DB NEWS - Presiden RI, Prabowo Subianto mengundang para pemimpin redaksi dan tokoh senior pers di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor yang merupakan kediamannya pada Sabtu, (22/02).
Pertemuan tersebut diawali dengan makan siang bersama yang kemudian disusul dengan diskusi yang digelar di perpustakaan pada kediaman Prabowo tersebut.
“Alhamdulillah, hari ini saya berkesempatan kembali bersilaturahmi dengan rekan-rekan Pimpinan Redaksi (Pimred) serta tokoh-tokoh senior media di Padepokan Garuda Yaksa,Hambalang, Bogor, Jawa Barat,” ungkap Prabowo.
Didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, Prabowo melangsungkan diskusi tersebut selama 6 jam untuk bertukar pikiran dengan para Pemred dan juga tokoh senior pers.
"Akhirnya hari ini kami kembali bertemu dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan selama enam jam,” tulis Presiden RI tersebut dalam media sosialnya.
(BACA JUGA: UKT Naik, Mahasiswa Berkurang? Ini Dampak Kebijakan Baru Pemerintah)
Dalam pertemuan ini, Prabowo, para pemimpin redaksi dan juga tokoh senior media membahas beberapa isu yang terjadi akhir-akhir ini.
“Kami berdiskusi dan bertukar pandangan mengenai berbagai isu serta kebijakan strategis, di mana media memegang peran penting sebagai ujung tombak penyampaian informasi yang utuh dan terpercaya kepada masyarakat," jelas Prabowo.
Ketua Forum Pemred Indonesia, Retno Pinasti menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan kesempatan untuk meluruskan isu-isu yang terjadi dengan komunikasi 2 arah.
"Inilah perlunya komunikasi dua arah yang lancar gitu ya, kita sih berharap ini lebih bisa clear untuk menghilangkan kesalahpahaman gitu,” ujar Retno.
Retno juga menyatakan bahwa banyak kesimpangsiuran isu-isu yang berujung pada kesalahpahaman akhir-akhir ini.
“Mungkin tidak hanya dengan media tetapi kalau kita lihat akhir-akhir ini, banyak sekali kesimpangsiuran, kesalahpahaman," imbuh Retno.
Sementara itu, Direktur Pemberitaan LKBN Antara, Irfan Junaedi menyatakan bahwa pertemuan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam terkait kebijakan pemerintah, seperti efisiensi anggaran dan Makan Bergizi Gratis.
“Kita mendapatkan penjelasan apa sih yang menjadi dasar cerita di balik itu semua sehingga kita bisa tahu, oh kenapa program efisiensi atau rekonstruksi anggaran dijalankan,” ujar Irfan.
Kemudian, Irfan juga menambahkan bahwa ada rencana besar dari pemerintah untuk menyelamatkan anggaran.
“Ternyata memang ada rencana besar yang disiapkan untuk menyelamatkan anggaran negara ini,” tambah Irfan.
Pertemuan ini kemudian ditutup dengan makan malam dan juga diakhiri dengan foto bersama. (*)
DB NEWS - Presiden RI, Prabowo Subianto mengundang para pemimpin redaksi dan tokoh senior pers di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor yang merupakan kediamannya pada Sabtu, (22/02).
Pertemuan tersebut diawali dengan makan siang bersama yang kemudian disusul dengan diskusi yang digelar di perpustakaan pada kediaman Prabowo tersebut.
“Alhamdulillah, hari ini saya berkesempatan kembali bersilaturahmi dengan rekan-rekan Pimpinan Redaksi (Pimred) serta tokoh-tokoh senior media di Padepokan Garuda Yaksa,Hambalang, Bogor, Jawa Barat,” ungkap Prabowo.
Didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, Prabowo melangsungkan diskusi tersebut selama 6 jam untuk bertukar pikiran dengan para Pemred dan juga tokoh senior pers.
"Akhirnya hari ini kami kembali bertemu dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan selama enam jam,” tulis Presiden RI tersebut dalam media sosialnya.
(BACA JUGA: UKT Naik, Mahasiswa Berkurang? Ini Dampak Kebijakan Baru Pemerintah)
Dalam pertemuan ini, Prabowo, para pemimpin redaksi dan juga tokoh senior media membahas beberapa isu yang terjadi akhir-akhir ini.
“Kami berdiskusi dan bertukar pandangan mengenai berbagai isu serta kebijakan strategis, di mana media memegang peran penting sebagai ujung tombak penyampaian informasi yang utuh dan terpercaya kepada masyarakat," jelas Prabowo.
Ketua Forum Pemred Indonesia, Retno Pinasti menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan kesempatan untuk meluruskan isu-isu yang terjadi dengan komunikasi 2 arah.
"Inilah perlunya komunikasi dua arah yang lancar gitu ya, kita sih berharap ini lebih bisa clear untuk menghilangkan kesalahpahaman gitu,” ujar Retno.
Retno juga menyatakan bahwa banyak kesimpangsiuran isu-isu yang berujung pada kesalahpahaman akhir-akhir ini.
“Mungkin tidak hanya dengan media tetapi kalau kita lihat akhir-akhir ini, banyak sekali kesimpangsiuran, kesalahpahaman," imbuh Retno.
Sementara itu, Direktur Pemberitaan LKBN Antara, Irfan Junaedi menyatakan bahwa pertemuan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam terkait kebijakan pemerintah, seperti efisiensi anggaran dan Makan Bergizi Gratis.
“Kita mendapatkan penjelasan apa sih yang menjadi dasar cerita di balik itu semua sehingga kita bisa tahu, oh kenapa program efisiensi atau rekonstruksi anggaran dijalankan,” ujar Irfan.
Kemudian, Irfan juga menambahkan bahwa ada rencana besar dari pemerintah untuk menyelamatkan anggaran.
“Ternyata memang ada rencana besar yang disiapkan untuk menyelamatkan anggaran negara ini,” tambah Irfan.
Pertemuan ini kemudian ditutup dengan makan malam dan juga diakhiri dengan foto bersama. (*)