Dedi Mulyadi Menangis Saat Tinjau Hutan Lindung yang Gundul di Puncak, Netizen Beri Komentar Pedas
08 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: ⁠Rayhan Hidayat
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
26 0

DB NEWS - Tangisan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi pecah saat tinjau kerusakan hutan lindung akibat alih fungsi lahan di Kawasan Puncak, Bogor pada Kamis, (06/03), netizen pun menyoroti tangisan tersebut.

Dedi Mulyadi yang ditemani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, serta Bupati Bogor Rudy Susmanto lakukan inspeksi mendadak setelah banjir menghanyutkan bekasi.

Mereka menyelidiki beberapa lokasi di kawasan Puncak, Bogor yang diduga melakukan alih fungsi lahan di kawasan hulu sungai.

Salah satu lokasi yang mereka kunjungi ialah Eiger Adventure Land yang merupakan satu dari 4 tempat wisata di kawasan wisata Puncak yang disegel karena terindikasi melanggar alih fungsi lahan.

4 tempat wisata tersebut milik PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan (Kantor Operasional sebelum Telaga Saat), PTPN I Regional 2 Gunung Mas, PT Jaswita Jabar (Hibisc Fantasy), dan kawasan Eiger Adventure Land.

(BACA JUGA: Banjir Menghantam! Istri Walikota Bekasi Pilih Hotel Mewah, Dedi Mulyadi Tak Tahan Beri Kritikan!)

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq juga menekankan bahwa area lahan tersebut merupakan bagian dari hulu Sungai Ciliwung, yang seharusnya steril dari aktivitas pembangunan.  

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah harus menghijaukan kembali kawasan Puncak, Bogor dengan mengedepankan aspek tata ruang yang aman untuk masyarakat.

Menurut Hanif, hutan lindung yang diubah menjadi pemukiman dan tempat wisata menjadi penyebab adanya bencana banjir besar yang selalu terjadi tiap tahunnya.

"Lahan kritis di hulu DAS Ciliwung mencapai 3.203,24 hektar dengan laju erosi di kawasan ini mencapai lebih dari 180 ton per hektar per tahun," kata Hanif.

Hanif menyebutkan bahwa sedimentasi di bendungan terjadi semakin cepat, sehingga mengurangi kapasitas tampung air.

(BACA JUGA: Dilanda Banjir! Istri Walikota Bekasi Mengungsi di Hotel Mewah, Netizen: Bisa Gak Sih Empati dengan Warga?)

"Sehingga menyebabkan naiknya risiko banjir di wilayah hilir termasuk Jakarta," imbuh Menteri Lingkungan Hidup tersebut.

Hanif menegaskan bahwa lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak boleh digunakan untuk pembangunan karena…

Dedi Mulyadi Menangis Saat Tinjau Hutan Lindung yang Gundul di Puncak, Netizen Beri Komentar Pedas
08 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: ⁠Rayhan Hidayat ⁠Rayhan Hidayat
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
26 0
 

DB NEWS - Tangisan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi pecah saat tinjau kerusakan hutan lindung akibat alih fungsi lahan di Kawasan Puncak, Bogor pada Kamis, (06/03), netizen pun menyoroti tangisan tersebut.

Dedi Mulyadi yang ditemani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, serta Bupati Bogor Rudy Susmanto lakukan inspeksi mendadak setelah banjir menghanyutkan bekasi.

Mereka menyelidiki beberapa lokasi di kawasan Puncak, Bogor yang diduga melakukan alih fungsi lahan di kawasan hulu sungai.

Salah satu lokasi yang mereka kunjungi ialah Eiger Adventure Land yang merupakan satu dari 4 tempat wisata di kawasan wisata Puncak yang disegel karena terindikasi melanggar alih fungsi lahan.

4 tempat wisata tersebut milik PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan (Kantor Operasional sebelum Telaga Saat), PTPN I Regional 2 Gunung Mas, PT Jaswita Jabar (Hibisc Fantasy), dan kawasan Eiger Adventure Land.

(BACA JUGA: Banjir Menghantam! Istri Walikota Bekasi Pilih Hotel Mewah, Dedi Mulyadi Tak Tahan Beri Kritikan!)

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq juga menekankan bahwa area lahan tersebut merupakan bagian dari hulu Sungai Ciliwung, yang seharusnya steril dari aktivitas pembangunan.  

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah harus menghijaukan kembali kawasan Puncak, Bogor dengan mengedepankan aspek tata ruang yang aman untuk masyarakat.

Menurut Hanif, hutan lindung yang diubah menjadi pemukiman dan tempat wisata menjadi penyebab adanya bencana banjir besar yang selalu terjadi tiap tahunnya.

"Lahan kritis di hulu DAS Ciliwung mencapai 3.203,24 hektar dengan laju erosi di kawasan ini mencapai lebih dari 180 ton per hektar per tahun," kata Hanif.

Hanif menyebutkan bahwa sedimentasi di bendungan terjadi semakin cepat, sehingga mengurangi kapasitas tampung air.

(BACA JUGA: Dilanda Banjir! Istri Walikota Bekasi Mengungsi di Hotel Mewah, Netizen: Bisa Gak Sih Empati dengan Warga?)

"Sehingga menyebabkan naiknya risiko banjir di wilayah hilir termasuk Jakarta," imbuh Menteri Lingkungan Hidup tersebut.

Hanif menegaskan bahwa lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak boleh digunakan untuk pembangunan karena…

Tautan telah disalin ke clipboard!