Merah Menyala! Saham IHSG Anjlok, Buntut Peresmian Danantara?
25 Feb 2025 - Dbmedianews
Author: Helga Almirah Chalanta Ramadhan
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
113 6

DB NEWS - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan signifikan hingga anjlok pada Senin (24/2), bertepatan dengan peresmian Danantara.

IHSG ditutup turun 53,4 poin atau 0,78 persen di level 6.749,60, setelah sebelumnya dibuka di angka 6.803.

Dilansir dari data Bursa Efek Indonesia, pelemahan ini berlanjut hingga Selasa (25/2), dimana IHSG kembali dibuka turun 8 poin atau 0,12 persen ke level 6.741,49, dengan pergerakan di rentang 6.741 hingga 6.773.

Dampak Peresmian Danantara pada Saham BUMN

Pelemahan IHSG sebagian besar dipicu oleh penurunan saham emiten BUMN, terutama sektor perbankan dan telekomunikasi.

(BACA JUGA: Heboh! Wakil Wali Kota Surabaya Dilaporkan ke Polda Jatim, Warga Surabaya: Jangan Mundur Cak Ji!)

Saham PT Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) turun 1,1 persen ke Rp4.970, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 0,77 persen ke Rp3.870 dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) merosot 1,54 persen ke Rp2.560 per saham.

Sebaliknya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) justru naik 0,56 persen.

Sinyal Negatif dari Pasar dan Kepercayaan Tantangan Investor

Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi (INDEF), Andry Satrio Nugroho, menyebut bahwa pelemahan IHSG mencerminkan reaksi negatif pasar terhadap peluncuran Danantara.

Ia juga menilai bahwa penurunan saham-saham BUMN, seperti BRI dan Mandiri menjadi indikator awal dari ketidakpercayaan investor terhadap kebijakan Danantara ini.

Menurut Andry, perbaikan kepercayaan publik menjadi kunci bagi Danantara dalam menarik investasi dan menjalankan perannya sebagai lembaga penggerak perekonomian.

Tanpa kejelasan tata kelola dan transparansi, Danantara beresiko gagal mencapai tujuannya.

Salah satu isu utama yang menjadi perhatian pasar adalah ketidakjelasan jumlah dana yang dikelola oleh Danantara.

Pemerintah sebelumnya menyebut angka Rp300 triliun, namun target dividen BUMN tahun ini hanya sekitar Rp90 triliun.

Padahal sebelumnya, pada saat acara Indonesia Economic Summit 2025, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan optimis bahwa Danantara akan membawa manfaat jangka panjang.

"Danantara menurut saya suatu keputusan yang sangat strategis, karena mereka bisa join venture sehingga membuat perusahaan-perusahaan itu lebih efisien, lebih transparan," ujar Luhut.

Kekhawatiran Publik dan Seruan Tarik Dana dari Bank BUMN

Di media sosial, muncul seruan untuk menarik dana dari bank-bank BUMN.

Hal ini dipicu oleh kekhawatiran bahwa dividen perusahaan-perusahaan BUMN akan dialihkan ke Danantara untuk dikelola sebagai investasi, alih-alih langsung masuk ke Anggaran Pendapatan Negara (APBN).

Danantara sendiri merupakan badan investasi yang mengelola dana dari tujuh BUMN besar, termasuk tiga bank terkemuka seperti Mandiri, BRI, dan BNI.

Sentimen negatif dari masyarakat masih kuat. Sebuah akun X @om*** yang merasa khawatir dan resah sehingga memutuskan untuk meninggalkan bank BUMN.

“Hari ini mau tutup rekening di bank pelat merah pindah ke bank yang ga ikutan Danantara,” tulis akun @om*** di akun X pribadi miliknya. (*)

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Merah Menyala! Saham IHSG Anjlok, Buntut Peresmian Danantara?
25 Feb 2025 - Dbmedianews
Author: Helga Almirah Chalanta Ramadhan Helga Almirah Chalanta Ramadhan
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
113 6
 

DB NEWS - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan signifikan hingga anjlok pada Senin (24/2), bertepatan dengan peresmian Danantara.

IHSG ditutup turun 53,4 poin atau 0,78 persen di level 6.749,60, setelah sebelumnya dibuka di angka 6.803.

Dilansir dari data Bursa Efek Indonesia, pelemahan ini berlanjut hingga Selasa (25/2), dimana IHSG kembali dibuka turun 8 poin atau 0,12 persen ke level 6.741,49, dengan pergerakan di rentang 6.741 hingga 6.773.

Dampak Peresmian Danantara pada Saham BUMN

Pelemahan IHSG sebagian besar dipicu oleh penurunan saham emiten BUMN, terutama sektor perbankan dan telekomunikasi.

(BACA JUGA: Heboh! Wakil Wali Kota Surabaya Dilaporkan ke Polda Jatim, Warga Surabaya: Jangan Mundur Cak Ji!)

Saham PT Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) turun 1,1 persen ke Rp4.970, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 0,77 persen ke Rp3.870 dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) merosot 1,54 persen ke Rp2.560 per saham.

Sebaliknya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) justru naik 0,56 persen.

Sinyal Negatif dari Pasar dan Kepercayaan Tantangan Investor

Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi (INDEF), Andry Satrio Nugroho, menyebut bahwa pelemahan IHSG mencerminkan reaksi negatif pasar terhadap peluncuran Danantara.

Ia juga menilai bahwa penurunan saham-saham BUMN, seperti BRI dan Mandiri menjadi indikator awal dari ketidakpercayaan investor terhadap kebijakan Danantara ini.

Menurut Andry, perbaikan kepercayaan publik menjadi kunci bagi Danantara dalam menarik investasi dan menjalankan perannya sebagai lembaga penggerak perekonomian.

Tanpa kejelasan tata kelola dan transparansi, Danantara beresiko gagal mencapai tujuannya.

Salah satu isu utama yang menjadi perhatian pasar adalah ketidakjelasan jumlah dana yang dikelola oleh Danantara.

Pemerintah sebelumnya menyebut angka Rp300 triliun, namun target dividen BUMN tahun ini hanya sekitar Rp90 triliun.

Padahal sebelumnya, pada saat acara Indonesia Economic Summit 2025, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan optimis bahwa Danantara akan membawa manfaat jangka panjang.

"Danantara menurut saya suatu keputusan yang sangat strategis, karena mereka bisa join venture sehingga membuat perusahaan-perusahaan itu lebih efisien, lebih transparan," ujar Luhut.

Kekhawatiran Publik dan Seruan Tarik Dana dari Bank BUMN

Di media sosial, muncul seruan untuk menarik dana dari bank-bank BUMN.

Hal ini dipicu oleh kekhawatiran bahwa dividen perusahaan-perusahaan BUMN akan dialihkan ke Danantara untuk dikelola sebagai investasi, alih-alih langsung masuk ke Anggaran Pendapatan Negara (APBN).

Danantara sendiri merupakan badan investasi yang mengelola dana dari tujuh BUMN besar, termasuk tiga bank terkemuka seperti Mandiri, BRI, dan BNI.

Sentimen negatif dari masyarakat masih kuat. Sebuah akun X @om*** yang merasa khawatir dan resah sehingga memutuskan untuk meninggalkan bank BUMN.

“Hari ini mau tutup rekening di bank pelat merah pindah ke bank yang ga ikutan Danantara,” tulis akun @om*** di akun X pribadi miliknya. (*)

Tautan telah disalin ke clipboard!