Mahasiswa Indonesia Bersatu! Aksi Indonesia Gelap Menggema Seperti Reformasi 1998
17 Feb 2025 - Dbmedianews
Author: Bacellia Yolanda Bomboa
Editor: -
152 6

DB NEWS - Gelombang protes mahasiswa yang diselenggarakan di beberapa kota besar pada (17/02) menimbulkan pertanyaan besar: apakah Indonesia sedang menuju situasi seperti tahun 1998?

Pasalnya tagar Indonesia Gelap tengah ramai di media sosial yang menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat kecil dan memperparah ketimpangan sosial.

Demonstrasi besar-besaran ini mengingatkan pada reformasi 1998, ketika mahasiswa berjuang melawan rezim yang dianggap menindas dan tidak mendengarkan suara rakyat.

5 Tuntutan Mahasiswa dalam Aksi Indonesia Gelap

1. Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025
Mahasiswa menolak instruksi tersebut karena dianggap menetapkan pemangkasan anggaran yang tidak mengutamakan kepentingan rakyat.

(BACA JUGA: UKT Naik, Mahasiswa Berkurang? Ini Dampak Kebijakan Baru Pemerintah)

2. Menolak Pasal dalam RUU Minerba
Regulasi yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang dinilai dapat mengancam independensi akademik. Mahasiswa meminta pasal terkait dihapus agar kampus tetap menjadi tempat pendidikan, bukan ladang eksploitasi sumber daya.

3. Pencairan Penuh Tunjangan Dosen dan Tenaga Kependidikan
Mahasiswa menuntut agar tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan dicairkan tanpa hambatan birokrasi serta potongan yang merugikan.

4. Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu adanya evaluasi menyeluruh karena dinilai tidak berjalan sesuai dengan harapan dan justru membebani masyarakat.

5. Berhenti Membuat Kebijakan Tanpa Basis Ilmiah
Mahasiswa mendesak pemerintah agar tidak lagi menerapkan kebijakan yang tidak berbasis riset ilmiah dan lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat.

Refleksi Semangat Reformasi 1998

(BACA JUGA: Efisiensi Anggaran! Benarkah Transportasi Publik Bakal Kacau? Ini Fakta Sebenarnya)

Aksi ini dilakukan tidak hanya Universitas Indonesia (UI), tapi juga didukung oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama.

Adanya tagar Indonesia Gelap, mengingatkan kita pada peran sentral mahasiswa dalam sejarah Indonesia, khususnya pada tahun 1998.

Dimana saat itu, mahasiswa berhasil mendorong perubahan signifikan dalam tatanan pemerintahan.

Kini dengan semangat yang sama, mahasiswa kembali bergerak untuk mengawal kebijakan  publik demi kesejahteraan masyarakat.

Mahasiswa Indonesia Bersatu! Aksi Indonesia Gelap Menggema Seperti Reformasi 1998
17 Feb 2025 - Dbmedianews
Author: Bacellia Yolanda Bomboa Bacellia Yolanda Bomboa
Editor: - -
152 6
 

DB NEWS - Gelombang protes mahasiswa yang diselenggarakan di beberapa kota besar pada (17/02) menimbulkan pertanyaan besar: apakah Indonesia sedang menuju situasi seperti tahun 1998?

Pasalnya tagar Indonesia Gelap tengah ramai di media sosial yang menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat kecil dan memperparah ketimpangan sosial.

Demonstrasi besar-besaran ini mengingatkan pada reformasi 1998, ketika mahasiswa berjuang melawan rezim yang dianggap menindas dan tidak mendengarkan suara rakyat.

5 Tuntutan Mahasiswa dalam Aksi Indonesia Gelap

1. Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025
Mahasiswa menolak instruksi tersebut karena dianggap menetapkan pemangkasan anggaran yang tidak mengutamakan kepentingan rakyat.

(BACA JUGA: UKT Naik, Mahasiswa Berkurang? Ini Dampak Kebijakan Baru Pemerintah)

2. Menolak Pasal dalam RUU Minerba
Regulasi yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang dinilai dapat mengancam independensi akademik. Mahasiswa meminta pasal terkait dihapus agar kampus tetap menjadi tempat pendidikan, bukan ladang eksploitasi sumber daya.

3. Pencairan Penuh Tunjangan Dosen dan Tenaga Kependidikan
Mahasiswa menuntut agar tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan dicairkan tanpa hambatan birokrasi serta potongan yang merugikan.

4. Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu adanya evaluasi menyeluruh karena dinilai tidak berjalan sesuai dengan harapan dan justru membebani masyarakat.

5. Berhenti Membuat Kebijakan Tanpa Basis Ilmiah
Mahasiswa mendesak pemerintah agar tidak lagi menerapkan kebijakan yang tidak berbasis riset ilmiah dan lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat.

Refleksi Semangat Reformasi 1998

(BACA JUGA: Efisiensi Anggaran! Benarkah Transportasi Publik Bakal Kacau? Ini Fakta Sebenarnya)

Aksi ini dilakukan tidak hanya Universitas Indonesia (UI), tapi juga didukung oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama.

Adanya tagar Indonesia Gelap, mengingatkan kita pada peran sentral mahasiswa dalam sejarah Indonesia, khususnya pada tahun 1998.

Dimana saat itu, mahasiswa berhasil mendorong perubahan signifikan dalam tatanan pemerintahan.

Kini dengan semangat yang sama, mahasiswa kembali bergerak untuk mengawal kebijakan  publik demi kesejahteraan masyarakat.

Tautan telah disalin ke clipboard!