Film Conclave Melejit Usai Paus Fransiskus Wafat—Sinopsis & Fakta Mengejutkan di Balik Pemilihan Paus
24 Apr 2025 - Dbmedianews
Author: ⁠Rayhan Hidayat
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
34 2

Konflik Spiritual vs Politik dalam Film Conclave

Konflik politik dalam Conclave ditampilkan melalui persaingan para kardinal yang ingin menjadi Paus.

Proses yang seharusnya sakral justru diwarnai dengan berbagai kepentingan pribadi.

Para kardinal saling menyusun strategi, menyembunyikan rahasia, dan membangun aliansi demi bisa duduk di posisi tertinggi.

Film ini memperlihatkan sisi lain dari Gereja bahwa di balik jubah dan doa, ada juga permainan politik yang rumit.

Konflik ini membuat kita sadar bahwa bahkan lembaga keagamaan pun tidak lepas dari perebutan kekuasaan.

Sementara itu, konflik spiritual dalam Conclave hadir lewat tokoh-tokoh yang berusaha mempertahankan kejujuran dan nilai iman di tengah tekanan dari sistem yang rumit.

Salah satu tokohnya, Kardinal Lawrence, menjadi gambaran pemimpin yang tetap memegang teguh imannya meski berada dalam lingkungan yang penuh dengan hasutan.

Film ini mengajak penonton merenungkan bagaimana menjaga hati nurani dan keimanan ketika berada di tengah situasi yang lebih sering dikendalikan oleh kepentingan duniawi daripada nilai spiritual.

Namun, salah satu organisasi Katolik Amerika memberi kritikan terhadap film tersebut.

Dilansir dari Catholic News Agency, organisasi Catholic League for Religious and Civil Rights mengeluarkan peringatan terhadap buku yang menjadi referensi film tersebut beserta film Conclave itu sendiri.

“Conclave cenderung bagian dari propaganda anti-Katolik daripada sebuah karya seni,” tulisnya.

Lantas, apakah film ini terlalu dramatis atau justru membuka mata?

Meski begitu, film ini dipenuhi dengan plot twist yang akan membuat para penonton tak bisa menebak akhir dari alur cerita tersebut.

Terlebih lagi, film ini mengangkat sebuah tradisi pemilihan paus baru yang ada di dunia nyata.

Tak heran, jika film Conclave kembali meroket ketika Paus Fransiskus wafat dan pemilihan paus baru akan dilaksanakan.

(BACA JUGA: Paus Fransiskus Tutup Usia, Dunia Katolik Berduka! Ini Wasiat Terakhir dan Siapa Calon Penggantinya?)

Kembali Melejit Setelah Paus Wafat

Conclave mengalami lonjakan penonton secara signifikan setelah Paus Fransiskus dinyatakan wafat. 

Menurut data dari Luminate yang dikutip oleh Wired, film Conclave mencatat lonjakan penonton drastis setelah kabar wafatnya Paus Fransiskus mencuat. 

Pada 20 April, film ini ditonton selama 1,8 juta menit, dan sehari setelah Paus wafat, angka itu meroket menjadi 6,9 juta menit.

Peningkatan sebesar 283 persen ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh peristiwa nyata terhadap minat publik terhadap film bertema serupa.

Fenomena ini menegaskan kembali relevansi Conclave di tengah duka dunia atas wafatnya pemimpin tertinggi umat Katolik.

Dengan film ini tersedia di layanan streaming, banyak penonton tertarik menyaksikannya untuk memahami lebih dalam proses rahasia di balik pemilihan Paus.

Selain membawa tema yang erat kaitannya dengan Vatikan, Conclave juga masih tergolong rilis baru, sehingga tetap segar dalam ingatan publik.

Popularitasnya diprediksi akan memuncak beberapa hari pasca wafatnya Paus, namun tak menutup kemungkinan film ini akan terus ramai ditonton dalam waktu dekat.

