Pola pengasuhan yang baik perlu diterapkan secara konsisten, dan menyesuaikan dengan kebutuhan psikologis dari anak.
Namun, tetap perlu diingat bahwa setiap anak memiliki sifat dan psikologis yang berbeda sehingga pola asuh yang diberikan pun juga dapat berbeda.
Akan tetapi berikut ini ada beberapa prinsip pola asuh yang disarankan oleh pakar parenting:
(BACA JUGA: 7 Cara Efektif Mengatur Waktu Harian agar Terhindar dari Burnout dan Overthinking)
1. Tunjukkan Kasih Sayang Secara Verbal dan Fisik
Peluk anak, ucapkan “mama sayang kamu,” dan jadilah tempat yang aman bagi mereka untuk bercerita mengenai keluh kesah dan keseharian mereka.
Di kota-kota seperti Bandung atau Makassar, pendekatan ini mulai banyak diterapkan oleh komunitas parenting lokal.
2. Disiplin dengan Alasan
Daripada melarang dengan kata “tidak boleh,” lebih baik berikan penjelasan mengapa sesuatu tidak baik. Misalnya: “Jangan main gadget terlalu lama, nanti matamu bisa lelah, kamu juga bisa susah tidur lho.”
(BACA JUGA: Ini 3 Kebiasaan yang Diam-Diam Bisa Picu GERD Kambuh—Nomor 2 Sering Diabaikan!)
3. Beri Ruang untuk Bereksplorasi
Biarkan anak mencoba banyak hal, dari menggambar, menari, hingga bermain di luar rumah. Orang tua hanya perlu mengawasi, bukan mengendalikan.
4. Jadilah Teladan
Anak meniru, bukan hanya mendengar. Jika ingin anak jujur, orang tua juga harus berlaku jujur di rumah. Ini berlaku di mana pun, baik di Indonesia sendiri ataupun di negara-negara lain.
5. Berkomunikasi Secara Aktif
(BACA JUGA: Ciri-ciri Orang yang Punya Kecerdasan Berbicara Menurut Psikologi untuk Sukses Karier dan Hubungan Sosial)
Luangkan waktu untuk mendengarkan cerita mereka. Tanyakan pertanyaan ringan seperti bagaimana hari mereka dan apa apa mereka memiliki masalah yang ingin dibagikan, bukan hanya sekedar menginterogasi.
Itu tadi beberapa saran pola asuh yang bisa para orang tua coba dalam mengasuh buah hati mereka.
Lalu apa yang harus orang tua lakukan jika anak mereka sudah terlanjur memasuki jalan yang salah atau perilaku yang negatif?
Cari tahu informasi lebih lanjut tentang bagaimana cara menyikapi anak yang “salah jalan” di halaman selanjutnya…
Pola pengasuhan yang baik perlu diterapkan secara konsisten, dan menyesuaikan dengan kebutuhan psikologis dari anak.
Namun, tetap perlu diingat bahwa setiap anak memiliki sifat dan psikologis yang berbeda sehingga pola asuh yang diberikan pun juga dapat berbeda.
Akan tetapi berikut ini ada beberapa prinsip pola asuh yang disarankan oleh pakar parenting:
(BACA JUGA: 7 Cara Efektif Mengatur Waktu Harian agar Terhindar dari Burnout dan Overthinking)
1. Tunjukkan Kasih Sayang Secara Verbal dan Fisik
Peluk anak, ucapkan “mama sayang kamu,” dan jadilah tempat yang aman bagi mereka untuk bercerita mengenai keluh kesah dan keseharian mereka.
Di kota-kota seperti Bandung atau Makassar, pendekatan ini mulai banyak diterapkan oleh komunitas parenting lokal.
2. Disiplin dengan Alasan
Daripada melarang dengan kata “tidak boleh,” lebih baik berikan penjelasan mengapa sesuatu tidak baik. Misalnya: “Jangan main gadget terlalu lama, nanti matamu bisa lelah, kamu juga bisa susah tidur lho.”
(BACA JUGA: Ini 3 Kebiasaan yang Diam-Diam Bisa Picu GERD Kambuh—Nomor 2 Sering Diabaikan!)
3. Beri Ruang untuk Bereksplorasi
Biarkan anak mencoba banyak hal, dari menggambar, menari, hingga bermain di luar rumah. Orang tua hanya perlu mengawasi, bukan mengendalikan.
4. Jadilah Teladan
Anak meniru, bukan hanya mendengar. Jika ingin anak jujur, orang tua juga harus berlaku jujur di rumah. Ini berlaku di mana pun, baik di Indonesia sendiri ataupun di negara-negara lain.
5. Berkomunikasi Secara Aktif
(BACA JUGA: Ciri-ciri Orang yang Punya Kecerdasan Berbicara Menurut Psikologi untuk Sukses Karier dan Hubungan Sosial)
Luangkan waktu untuk mendengarkan cerita mereka. Tanyakan pertanyaan ringan seperti bagaimana hari mereka dan apa apa mereka memiliki masalah yang ingin dibagikan, bukan hanya sekedar menginterogasi.
Itu tadi beberapa saran pola asuh yang bisa para orang tua coba dalam mengasuh buah hati mereka.
Lalu apa yang harus orang tua lakukan jika anak mereka sudah terlanjur memasuki jalan yang salah atau perilaku yang negatif?
Cari tahu informasi lebih lanjut tentang bagaimana cara menyikapi anak yang “salah jalan” di halaman selanjutnya…