DB News - Dunia perfilman Tanah Air tengah mendapat kabar yang membanggakan. Film horor-komedi Agak Laen yang menelan kesuksesan setelah berhasil mendapatkan lebih dari 9,1 juta penonton akan dibuat ulang atau remake dalam versi Korea Selatan.
Film Agak Laen menjadi salah satu film layar lebar terlaris di Indonesia tahun 2024.
Kesuksesannya di Indonesia membuatnya tak heran jika kisah empat sahabat yang kocak tapi menyentuh ini menarik perhatian rumah produksi film mancanegara.
Film karya dari Muhadkly Acho ini dibintangi oleh komedian Indra Jegel, Bene Dion Rajagukguk, Oki Rengga serta Boris Bokir.
Agak Laen juga menjadi salah satu film yang membuat rumah produksi Imajinari semakin dikenal oleh masyarakat.
(BACA JUGA: Begini Profil Ryan Adriandhy, Sutradara Film Animasi Jumbo Yang Sukses Pecahkan Rekor Penonton Terbanyak!)
Imajinari sendiri dibentuk pada tahun 2021 oleh komedian sekaligus sutradara Ernest Prakasa bersama manajer Dipa Andika.
Rumah produksi ini seketika mencuri perhatian penikmat film Indonesia melalui film debutnya, yakni Ngeri Ngeri Sedap pada tahun 2022 silam.
Ini menandai langkah besar Imajinari untuk menembus pasar global.
Dilansir dari laporan media ternama Variety, Barunson E&A, merupakan studio film Korea yang akan menjadi studio yang me-remake Agak Laen dalam versi Korea.
Untuk memproduksi ulang film tersebut, Barunson memutuskan untuk menjalin kerja sama strategis dengan rumah produksi Indonesia Imajinari.
Ernest Prakasa pun merespon dengan baik kolaborasi ini, dimana kreativitas Imajinari dapat diinterpretasikan melalui proses pembuatan ulang di berbagai negara.
"Sangat menyenangkan berkolaborasi dengan Barunson E&A dan melihat bagaimana kreativitas kami dapat diwujudkan kembali melalui pembuatan ulang di seluruh dunia," kata Ernest.
Bagi yang belum sempat menonton filmnya, berikut penggalan kisah yang membuat jutaan penonton terhibur sekaligus merinding.
Film komedi horor Agak Laen bercerita tentang perjuangan empat sahabat, yakni Boris, Jegel, Bene, dan Oki yang bekerja sebagai aktor hantu di sebuah rumah hantu di area pasar malam.
Meski sudah berupaya menarik perhatian pengunjung, wahana mereka gagal membuat orang ketakutan sehingga sepi pengunjung.
Demi menyelamatkan usaha yang baru dirintis itu, mereka pun mencari cara agar rumah hantu tersebut bisa lebih menyeramkan.
Keempatnya kemudian merenovasi wahana agar tampil lebih mencekam dan sukses menakut-nakuti pengunjung.
Agak Laen berhasil meraih kesuksesan besar dengan mencatatkan lebih dari 9 juta penonton, menjadikannya film Indonesia terlaris kedua sepanjang sejarah.
Film ini disutradarai oleh komika Muhadkly Acho, dan masuk dalam dua nominasi di Festival Film Indonesia 2024, yakni Penulis Skenario Asli Terbaik dan Pencipta Lagu Tema Terbaik, meski belum berhasil meraih piala.
Sebelum menggarap Agak Laen, Imajinari dan Acho telah dikenal lewat karya-karya seperti Gara-Gara Warisan, Ghost Writer, dan Induk Gajah.
Lantas, apa alasan Barunson E&A menggandeng studio Tanah Air tersebut?
CEO Barunson E&A, Yoonhee Choi, mengatakan bahwa pihaknya tertarik untuk bekerja sama karena Imajinari memiliki kekuatan dalam menyajikan cerita-cerita bertema keluarga, cinta, dan hubungan manusia dengan cara yang segar serta menghibur.
“Menurut kami, Imajinari adalah studio yang sangat kuat dalam menyampaikan kisah-kisah yang bermakna dan menyentuh, tapi tetap relevan dan menyenangkan untuk disaksikan,” ujar Choi.
Kesepakatan kerja sama antara Barunson E&A dari Korea Selatan dan Imajinari dari Indonesia ini mencerminkan meningkatnya perhatian dunia terhadap perfilman Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, Barunson E&A juga sudah menjalin kolaborasi dengan sejumlah rumah produksi Indonesia. Film apakah itu?
