Tak hanya itu, pekerjaan yang mengandalkan tenaga lebih seperti pekerja pabrik juga tak luput dari daftar pekerjaan yang akan musnah karena AI.
Pekerja pabrik, mulai dari buruh hingga tim produksi dan manajemen logistik, juga terancam digantikan oleh AI.
Kemajuan teknologi otomasi dan robotika yang pesat memungkinkan robot bertenaga AI untuk menjalankan pekerjaan operasional di gudang secara nonstop tanpa bantuan manusia.
Kedepannya, teknologi ini diharapkan menggantikan tenaga kerja manual untuk meningkatkan produksi, efisiensi waktu, dan mengurangi kerugian akibat kesalahan manusia.
Tak berhenti disini, Kemampuan membaca data secara efisien pada AI turut mengancam pekerjaan seperti analis data.
Dengan kecepatan dan akurasi yang lebih tinggi, AI dapat menghasilkan laporan dan wawasan yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat keputusan bisnis.
Hal ini mengurangi ketergantungan pada analis data manusia yang biasanya memerlukan waktu lebih lama untuk menganalisis data serupa.
Selain itu, AI juga dapat menganalisis data dalam jumlah besar dan menemukan pola-pola yang mungkin terlewatkan oleh manusia.
Seiring dengan kemampuan AI dalam menganalisis data dalam jumlah besar, tak hanya posisi analis data yang terancam tergantikan, tetapi juga profesi market researcher yang bergantung pada pengumpulan dan analisis tren serta perilaku konsumen.
Dengan kemampuannya dalam mengumpulkan dan menganalisis data pasar secara cepat, AI berpotensi menggantikan posisi market researcher.
Mengandalkan algoritma canggih, AI dapat mengidentifikasi tren dan perilaku konsumen, memberikan wawasan yang akurat untuk pengambilan keputusan bisnis.
Hal ini membuat peran manusia dalam market researcher menjadi kurang relevan, terutama untuk analisis data dalam skala besar.
Meskipun teknologi AI menawarkan kemudahan dan efisiensi, tak dapat dipungkiri bahwa beberapa pekerjaan berisiko tergantikan.
Namun, AI bukanlah akhir dari pekerjaan manusia.
Sebaliknya, ini membuka peluang baru yang belum pernah ada sebelumnya
Meski AI menggantikan beberapa peran, pekerjaan baru seperti AI trainer dan ethics specialist juga diperkirakan tumbuh pesat.
Untuk itu, penting bagi kita untuk terus meningkatkan kemampuan dan beradaptasi dengan perubahan zaman agar tetap mampu bersaing di dunia kerja yang semakin didominasi oleh teknologi.
Tetap update perkembangan dunia kerja dan teknologi masa depan hanya di DB News – sumber terpercaya untuk informasi bisnis, teknologi, dan karier. (*)
Tak hanya itu, pekerjaan yang mengandalkan tenaga lebih seperti pekerja pabrik juga tak luput dari daftar pekerjaan yang akan musnah karena AI.
Pekerja pabrik, mulai dari buruh hingga tim produksi dan manajemen logistik, juga terancam digantikan oleh AI.
Kemajuan teknologi otomasi dan robotika yang pesat memungkinkan robot bertenaga AI untuk menjalankan pekerjaan operasional di gudang secara nonstop tanpa bantuan manusia.
Kedepannya, teknologi ini diharapkan menggantikan tenaga kerja manual untuk meningkatkan produksi, efisiensi waktu, dan mengurangi kerugian akibat kesalahan manusia.
Tak berhenti disini, Kemampuan membaca data secara efisien pada AI turut mengancam pekerjaan seperti analis data.
Dengan kecepatan dan akurasi yang lebih tinggi, AI dapat menghasilkan laporan dan wawasan yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat keputusan bisnis.
Hal ini mengurangi ketergantungan pada analis data manusia yang biasanya memerlukan waktu lebih lama untuk menganalisis data serupa.
Selain itu, AI juga dapat menganalisis data dalam jumlah besar dan menemukan pola-pola yang mungkin terlewatkan oleh manusia.
Seiring dengan kemampuan AI dalam menganalisis data dalam jumlah besar, tak hanya posisi analis data yang terancam tergantikan, tetapi juga profesi market researcher yang bergantung pada pengumpulan dan analisis tren serta perilaku konsumen.
Dengan kemampuannya dalam mengumpulkan dan menganalisis data pasar secara cepat, AI berpotensi menggantikan posisi market researcher.
Mengandalkan algoritma canggih, AI dapat mengidentifikasi tren dan perilaku konsumen, memberikan wawasan yang akurat untuk pengambilan keputusan bisnis.
Hal ini membuat peran manusia dalam market researcher menjadi kurang relevan, terutama untuk analisis data dalam skala besar.
Meskipun teknologi AI menawarkan kemudahan dan efisiensi, tak dapat dipungkiri bahwa beberapa pekerjaan berisiko tergantikan.
Namun, AI bukanlah akhir dari pekerjaan manusia.
Sebaliknya, ini membuka peluang baru yang belum pernah ada sebelumnya
Meski AI menggantikan beberapa peran, pekerjaan baru seperti AI trainer dan ethics specialist juga diperkirakan tumbuh pesat.
Untuk itu, penting bagi kita untuk terus meningkatkan kemampuan dan beradaptasi dengan perubahan zaman agar tetap mampu bersaing di dunia kerja yang semakin didominasi oleh teknologi.
Tetap update perkembangan dunia kerja dan teknologi masa depan hanya di DB News – sumber terpercaya untuk informasi bisnis, teknologi, dan karier. (*)