DB NEWS – Hujan sembilan gol mewarnai laga pembuka Grup A Piala Presiden 2025 saat Liga Indonesia All Star menjamu klub kasta kedua Inggris, Oxford United.
Meski harus mengakui keunggulan lawan dengan skor akhir 3-6, skuad pilihan fans racikan Rahmad Darmawan sukses menyuguhkan perlawanan spartan yang tak hanya menuai pujian dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir, tetapi juga secara mengejutkan memicu kekhawatiran di kalangan pendukung tim lawan.
Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (6/7/2025) malam, menjadi bukti nyata bahwa kualitas sepak bola Indonesia tak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Semangat juang Septian David Maulana dan kawan-kawan berhasil membuat kemenangan telak Oxford United terasa kurang sempurna.
Sejak peluit awal dibunyikan, Oxford United yang tengah menjalani tur pra-musim di Indonesia langsung tancap gas.
(BACA JUGA: Setelah 18 Tahun Penantian, Harry Kane Akhirnya Angkat Trofi Pertama di Bayern Muenchen)
Terbukti, laga baru berjalan empat menit saat penyerang Mark Harris berhasil menaklukkan kiper Liga Indonesia All Star.
Namun, keunggulan itu tak bertahan lama.
Aksi individu lincah dari Riko Simanjuntak berhasil menyamakan kedudukan dan membuat riuh puluhan ribu penonton.
Sayangnya, Oxford kembali menunjukkan kelasnya.
Mark Harris mencetak gol keduanya (brace) 15 menit berselang, diikuti oleh gol dari Michal Helik yang membawa tim berjuluk The U's itu unggul 3-1 hingga turun minum.
Di babak kedua, intensitas serangan Oxford tidak kendor.
Mereka sukses menambah tiga gol lagi melalui Tom Bradshaw, Przemyslaw Placheta, dan pemain baru Brian De Keersmaecker, mengubah papan skor menjadi 6-1. Di titik ini, banyak yang mengira laga telah usai.
Namun, di tengah dominasi lawan, mental baja para pemain Indonesia justru bersinar.
Dalam tempo enam menit yang mengejutkan, Liga Indonesia All Star berhasil mencetak dua gol balasan.
Tembakan keras Rizky Dwi Febrianto pada menit ke-74 dan sontekan Eksel Runtukahu pada menit ke-80 mengubah skor menjadi 6-3, sekaligus mengirim sinyal kuat bahwa mereka tidak menyerah begitu saja.
DB NEWS – Hujan sembilan gol mewarnai laga pembuka Grup A Piala Presiden 2025 saat Liga Indonesia All Star menjamu klub kasta kedua Inggris, Oxford United.
Meski harus mengakui keunggulan lawan dengan skor akhir 3-6, skuad pilihan fans racikan Rahmad Darmawan sukses menyuguhkan perlawanan spartan yang tak hanya menuai pujian dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir, tetapi juga secara mengejutkan memicu kekhawatiran di kalangan pendukung tim lawan.
Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (6/7/2025) malam, menjadi bukti nyata bahwa kualitas sepak bola Indonesia tak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Semangat juang Septian David Maulana dan kawan-kawan berhasil membuat kemenangan telak Oxford United terasa kurang sempurna.
Sejak peluit awal dibunyikan, Oxford United yang tengah menjalani tur pra-musim di Indonesia langsung tancap gas.
(BACA JUGA: Setelah 18 Tahun Penantian, Harry Kane Akhirnya Angkat Trofi Pertama di Bayern Muenchen)
Terbukti, laga baru berjalan empat menit saat penyerang Mark Harris berhasil menaklukkan kiper Liga Indonesia All Star.
Namun, keunggulan itu tak bertahan lama.
Aksi individu lincah dari Riko Simanjuntak berhasil menyamakan kedudukan dan membuat riuh puluhan ribu penonton.
Sayangnya, Oxford kembali menunjukkan kelasnya.
Mark Harris mencetak gol keduanya (brace) 15 menit berselang, diikuti oleh gol dari Michal Helik yang membawa tim berjuluk The U's itu unggul 3-1 hingga turun minum.
Di babak kedua, intensitas serangan Oxford tidak kendor.
Mereka sukses menambah tiga gol lagi melalui Tom Bradshaw, Przemyslaw Placheta, dan pemain baru Brian De Keersmaecker, mengubah papan skor menjadi 6-1. Di titik ini, banyak yang mengira laga telah usai.
Namun, di tengah dominasi lawan, mental baja para pemain Indonesia justru bersinar.
Dalam tempo enam menit yang mengejutkan, Liga Indonesia All Star berhasil mencetak dua gol balasan.
Tembakan keras Rizky Dwi Febrianto pada menit ke-74 dan sontekan Eksel Runtukahu pada menit ke-80 mengubah skor menjadi 6-3, sekaligus mengirim sinyal kuat bahwa mereka tidak menyerah begitu saja.