DB NEWS - Dalam acara Sarasehan Ekonomi pada (8/4), Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajarannya untuk mengubah regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi lebih fleksibel.
Instruksi Prabowo tersebut bertujuan untuk menjaga daya saing industri dalam negeri di pasar global.
Perlu diketahui, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) merupakan salah satu aspek yang krusial untuk memperkuat rantai pasok nasional.
Kementerian Perindustrian merupakan kementerian yang bertanggung jawab mengenai urusan TKDN.
Mengutip laman puk.bbkkp.kemenperin.go.id, TKDN diartikan sebagai persentase nilai bahan lokal yang digunakan dalam suatu produk.
(BACA JUGA: AHY Umumkan Pengurus DPP Demokrat 2025-2030, Menteri Kabinet Merah Putih Jadi Waketum!)
Penerapan persyaratan TKDN dalam proses pengadaan barang dan jasa bertujuan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
Di sektor manufaktur, pemerintah mendorong perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan komponen lokal.
Contohnya, meski alat berat dapat diimpor, proses perakitannya tetap harus dilakukan di Indonesia.
Selain itu, TKDN juga menjadi salah satu pertimbangan utama dalam menentukan pemenang tender di berbagai lembaga pemerintahan.
Adapun berikut manfaat-manfaat lainnya dari diadakannya TKDN.
(BACA JUGA: Grebek Judi Sabung Ayam, 3 Polisi Tewas Ditembak! Oknum TNI Terlibat?)
TKDN memiliki beberapa manfaat bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Singkatnya, dengan adanya TKDN, diharapkan dapat menurunkan ketergantungan terhadap produk impor dan meningkatkan daya saing produk di dalam negeri.
Berikut 5 manfaat diterapkannya TKDN dalam negeri.
1. Membuka Peluang Kerja Baru
Penerapan TKDN di Indonesia diharapkan mampu membuka lebih banyak lapangan kerja.
Hal ini terjadi karena penggunaan barang dan jasa dalam negeri akan otomatis meningkatkan serapan tenaga kerja, sehingga membantu menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Tanah Air.
2. Menghemat Devisa Negara
Salah satu manfaat penting TKDN adalah membantu mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Dengan begitu, belanja pemerintah dapat lebih terfokus pada sektor domestik, sekaligus menjaga cadangan devisa negara agar tetap stabil dan efisien.
3. Meningkatkan Pendapatan Pajak Penghasilan
Optimalisasi TKDN juga berdampak positif pada penerimaan negara dari Pajak Penghasilan (PPh).
Seiring meningkatnya produksi barang dalam negeri, hal ini akan berkontribusi besar terhadap pendapatan pajak, sehingga implementasi TKDN perlu terus diperluas pada berbagai sektor strategis.
4. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
TKDN menjadi aspek pendorong terpenting bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Jika diterapkan secara maksimal, kebijakan ini tak hanya memperbaiki sektor ekonomi, tetapi juga…
DB NEWS - Dalam acara Sarasehan Ekonomi pada (8/4), Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajarannya untuk mengubah regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi lebih fleksibel.
Instruksi Prabowo tersebut bertujuan untuk menjaga daya saing industri dalam negeri di pasar global.
Perlu diketahui, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) merupakan salah satu aspek yang krusial untuk memperkuat rantai pasok nasional.
Kementerian Perindustrian merupakan kementerian yang bertanggung jawab mengenai urusan TKDN.
Mengutip laman puk.bbkkp.kemenperin.go.id, TKDN diartikan sebagai persentase nilai bahan lokal yang digunakan dalam suatu produk.
(BACA JUGA: AHY Umumkan Pengurus DPP Demokrat 2025-2030, Menteri Kabinet Merah Putih Jadi Waketum!)
Penerapan persyaratan TKDN dalam proses pengadaan barang dan jasa bertujuan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
Di sektor manufaktur, pemerintah mendorong perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan komponen lokal.
Contohnya, meski alat berat dapat diimpor, proses perakitannya tetap harus dilakukan di Indonesia.
Selain itu, TKDN juga menjadi salah satu pertimbangan utama dalam menentukan pemenang tender di berbagai lembaga pemerintahan.
Adapun berikut manfaat-manfaat lainnya dari diadakannya TKDN.
(BACA JUGA: Grebek Judi Sabung Ayam, 3 Polisi Tewas Ditembak! Oknum TNI Terlibat?)
TKDN memiliki beberapa manfaat bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Singkatnya, dengan adanya TKDN, diharapkan dapat menurunkan ketergantungan terhadap produk impor dan meningkatkan daya saing produk di dalam negeri.
Berikut 5 manfaat diterapkannya TKDN dalam negeri.
1. Membuka Peluang Kerja Baru
Penerapan TKDN di Indonesia diharapkan mampu membuka lebih banyak lapangan kerja.
Hal ini terjadi karena penggunaan barang dan jasa dalam negeri akan otomatis meningkatkan serapan tenaga kerja, sehingga membantu menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Tanah Air.
2. Menghemat Devisa Negara
Salah satu manfaat penting TKDN adalah membantu mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Dengan begitu, belanja pemerintah dapat lebih terfokus pada sektor domestik, sekaligus menjaga cadangan devisa negara agar tetap stabil dan efisien.
3. Meningkatkan Pendapatan Pajak Penghasilan
Optimalisasi TKDN juga berdampak positif pada penerimaan negara dari Pajak Penghasilan (PPh).
Seiring meningkatnya produksi barang dalam negeri, hal ini akan berkontribusi besar terhadap pendapatan pajak, sehingga implementasi TKDN perlu terus diperluas pada berbagai sektor strategis.
4. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
TKDN menjadi aspek pendorong terpenting bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Jika diterapkan secara maksimal, kebijakan ini tak hanya memperbaiki sektor ekonomi, tetapi juga…