Home / News / Nasional
IHSG Anjlok! Tapi Mendagri Justru Sebut Ekonomi Indonesia Masih Kuat, Ini Alasannya!
25 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
215 10

DB NEWSMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan pernyataan optimistis soal perekonomian Indonesia, yang masih lebih baik dari negara-negara Asia Tenggara lainnya, di tengah penurunan IHSG. Lantas seperti apa pendapat dari para pakar ekonomi di Indonesia?

Menurut Mendagri Tito Karnavian, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura. 

“Kita 5,02 persen masih bagus, di atas Malaysia, Singapura, Laos, Thailand, Myanmar, apalagi Timor Leste yang mengalami pelambanan ekonomi minus 18,1 persen,” ucap Tito.

Hal ini disampaikan Tito saat ditemui oleh awak media ketika sedang menghadiri sebuah rapat koordinasi pada Senin, 24 Maret 2025.

Ia menilai, meski Indonesia menghadapi sejumlah tantangan ekonomi, pertumbuhan yang tercatat cukup tinggi, bukti bahwa perekonomian Indonesia tetap berada pada jalur yang positif. 

(BACA JUGA: Gerhana Bulan Total Akan Muncul Maret 2025! Inilah Wilayah yang Bisa Menyaksikannya Secara Langsung!)

Selain itu, Tito juga menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mendukung kinerja ekonomi Indonesia adalah sektor pangan yang masih cukup kuat, terutama adanya puncak panen raya di beberapa daerah. 

Pernyataan Tito Soal Ekonomi Indonesia

Meski di tengah beredarnya sentimen negatif terkait penurunan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi sejak 18 Maret 2025 lalu, ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh.

“Terlepas dari adanya indikator yang kurang baik mengenai Indeks Harga Saham Gabungan, tapi dari sudut pertumbuhan ekonomi, Indonesia itu masih di atas 5 persen, yakni 5,02 persen,” ucap Tito. 

Ia melanjutkan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di peringkat 41 dari 185 negara, sedangkan dalam G20 Indonesia ada di posisi 3 dibawah India dan Cina.

Pertumbuhan ini dapat dilihat dari pertumbuhan di tingkat daerah, seperti adanya panen raya yang berlangsung di daerah lain.

Tito mengatakan stok komoditas seperti beras dan jagung cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan adanya panen raya tersebut.

“Cukup stok beras kita. Nanti Ibu Epi Sulandari (perwakilan Bulog) bisa menjelaskan. Stok beras kita sangat tinggi. Nah, jadi daya beli masyarakat masih ada dan harganya,” sambungnya. 

Dalam hal ini, ia pun menyarankan agar masyarakat dan pelaku pasar tidak terlalu cemas dengan fluktuasi jangka pendek yang terjadi di pasar saham.

Pemerintah Indonesia juga terus berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam jangka panjang. 

Berbagai kebijakan telah dibahas untuk mendukung sektor-sektor yang dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pendapat Pakar Soal Fenomena IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dalam beberapa waktu terakhir tercatat mengalami penurunan tajam bahkan disebut-sebut anjlok. 

Pada pekan-pekan terakhir, IHSG bahkan sempat merosot ke level yang lebih rendah dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. 

Hal ini tentu menimbulkan kecemasan bagi sebagian masyarakat Indonesia, mereka khawatir jika negara ini akan mengalami krisis ekonomi di masa depan.

Penurunan IHSG Indonesia disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti sentimen ekonomi domestik dan aksi panic selling yang dilakukan oleh para investor asing. 

Banyak investor yang merasa was-was terhadap dampak dari ketegangan politik yang terjadi di Indonesia, dan berefek pada citra Indonesia di pasar global.

Simak penjelasan dari pakar ekonomi soal fenomena IHSG di halaman selanjutnya…

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Home / News / Nasional
IHSG Anjlok! Tapi Mendagri Justru Sebut Ekonomi Indonesia Masih Kuat, Ini Alasannya!
25 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
215 10
 

DB NEWSMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan pernyataan optimistis soal perekonomian Indonesia, yang masih lebih baik dari negara-negara Asia Tenggara lainnya, di tengah penurunan IHSG. Lantas seperti apa pendapat dari para pakar ekonomi di Indonesia?

Menurut Mendagri Tito Karnavian, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura. 

“Kita 5,02 persen masih bagus, di atas Malaysia, Singapura, Laos, Thailand, Myanmar, apalagi Timor Leste yang mengalami pelambanan ekonomi minus 18,1 persen,” ucap Tito.

Hal ini disampaikan Tito saat ditemui oleh awak media ketika sedang menghadiri sebuah rapat koordinasi pada Senin, 24 Maret 2025.

Ia menilai, meski Indonesia menghadapi sejumlah tantangan ekonomi, pertumbuhan yang tercatat cukup tinggi, bukti bahwa perekonomian Indonesia tetap berada pada jalur yang positif. 

(BACA JUGA: Gerhana Bulan Total Akan Muncul Maret 2025! Inilah Wilayah yang Bisa Menyaksikannya Secara Langsung!)

Selain itu, Tito juga menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mendukung kinerja ekonomi Indonesia adalah sektor pangan yang masih cukup kuat, terutama adanya puncak panen raya di beberapa daerah. 

Pernyataan Tito Soal Ekonomi Indonesia

Meski di tengah beredarnya sentimen negatif terkait penurunan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi sejak 18 Maret 2025 lalu, ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh.

“Terlepas dari adanya indikator yang kurang baik mengenai Indeks Harga Saham Gabungan, tapi dari sudut pertumbuhan ekonomi, Indonesia itu masih di atas 5 persen, yakni 5,02 persen,” ucap Tito. 

Ia melanjutkan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di peringkat 41 dari 185 negara, sedangkan dalam G20 Indonesia ada di posisi 3 dibawah India dan Cina.

Pertumbuhan ini dapat dilihat dari pertumbuhan di tingkat daerah, seperti adanya panen raya yang berlangsung di daerah lain.

Tito mengatakan stok komoditas seperti beras dan jagung cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan adanya panen raya tersebut.

“Cukup stok beras kita. Nanti Ibu Epi Sulandari (perwakilan Bulog) bisa menjelaskan. Stok beras kita sangat tinggi. Nah, jadi daya beli masyarakat masih ada dan harganya,” sambungnya. 

Dalam hal ini, ia pun menyarankan agar masyarakat dan pelaku pasar tidak terlalu cemas dengan fluktuasi jangka pendek yang terjadi di pasar saham.

Pemerintah Indonesia juga terus berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam jangka panjang. 

Berbagai kebijakan telah dibahas untuk mendukung sektor-sektor yang dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pendapat Pakar Soal Fenomena IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dalam beberapa waktu terakhir tercatat mengalami penurunan tajam bahkan disebut-sebut anjlok. 

Pada pekan-pekan terakhir, IHSG bahkan sempat merosot ke level yang lebih rendah dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. 

Hal ini tentu menimbulkan kecemasan bagi sebagian masyarakat Indonesia, mereka khawatir jika negara ini akan mengalami krisis ekonomi di masa depan.

Penurunan IHSG Indonesia disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti sentimen ekonomi domestik dan aksi panic selling yang dilakukan oleh para investor asing. 

Banyak investor yang merasa was-was terhadap dampak dari ketegangan politik yang terjadi di Indonesia, dan berefek pada citra Indonesia di pasar global.

Simak penjelasan dari pakar ekonomi soal fenomena IHSG di halaman selanjutnya…

Tautan telah disalin ke clipboard!