DB News - Dunia perfilman Tanah Air tengah mendapat kabar yang membanggakan. Film horor-komedi Agak Laen yang menelan kesuksesan setelah berhasil mendapatkan lebih dari 9,1 juta penonton akan dibuat ulang atau remake dalam versi Korea Selatan.
Film Agak Laen menjadi salah satu film layar lebar terlaris di Indonesia tahun 2024.
Kesuksesannya di Indonesia membuatnya tak heran jika kisah empat sahabat yang kocak tapi menyentuh ini menarik perhatian rumah produksi film mancanegara.
Film karya dari Muhadkly Acho ini dibintangi oleh komedian Indra Jegel, Bene Dion Rajagukguk, Oki Rengga serta Boris Bokir.
Agak Laen juga menjadi salah satu film yang membuat rumah produksi Imajinari semakin dikenal oleh masyarakat.
(BACA JUGA: Begini Profil Ryan Adriandhy, Sutradara Film Animasi Jumbo Yang Sukses Pecahkan Rekor Penonton Terbanyak!)
Imajinari sendiri dibentuk pada tahun 2021 oleh komedian sekaligus sutradara Ernest Prakasa bersama manajer Dipa Andika.
Rumah produksi ini seketika mencuri perhatian penikmat film Indonesia melalui film debutnya, yakni Ngeri Ngeri Sedap pada tahun 2022 silam.
Ini menandai langkah besar Imajinari untuk menembus pasar global.
Dilansir dari laporan media ternama Variety, Barunson E&A, merupakan studio film Korea yang akan menjadi studio yang me-remake Agak Laen dalam versi Korea.
Untuk memproduksi ulang film tersebut, Barunson memutuskan untuk menjalin kerja sama strategis dengan rumah produksi Indonesia Imajinari.
Ernest Prakasa pun merespon dengan baik kolaborasi ini, dimana kreativitas Imajinari dapat diinterpretasikan melalui proses pembuatan ulang di berbagai negara.
"Sangat menyenangkan berkolaborasi dengan Barunson E&A dan melihat bagaimana kreativitas kami dapat diwujudkan kembali melalui pembuatan ulang di seluruh dunia," kata Ernest.
Bagi yang belum sempat menonton filmnya, berikut penggalan kisah yang membuat jutaan penonton terhibur sekaligus merinding.
Film komedi horor Agak Laen bercerita tentang perjuangan empat sahabat, yakni Boris, Jegel, Bene, dan Oki yang bekerja sebagai aktor hantu di sebuah rumah hantu di area pasar malam.
Meski sudah berupaya menarik perhatian pengunjung, wahana mereka gagal membuat orang ketakutan sehingga sepi pengunjung.
Demi menyelamatkan usaha yang baru dirintis itu, mereka pun mencari cara agar rumah hantu tersebut bisa lebih menyeramkan.
Keempatnya kemudian merenovasi wahana agar tampil lebih mencekam dan sukses menakut-nakuti pengunjung.
Agak Laen berhasil meraih kesuksesan besar dengan mencatatkan lebih dari 9 juta penonton, menjadikannya film Indonesia terlaris kedua sepanjang sejarah.
Film ini disutradarai oleh komika Muhadkly Acho, dan masuk dalam dua nominasi di Festival Film Indonesia 2024, yakni Penulis Skenario Asli Terbaik dan Pencipta Lagu Tema Terbaik, meski belum berhasil meraih piala.
Sebelum menggarap Agak Laen, Imajinari dan Acho telah dikenal lewat karya-karya seperti Gara-Gara Warisan, Ghost Writer, dan Induk Gajah.
Lantas, apa alasan Barunson E&A menggandeng studio Tanah Air tersebut?
CEO Barunson E&A, Yoonhee Choi, mengatakan bahwa pihaknya tertarik untuk bekerja sama karena Imajinari memiliki kekuatan dalam menyajikan cerita-cerita bertema keluarga, cinta, dan hubungan manusia dengan cara yang segar serta menghibur.
“Menurut kami, Imajinari adalah studio yang sangat kuat dalam menyampaikan kisah-kisah yang bermakna dan menyentuh, tapi tetap relevan dan menyenangkan untuk disaksikan,” ujar Choi.
Kesepakatan kerja sama antara Barunson E&A dari Korea Selatan dan Imajinari dari Indonesia ini mencerminkan meningkatnya perhatian dunia terhadap perfilman Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, Barunson E&A juga sudah menjalin kolaborasi dengan sejumlah rumah produksi Indonesia. Film apakah itu?