumahnya yang sederhana.

Dikutip dari akun Instagram Diskominfo Magetan, jajaran pemerintah Kabupaten Magetan turut mengucapkan bela sungkawa atas kepergian Mbok Yem.

“Segenap Jajaran Pemerintah Kabupaten Magetan Mengucapkan: Bela Sungkawa dan Turut Berduka Cita, yang Sedalam-dalamnya. Atas berpulangnya: Wakiyem (Mbok Yem) (Pemilik warung di Hargo Dumilah Gunung Lawu),” tulis Instagram @diskominfomagetan.

Kepergiannya meninggalkan lubang besar dalam hati para pecinta alam, pendaki, dan seluruh masyarakat yang pernah merasakan hangatnya pelukan keramahan beliau di ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut.

(BACA JUGA: Paus Fransiskus Tutup Usia, Dunia Katolik Berduka! Ini Wasiat Terakhir dan Siapa Calon Penggantinya?)

Mbok Yem bukanlah sekedar penjual makanan. Ia adalah simbol ketangguhan, keramahan, dan dedikasi tinggi terhadap alam dan sesama.

Selama lebih dari empat dekade, ia setia menjaga warung kecilnya di Hargo Dumilah, hanya sekitar 115 meter dari puncak Gunung Lawu yang megah.

Di tengah hawa dingin yang menggigit, warung Mbok Yem menjadi oase kehangatan, tempat persinggahan sakral bagi ribuan pendaki yang menaklukkan jalur Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang.

Bagaimana perjuangan terakhir Mbok Yem? Bagaimana wujud warung legendaris yang menghidupi semangat para pendaki? Simak di halaman berikutnya!

Mbok Yem Meninggal Dunia, Warung Legendaris di Puncak Lawu Kini Tanpa Penjaga, Siapa yang Menggantikan?
25 Apr 2025 - Dbmedianews
Author: Helga Almirah Chalanta Ramadhan Helga Almirah Chalanta Ramadhan
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
31 1
 

DB NEWS - Kabar duka dari lereng Gunung Lawu, menyelimuti langit pegunungan dengan kesedihan yang mendalam.

Wakiyem, sosok perempuan tangguh yang lebih dikenal dengan panggilan penuh kasih ‘Mbok Yem’, telah berpulang pada Rabu (23/4), di rumahnya yang sederhana.

Dikutip dari akun Instagram Diskominfo Magetan, jajaran pemerintah Kabupaten Magetan turut mengucapkan bela sungkawa atas kepergian Mbok Yem.

“Segenap Jajaran Pemerintah Kabupaten Magetan Mengucapkan: Bela Sungkawa dan Turut Berduka Cita, yang Sedalam-dalamnya. Atas berpulangnya: Wakiyem (Mbok Yem) (Pemilik warung di Hargo Dumilah Gunung Lawu),” tulis Instagram @diskominfomagetan.

Kepergiannya meninggalkan lubang besar dalam hati para pecinta alam, pendaki, dan seluruh masyarakat yang pernah merasakan hangatnya pelukan keramahan beliau di ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut.

(BACA JUGA: Paus Fransiskus Tutup Usia, Dunia Katolik Berduka! Ini Wasiat Terakhir dan Siapa Calon Penggantinya?)

Mbok Yem bukanlah sekedar penjual makanan. Ia adalah simbol ketangguhan, keramahan, dan dedikasi tinggi terhadap alam dan sesama.

Selama lebih dari empat dekade, ia setia menjaga warung kecilnya di Hargo Dumilah, hanya sekitar 115 meter dari puncak Gunung Lawu yang megah.

Di tengah hawa dingin yang menggigit, warung Mbok Yem menjadi oase kehangatan, tempat persinggahan sakral bagi ribuan pendaki yang menaklukkan jalur Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang.

Bagaimana perjuangan terakhir Mbok Yem? Bagaimana wujud warung legendaris yang menghidupi semangat para pendaki? Simak di halaman berikutnya!

Tautan telah disalin ke clipboard!