Home / News / Nasional
IHSG Anjlok! Tapi Mendagri Justru Sebut Ekonomi Indonesia Masih Kuat, Ini Alasannya!
25 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
217 10

Oktavianus Audi, Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan, hal ini terjadi karena beberapa sentimen negatif, seperti defisit APBN yang meningkat sejak Februari 2025.

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga melaporkan terpaksa harus melakukan trading halt untuk meredam volatilitas terhadap IHSG. 

Beberapa sektor yang terdampak, seperti energi dan bahan baku, memang sedang mengalami tekanan harga global yang cukup tinggi, sehingga mempengaruhi laba dan prospek pertumbuhan mereka.

Pakar Ekonomi dari Institut Teknologi sepuluh Nopember (ITS) Dr Muhamad Saiful Hakim SE MM PhD menilai, penurunan ini tidak hanya berdampak pada pasar, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada ekonomi Indonesia.

Berikut analisis darinya soal penurunan IHSG:

  • Aksi jual terjadi secara masif, maka akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi.
  • Capital outflow dalam jumlah besar akan meningkatkan permintaan terhadap dolar AS,dan berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah.
  • Jika berlanjut, daya beli masyarakat akan ikut terdampak
  • Sektor riil juga terkena imbas terutama dalam hal investasi.
  • Maraknya kabar PHK massal yang dilakukan oleh beberapa perusahaan meningkat, akibatnya pertumbuhan ekonomi melambat. 

Dosen dari kampus ITS itu mengatakan, prospek pemulihan IHSG bergantung pada respon dari investor asing, kepastian dalam kebijakan fiskal dan regulasi pasar menjadi faktor utama.

“Jika kondisi fiskal dan regulasi pasar dapat memberikan kepastian, arus modal asing bisa kembali, dan IHSG berangsur pulih,” ucap Saiful.

Meski IHSG mengalami penurunan, Tito Karnavian tetap percaya bahwa kondisi ekonomi Indonesia pada dasarnya masih jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. 

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang, meskipun tantangan global terus menghampiri.

Secara keseluruhan, meskipun ada ketidakpastian yang mengarah pada penurunan IHSG, pernyataan Mendagri Tito Karnavian memberikan secercah harapan bagi masyarakat Indonesia. 

Pertumbuhan ekonomi yang solid dan berbagai langkah kebijakan yang dilakukan pemerintah diharapkan mampu mengatasi tantangan-tantangan yang ada dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah gejolak tersebut. (*)

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Home / News / Nasional
IHSG Anjlok! Tapi Mendagri Justru Sebut Ekonomi Indonesia Masih Kuat, Ini Alasannya!
25 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: Naimatul Aini Sholehah Naimatul Aini Sholehah
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
217 10
 

Oktavianus Audi, Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan, hal ini terjadi karena beberapa sentimen negatif, seperti defisit APBN yang meningkat sejak Februari 2025.

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga melaporkan terpaksa harus melakukan trading halt untuk meredam volatilitas terhadap IHSG. 

Beberapa sektor yang terdampak, seperti energi dan bahan baku, memang sedang mengalami tekanan harga global yang cukup tinggi, sehingga mempengaruhi laba dan prospek pertumbuhan mereka.

Pakar Ekonomi dari Institut Teknologi sepuluh Nopember (ITS) Dr Muhamad Saiful Hakim SE MM PhD menilai, penurunan ini tidak hanya berdampak pada pasar, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada ekonomi Indonesia.

Berikut analisis darinya soal penurunan IHSG:

  • Aksi jual terjadi secara masif, maka akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi.
  • Capital outflow dalam jumlah besar akan meningkatkan permintaan terhadap dolar AS,dan berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah.
  • Jika berlanjut, daya beli masyarakat akan ikut terdampak
  • Sektor riil juga terkena imbas terutama dalam hal investasi.
  • Maraknya kabar PHK massal yang dilakukan oleh beberapa perusahaan meningkat, akibatnya pertumbuhan ekonomi melambat. 

Dosen dari kampus ITS itu mengatakan, prospek pemulihan IHSG bergantung pada respon dari investor asing, kepastian dalam kebijakan fiskal dan regulasi pasar menjadi faktor utama.

“Jika kondisi fiskal dan regulasi pasar dapat memberikan kepastian, arus modal asing bisa kembali, dan IHSG berangsur pulih,” ucap Saiful.

Meski IHSG mengalami penurunan, Tito Karnavian tetap percaya bahwa kondisi ekonomi Indonesia pada dasarnya masih jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. 

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang, meskipun tantangan global terus menghampiri.

Secara keseluruhan, meskipun ada ketidakpastian yang mengarah pada penurunan IHSG, pernyataan Mendagri Tito Karnavian memberikan secercah harapan bagi masyarakat Indonesia. 

Pertumbuhan ekonomi yang solid dan berbagai langkah kebijakan yang dilakukan pemerintah diharapkan mampu mengatasi tantangan-tantangan yang ada dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah gejolak tersebut. (*)

Tautan telah disalin ke clipboard!