Sejarah dan Makna Opor Ayam: Hidangan Ikonik yang Wajib Ada Saat Lebaran
30 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: Janina Canakya Janissary
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
149 2

Sejarah Opor Ayam

Sejarah opor ayam di Indonesia dapat ditelusuri melalui pengaruh berbagai kebudayaan yang masuk ke nusantara, terutama dari India dan Timur Tengah, melalui jalur perdagangan serta interaksi budaya yang terjadi selama berabad-abad.

Sejarawan kuliner Fadly Rahman menjelaskan, opor merupakan makanan modifikasi dari dua masakan, yaitu gulai asal Arab dan kari khas India.

Pedagang Arab dan India membawa hidangan berbumbu ini ke Nusantara sekitar abad ke 15 dan 16 Masehi.

Saat itu, mereka membawanya ke kawasan pesisir Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa dan Selat Malaka. 

Akibatnya, opor ayam mudah ditemukan di wilayah berbudaya Melayu dan Jawa yang pertama kali menerima pengaruh Arab dan India.

Dalam perkembangannya, opor di Indonesia disesuaikan dengan selera lokal dengan kuah santannya menjadi tidak sepekat gulai dan kari.

Opor Lebaran memiliki dua warna kuah yang berbeda, kuah berwarna kuning dan putih.

Kuah yang berwarna kuning berasal dari kunyit yang dipengaruhi budaya India.

Meskipun ada perbedaan dalam bumbu atau cara penyajiannya, opor ayam tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan kuliner Indonesia, terutama saat Lebaran. (*)

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Sejarah dan Makna Opor Ayam: Hidangan Ikonik yang Wajib Ada Saat Lebaran
30 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: Janina Canakya Janissary Janina Canakya Janissary
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
149 2
 

Sejarah Opor Ayam

Sejarah opor ayam di Indonesia dapat ditelusuri melalui pengaruh berbagai kebudayaan yang masuk ke nusantara, terutama dari India dan Timur Tengah, melalui jalur perdagangan serta interaksi budaya yang terjadi selama berabad-abad.

Sejarawan kuliner Fadly Rahman menjelaskan, opor merupakan makanan modifikasi dari dua masakan, yaitu gulai asal Arab dan kari khas India.

Pedagang Arab dan India membawa hidangan berbumbu ini ke Nusantara sekitar abad ke 15 dan 16 Masehi.

Saat itu, mereka membawanya ke kawasan pesisir Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa dan Selat Malaka. 

Akibatnya, opor ayam mudah ditemukan di wilayah berbudaya Melayu dan Jawa yang pertama kali menerima pengaruh Arab dan India.

Dalam perkembangannya, opor di Indonesia disesuaikan dengan selera lokal dengan kuah santannya menjadi tidak sepekat gulai dan kari.

Opor Lebaran memiliki dua warna kuah yang berbeda, kuah berwarna kuning dan putih.

Kuah yang berwarna kuning berasal dari kunyit yang dipengaruhi budaya India.

Meskipun ada perbedaan dalam bumbu atau cara penyajiannya, opor ayam tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan kuliner Indonesia, terutama saat Lebaran. (*)

Tautan telah disalin ke clipboard!