Pendakian menuju puncak Cartenz merupakan pendakian ke 33 atau puncak terakhir dalam seri dokumenter yang diproduksi oleh Fiersa Besari.
Ia dan teman-temannya saat ini sedang berupaya menyelesaikan Ekspedisi Atap Negeri yang mendokumentasikan pendakian 33 puncak gunung tertinggi di 33 provinsi di Indonesia.
Proyek ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan mempromosikan keanekaragaman geografis dan budaya Indonesia.
Namun, tidak hanya ingin mempromosikan berbagai destinasi wisata alam di Indonesia, tetapi juga menggali lebih dalam tentang identitas dan kekayaan bangsa.
(BACA JUGA: Film Dokumenter ‘No Other Land’ Raih Piala Oscar, Tagar Free Palestine Kembali!)
Lilie dan Elsa membawa misi khusus dalam pendakian menuju puncak Cartenz. Keduanya memiliki tujuan untuk memasang plakat persahabatan yang mereka bawa dari bawah.
“Perjumpaan tidak pernah berakhir, seperti awan menjadi hujan dan kembali. Persatuanmu kekal, dalam kami dan semesta. Sang Khalik telah menyambutmu. Kau wariskan semangat yang kami teruskan,” bunyi plakat tersebut.
Plakat ini ditujukan juga untuk mengenang rekan mereka, Hanafi Tanoto, yang wafat di Gunung Cartenz pada tahun sebelumnya.
Nahasnya, Lilie dan Elsa pada akhirnya juga menyusul kepergian rekannya di tempat yang sama.
(BACA JUGA: Sukses Besar! Film 'Anora' Borong Piala di Oscar 2025, Sean Baker Buat Rekor Bersejarah!)
3 Maret 2025 adalah hari istimewa bagi pelantun “Celengan Rindu” ini. Hari tersebut bertepatan dengan hari kelahirannya.
Ia terpaksa harus merayakan hari jadinya itu di tengah berita duka tewasnya dua pendaki wanita pada 1 Maret 2025.
Fiersa mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka bisa selamat dan menaklukan puncak tertinggi Indonesia.
Fiersa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang sudah mendoakan keselamatannya dan berharap pendaki yang selamat bisa pulang ke rumah dengan lancar.
Meskipun jalur pendakian puncak Cartenz sempat ditutup karena dianggap terlalu bahaya, setelah dibuka kembali pada nyatanya kembali juga memakan korban jiwa. (*)
Pendakian menuju puncak Cartenz merupakan pendakian ke 33 atau puncak terakhir dalam seri dokumenter yang diproduksi oleh Fiersa Besari.
Ia dan teman-temannya saat ini sedang berupaya menyelesaikan Ekspedisi Atap Negeri yang mendokumentasikan pendakian 33 puncak gunung tertinggi di 33 provinsi di Indonesia.
Proyek ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan mempromosikan keanekaragaman geografis dan budaya Indonesia.
Namun, tidak hanya ingin mempromosikan berbagai destinasi wisata alam di Indonesia, tetapi juga menggali lebih dalam tentang identitas dan kekayaan bangsa.
(BACA JUGA: Film Dokumenter ‘No Other Land’ Raih Piala Oscar, Tagar Free Palestine Kembali!)
Lilie dan Elsa membawa misi khusus dalam pendakian menuju puncak Cartenz. Keduanya memiliki tujuan untuk memasang plakat persahabatan yang mereka bawa dari bawah.
“Perjumpaan tidak pernah berakhir, seperti awan menjadi hujan dan kembali. Persatuanmu kekal, dalam kami dan semesta. Sang Khalik telah menyambutmu. Kau wariskan semangat yang kami teruskan,” bunyi plakat tersebut.
Plakat ini ditujukan juga untuk mengenang rekan mereka, Hanafi Tanoto, yang wafat di Gunung Cartenz pada tahun sebelumnya.
Nahasnya, Lilie dan Elsa pada akhirnya juga menyusul kepergian rekannya di tempat yang sama.
(BACA JUGA: Sukses Besar! Film 'Anora' Borong Piala di Oscar 2025, Sean Baker Buat Rekor Bersejarah!)
3 Maret 2025 adalah hari istimewa bagi pelantun “Celengan Rindu” ini. Hari tersebut bertepatan dengan hari kelahirannya.
Ia terpaksa harus merayakan hari jadinya itu di tengah berita duka tewasnya dua pendaki wanita pada 1 Maret 2025.
Fiersa mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka bisa selamat dan menaklukan puncak tertinggi Indonesia.
Fiersa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang sudah mendoakan keselamatannya dan berharap pendaki yang selamat bisa pulang ke rumah dengan lancar.
Meskipun jalur pendakian puncak Cartenz sempat ditutup karena dianggap terlalu bahaya, setelah dibuka kembali pada nyatanya kembali juga memakan korban jiwa. (*)