Ingin tahu lebih dalam tentang peristiwa-peristiwa penting di balik Vatikan dan film-film bernuansa religius lainnya? Ikuti terus update informatif dan menarik lainnya hanya di DB News! (*)

Film Conclave Melejit Usai Paus Fransiskus Wafat—Sinopsis & Fakta Mengejutkan di Balik Pemilihan Paus
24 Apr 2025 - Dbmedianews
Author: ⁠Rayhan Hidayat ⁠Rayhan Hidayat
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
34 2
 

Konflik Spiritual vs Politik dalam Film Conclave

Konflik politik dalam Conclave ditampilkan melalui persaingan para kardinal yang ingin menjadi Paus.

Proses yang seharusnya sakral justru diwarnai dengan berbagai kepentingan pribadi.

Para kardinal saling menyusun strategi, menyembunyikan rahasia, dan membangun aliansi demi bisa duduk di posisi tertinggi.

Film ini memperlihatkan sisi lain dari Gereja bahwa di balik jubah dan doa, ada juga permainan politik yang rumit.

Konflik ini membuat kita sadar bahwa bahkan lembaga keagamaan pun tidak lepas dari perebutan kekuasaan.

Sementara itu, konflik spiritual dalam Conclave hadir lewat tokoh-tokoh yang berusaha mempertahankan kejujuran dan nilai iman di tengah tekanan dari sistem yang rumit.

Salah satu tokohnya, Kardinal Lawrence, menjadi gambaran pemimpin yang tetap memegang teguh imannya meski berada dalam lingkungan yang penuh dengan hasutan.

Film ini mengajak penonton merenungkan bagaimana menjaga hati nurani dan keimanan ketika berada di tengah situasi yang lebih sering dikendalikan oleh kepentingan duniawi daripada nilai spiritual.

Namun, salah satu organisasi Katolik Amerika memberi kritikan terhadap film tersebut.

Dilansir dari Catholic News Agency, organisasi Catholic League for Religious and Civil Rights mengeluarkan peringatan terhadap buku yang menjadi referensi film tersebut beserta film Conclave itu sendiri.

“Conclave cenderung bagian dari propaganda anti-Katolik daripada sebuah karya seni,” tulisnya.

Lantas, apakah film ini terlalu dramatis atau justru membuka mata?

Meski begitu, film ini dipenuhi dengan plot twist yang akan membuat para penonton tak bisa menebak akhir dari alur cerita tersebut.

Terlebih lagi, film ini mengangkat sebuah tradisi pemilihan paus baru yang ada di dunia nyata.

Tak heran, jika film Conclave kembali meroket ketika Paus Fransiskus wafat dan pemilihan paus baru akan dilaksanakan.

(BACA JUGA: Paus Fransiskus Tutup Usia, Dunia Katolik Berduka! Ini Wasiat Terakhir dan Siapa Calon Penggantinya?)

Kembali Melejit Setelah Paus Wafat

Conclave mengalami lonjakan penonton secara signifikan setelah Paus Fransiskus dinyatakan wafat. 

Menurut data dari Luminate yang dikutip oleh Wired, film Conclave mencatat lonjakan penonton drastis setelah kabar wafatnya Paus Fransiskus mencuat. 

Pada 20 April, film ini ditonton selama 1,8 juta menit, dan sehari setelah Paus wafat, angka itu meroket menjadi 6,9 juta menit.

Peningkatan sebesar 283 persen ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh peristiwa nyata terhadap minat publik terhadap film bertema serupa.

Fenomena ini menegaskan kembali relevansi Conclave di tengah duka dunia atas wafatnya pemimpin tertinggi umat Katolik.

Dengan film ini tersedia di layanan streaming, banyak penonton tertarik menyaksikannya untuk memahami lebih dalam proses rahasia di balik pemilihan Paus.

Selain membawa tema yang erat kaitannya dengan Vatikan, Conclave juga masih tergolong rilis baru, sehingga tetap segar dalam ingatan publik.

Popularitasnya diprediksi akan memuncak beberapa hari pasca wafatnya Paus, namun tak menutup kemungkinan film ini akan terus ramai ditonton dalam waktu dekat.

Ingin tahu lebih dalam tentang peristiwa-peristiwa penting di balik Vatikan dan film-film bernuansa religius lainnya? Ikuti terus update informatif dan menarik lainnya hanya di DB News! (*)

Tautan telah disalin ke clipboard!