DB NEWS - Sejumlah pejabat resmi dilantik oleh Presiden Prabowo termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang baru yaitu Brian Yuliarto pada Rabu (19/2) di Istana Merdeka.
Brian Yuliarto menggantikan posisi Satryo Soemantri Brodjonegoro yang sebelumnya ditunjuk sebagai Mendiktisaintek.
Peristiwa ini diabadikan melalui akun instagram resmi Presiden Republik Indonesia. Dalam unggahan tersebut dituliskan juga kalimat harapan untuk sejumlah pejabat yang baru saja dilantik.
“Presiden resmi melantik sejumlah pejabat negara, yakni Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi,” tulis akun instagram @presidenrepublikindonesia
“Semoga dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, dan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa dan negara,” tambah akun tersebut.
(BACA JUGA: Geger! Kerugian Rp6,76 Triliun Akibat Penundaan CPNS 2024, Siapa yang Bertanggung Jawab?)
Nama Brian Yuliarto sontak menarik perhatian masyarakat Indonesia. Latar belakang sosok Mendiktisaintek yang baru ini berhasil membuat banyak netizen penasaran.
Dikutip dari situs resmi Institut Teknologi Bandung, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.ENG., Ph.D. memiliki jabatan fungsional sebagai Guru Besar yang berasal dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum.
Brian merupakan dekan Fakultas Teknologi Industri (2020-2024) dan dosen tetap di ITB. Pria kelahiran 27 Juli 1975 ini diketahui memiliki spesialisasi di bidang penelitian pengembangan nanomaterial untuk aplikasi sensor dan energi.
Penelitian utama yang ia lakukan adalah pengembangan sensor deteksi gas berbahaya dan polutan, alat diagnosis penyakit, dan pengembangan teknologi nano untuk aplikasi di bidang energi, lingkungan, dan kesehatan.
Brian Yuliarto telah melakukan banyak penelitian dan menerima sejumlah penghargaan atas prestasi cemerlangnya di bidang akademik.
Lulusan S2 dan S3 University of Tokyo ini pernah meraih Habibie Prize 2024, masuk dalam daftar World's Top 2% Scientist 2024, dan Top 1 Indonesia Researcher dalam bidang Nanoscience & Nanotechnology 2023.
Selain itu, selama terjun dalam dunia akademisi, ia telah menghasilkan lebih dari 326 publikasi yang terindeks Scopus dengan total 5.506 sitasi serta h-index 43.
Sementara itu, dalam Google Scholar, ia memiliki 410 publikasi dengan 6.600 sitasi dan h-index yang sama.
Dengan terpilihnya Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi diharapkan dapat memberi dampak baik dan kemajuan bagi sistem pendidikan khususnya bagi perguruan tinggi di Indonesia. (*)
DB NEWS - Sejumlah pejabat resmi dilantik oleh Presiden Prabowo termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang baru yaitu Brian Yuliarto pada Rabu (19/2) di Istana Merdeka.
Brian Yuliarto menggantikan posisi Satryo Soemantri Brodjonegoro yang sebelumnya ditunjuk sebagai Mendiktisaintek.
Peristiwa ini diabadikan melalui akun instagram resmi Presiden Republik Indonesia. Dalam unggahan tersebut dituliskan juga kalimat harapan untuk sejumlah pejabat yang baru saja dilantik.
“Presiden resmi melantik sejumlah pejabat negara, yakni Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi,” tulis akun instagram @presidenrepublikindonesia
“Semoga dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, dan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa dan negara,” tambah akun tersebut.
(BACA JUGA: Geger! Kerugian Rp6,76 Triliun Akibat Penundaan CPNS 2024, Siapa yang Bertanggung Jawab?)
Nama Brian Yuliarto sontak menarik perhatian masyarakat Indonesia. Latar belakang sosok Mendiktisaintek yang baru ini berhasil membuat banyak netizen penasaran.
Dikutip dari situs resmi Institut Teknologi Bandung, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.ENG., Ph.D. memiliki jabatan fungsional sebagai Guru Besar yang berasal dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum.
Brian merupakan dekan Fakultas Teknologi Industri (2020-2024) dan dosen tetap di ITB. Pria kelahiran 27 Juli 1975 ini diketahui memiliki spesialisasi di bidang penelitian pengembangan nanomaterial untuk aplikasi sensor dan energi.
Penelitian utama yang ia lakukan adalah pengembangan sensor deteksi gas berbahaya dan polutan, alat diagnosis penyakit, dan pengembangan teknologi nano untuk aplikasi di bidang energi, lingkungan, dan kesehatan.
Brian Yuliarto telah melakukan banyak penelitian dan menerima sejumlah penghargaan atas prestasi cemerlangnya di bidang akademik.
Lulusan S2 dan S3 University of Tokyo ini pernah meraih Habibie Prize 2024, masuk dalam daftar World's Top 2% Scientist 2024, dan Top 1 Indonesia Researcher dalam bidang Nanoscience & Nanotechnology 2023.
Selain itu, selama terjun dalam dunia akademisi, ia telah menghasilkan lebih dari 326 publikasi yang terindeks Scopus dengan total 5.506 sitasi serta h-index 43.
Sementara itu, dalam Google Scholar, ia memiliki 410 publikasi dengan 6.600 sitasi dan h-index yang sama.
Dengan terpilihnya Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi diharapkan dapat memberi dampak baik dan kemajuan bagi sistem pendidikan khususnya bagi perguruan tinggi di Indonesia. (*)