DB NEWS - Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter kandungan kembali mengguncang publik. Bermula dari satu rekaman CCTV yang viral, kini jumlah korban terus bertambah dan bukti baru kembali menyeruak ke permukaan.
Sebelumnya, dokter yang bertugas di salah satu klinik swasta di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya.
Aksi dugaan pelecehan tersebut terungkap melalui rekaman video cctv yang viral di media sosial.
Pada video yang beredar tersebut, tampak SF sedang mengecek kondisi kandungan pasien menggunakan alat USG.
Namun, SF terlihat menyentuh area tubuh pasien yang seharusnya tidak termasuk dalam prosedur pemeriksaan USG.
(BACA JUGA: Setelah Kasus Unpad, Dokter Spesialis Kandungan di Garut Diduga Lecehkan Pasien Saat USG, Netizen: Bejat!)
Tak hanya itu, kasus ini diperkuat dengan adanya pernyataan dari sang pasien yang menjadi korban pelecehan.
Pengakuan mencuat dari seorang wanita berumur 27 tahun yang sedang mengandung.
Ia mengaku telah dilecehkan oleh seorang dokter spesialis saat menjalani prosedur USG untuk mengecek kondisi kandungan di salah satu klinik di Garut.
Kunjungan medis yang awalnya bertujuan untuk mengecek kesehatan sang buah hati, justru berubah menjadi pengalaman traumatis.
Diketahui, korban mengunjungi klinik tersebut pada awal April 2025 untuk melakukan kontrol kehamilan.
Di klinik tersebut ia ditangani oleh SF yang merupakan dokter spesialis kandungan yang diketahui telah cukup lama membuka praktek di wilayah tersebut.
Pemeriksaan pertama berjalan dengan lancar tanpa ada hal yang mengganjal.
Namun, pada kunjungan ketiga, korban mulai curiga dan merasa ada sebuah kejanggalan saat kandungannya diperiksa oleh SF.
Ia mengaku mengalami perlakuan tak pantas yang menurutnya melenceng dari prosedur pemeriksaan kandungan saat proses USG berlangsung.
Akibat dari insiden itu, korban pun mengalami gangguan psikologis berat karena merasa dirinya telah dilecehkan secara fisik.
(BACA JUGA: Berilmu Belum Tentu Bermoral: Refleksi Atas Kasus Pemerkosaan Oleh Dokter Residen Unpad)
Pada akhirnya, korban memutus komunikasi dan interaksi dengan dokter tersebut serta melaporkannya ke Polres Garut pada (10/4).
Kemudian, polisi berhasil mengamankan SF setelah korban melapor dan kasusnya memanas di media sosial.
Dari hasil pemeriksaan, polisi mengungkap jika SF tak sekedar melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya.
SF bahkan pernah melakukan percobaan pemerkosaan terhadap pasiennya.
Tetapi, apa yang ditemukan polisi berikutnya lebih mengejutkan.
Kepolisian Resor (Polres) Garut mengumumkan jumlah korban kasus pelecehan yang dilakukan SF bertambah menjadi 5 orang yang saat ini tengah menjalani pemeriksaan hukum untuk pengembangan lebih lanjut.
Pihak kepolisian mengungkap bahwa hasil pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka mengarah pada penambahan jumlah korban, yang kini mencapai lima orang.
"Iya sudah lima orang yang melapor," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin pada Selasa (22/4).
Salah satu korban diketahui merupakan pasien dalam rekaman CCTV yang sempat viral dan terjadi di sebuah klinik di wilayah Garut Kota.
"Salah satunya adalah korban yang kasusnya sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu," katanya.
Kelima korban tersebut telah melaporkan kasusnya secara resmi ke pihak kepolisian.
Saat ini, penyidik dari Polres Garut tak hanya memeriksa para korban, tetapi juga terus…
DB NEWS - Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter kandungan kembali mengguncang publik. Bermula dari satu rekaman CCTV yang viral, kini jumlah korban terus bertambah dan bukti baru kembali menyeruak ke permukaan.
Sebelumnya, dokter yang bertugas di salah satu klinik swasta di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya.
Aksi dugaan pelecehan tersebut terungkap melalui rekaman video cctv yang viral di media sosial.
Pada video yang beredar tersebut, tampak SF sedang mengecek kondisi kandungan pasien menggunakan alat USG.
Namun, SF terlihat menyentuh area tubuh pasien yang seharusnya tidak termasuk dalam prosedur pemeriksaan USG.
(BACA JUGA: Setelah Kasus Unpad, Dokter Spesialis Kandungan di Garut Diduga Lecehkan Pasien Saat USG, Netizen: Bejat!)
Tak hanya itu, kasus ini diperkuat dengan adanya pernyataan dari sang pasien yang menjadi korban pelecehan.
Pengakuan mencuat dari seorang wanita berumur 27 tahun yang sedang mengandung.
Ia mengaku telah dilecehkan oleh seorang dokter spesialis saat menjalani prosedur USG untuk mengecek kondisi kandungan di salah satu klinik di Garut.
Kunjungan medis yang awalnya bertujuan untuk mengecek kesehatan sang buah hati, justru berubah menjadi pengalaman traumatis.
Diketahui, korban mengunjungi klinik tersebut pada awal April 2025 untuk melakukan kontrol kehamilan.
Di klinik tersebut ia ditangani oleh SF yang merupakan dokter spesialis kandungan yang diketahui telah cukup lama membuka praktek di wilayah tersebut.
Pemeriksaan pertama berjalan dengan lancar tanpa ada hal yang mengganjal.
Namun, pada kunjungan ketiga, korban mulai curiga dan merasa ada sebuah kejanggalan saat kandungannya diperiksa oleh SF.
Ia mengaku mengalami perlakuan tak pantas yang menurutnya melenceng dari prosedur pemeriksaan kandungan saat proses USG berlangsung.
Akibat dari insiden itu, korban pun mengalami gangguan psikologis berat karena merasa dirinya telah dilecehkan secara fisik.
(BACA JUGA: Berilmu Belum Tentu Bermoral: Refleksi Atas Kasus Pemerkosaan Oleh Dokter Residen Unpad)
Pada akhirnya, korban memutus komunikasi dan interaksi dengan dokter tersebut serta melaporkannya ke Polres Garut pada (10/4).
Kemudian, polisi berhasil mengamankan SF setelah korban melapor dan kasusnya memanas di media sosial.
Dari hasil pemeriksaan, polisi mengungkap jika SF tak sekedar melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya.
SF bahkan pernah melakukan percobaan pemerkosaan terhadap pasiennya.
Tetapi, apa yang ditemukan polisi berikutnya lebih mengejutkan.
Kepolisian Resor (Polres) Garut mengumumkan jumlah korban kasus pelecehan yang dilakukan SF bertambah menjadi 5 orang yang saat ini tengah menjalani pemeriksaan hukum untuk pengembangan lebih lanjut.
Pihak kepolisian mengungkap bahwa hasil pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka mengarah pada penambahan jumlah korban, yang kini mencapai lima orang.
"Iya sudah lima orang yang melapor," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin pada Selasa (22/4).
Salah satu korban diketahui merupakan pasien dalam rekaman CCTV yang sempat viral dan terjadi di sebuah klinik di wilayah Garut Kota.
"Salah satunya adalah korban yang kasusnya sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu," katanya.
Kelima korban tersebut telah melaporkan kasusnya secara resmi ke pihak kepolisian.
Saat ini, penyidik dari Polres Garut tak hanya memeriksa para korban, tetapi juga terus…