Mahasiswa Panas! Desak Ketua DPRD Jatim Hubungi Prabowo dan Puan, Jawabannya Bikin Geger
18 Feb 2025 - Dbmedianews
Author: ⁠Rayhan Hidayat
Editor: -
72 2

DB NEWS - Aksi mahasiswa di DPRD Jatim pada Senin, (17/02) memanas ketika Ketua DPRD Jatim diminta untuk menghubungi Prabowo dan Puan, namun alasannya membuat masyarakat geger.

Ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Surabaya berkumpul di depan gedung DPRD Jatim untuk menyuarakan tuntutan mereka terkait kebijakan Presiden Prabowo.

Tak hanya di Surabaya, aksi yang juga terjadi di Jakarta ini bertajuk “Indonesia Gelap.”

Ketua DPRD Jatim, Muhammad Musyafak Rouf dituntut oleh para mahasiswa untuk menandatangani dan menyampaikan 10 tuntutan ke pemerintah pusat di depan massa aksi Indonesia Gelap.

"Saya sudah membaca tuntutannya dan akan saya sampaikan ke pemerintah pusat," kata Musyafak Rouf selagi menandatangani surat tuntutan bermaterai tersebut.

(BACA JUGA: Demo 'Indonesia Gelap' Digelar Besar-besaran! Ketahui Aturan Mainnya Sebelum Ikut)

Belum puas, massa kembali menuntut Ketua DPRD Jatim untuk menghubungi Prabowo dan Puan untuk memastikan tuntutannya tersampaikan ke pemerintah pusat.

Namun, Musyafak menolak untuk menghubungi Presiden RI ke-8 dan Ketua DPR RI tersebut dengan alasan bahwa dia tidak mempunyai kontaknya.

"Maaf tidak bisa telepon karena saya tidak punya nomernya," kata Musyafak yang disusul dengan gemuruh para mahasiswa karena tidak percaya.

Kecewa dengan jawaban tersebut, massa mendesak Musyafak Rouf untuk menghubungi Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy sebagai alternatif.

Ketua DPRD Jatim tersebut kembali menolak permintaan tersebut dengan alasan yang sama, tetapi Sekretaris DPRD Jatim, Ali Kuncoro mengaku mempunyai kontak Mayor Teddy.

(BACA JUGA: Seruan Tagar Indonesia Gelap Viral! Demo 4 Hari Berturut-turut Guncang Negeri)

Ali Kuncoro berusaha menghubungi Sekretaris Kabinet tersebut, namun panggilan itu ditolak oleh Mayor Teddy.

Para mahasiswa yang kecewa tersebut tetap mendesak Ali Kuncoro agar menghubungi Mayor Teddy kembali.

"Ayo telpon lagi sampai diangkat, saya yakin Mayor Teddy tahu soal tuntutan mahasiswa ini," desak Presiden BEM Universitas Airlangga (Unair), Aulia Thaariq Akbar.

Secara tiba-tiba, Ketua DPRD Jatim beserta rombongannya turun dari mobil komando untuk berusaha masuk ke kantornya dan meninggalkan massa aksi Indonesia Gelap.

Massa yang masih berada di depan gedung DPRD Jatim, berharap agar Ketua DPRD Jatim kembali menemui mereka untuk memastikan tuntutannya tersampaikan ke pemerintah pusat.

(BACA JUGA: Sinyal Bahaya? Demo 'Indonesia Gelap' Meledak di Banyak Kota, Ada Apa?)

Setelah kurang lebih 1 jam mahasiswa menunggu, Musyafak Rouf, tidak kunjung menemui massa kembali.

Lantas, hal ini membuat mahasiswa memanas dan kericuhan pun tak terhindarkan.

Mahasiswa membakar ban dan keranda mayat bertuliskan “#INDONESIAGELAP” yang memicu asap hitam tebal di sekitar gedung DPRD Jatim.

Kemudian mereka mencoba menerobos barikade untuk masuk ke gedung DPRD Jatim, namun dihadang oleh sejumlah personil Dalmas dan Brimob.

Pada akhirnya, para aparat berhasil memukul mundur massa dan mengontrol situasi yang ricuh hingga massa aksi Indonesia Gelap membubarkan diri. (*)

Mahasiswa Panas! Desak Ketua DPRD Jatim Hubungi Prabowo dan Puan, Jawabannya Bikin Geger
18 Feb 2025 - Dbmedianews
Author: ⁠Rayhan Hidayat ⁠Rayhan Hidayat
Editor: - -
72 2
 

DB NEWS - Aksi mahasiswa di DPRD Jatim pada Senin, (17/02) memanas ketika Ketua DPRD Jatim diminta untuk menghubungi Prabowo dan Puan, namun alasannya membuat masyarakat geger.

Ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Surabaya berkumpul di depan gedung DPRD Jatim untuk menyuarakan tuntutan mereka terkait kebijakan Presiden Prabowo.

Tak hanya di Surabaya, aksi yang juga terjadi di Jakarta ini bertajuk “Indonesia Gelap.”

Ketua DPRD Jatim, Muhammad Musyafak Rouf dituntut oleh para mahasiswa untuk menandatangani dan menyampaikan 10 tuntutan ke pemerintah pusat di depan massa aksi Indonesia Gelap.

"Saya sudah membaca tuntutannya dan akan saya sampaikan ke pemerintah pusat," kata Musyafak Rouf selagi menandatangani surat tuntutan bermaterai tersebut.

(BACA JUGA: Demo 'Indonesia Gelap' Digelar Besar-besaran! Ketahui Aturan Mainnya Sebelum Ikut)

Belum puas, massa kembali menuntut Ketua DPRD Jatim untuk menghubungi Prabowo dan Puan untuk memastikan tuntutannya tersampaikan ke pemerintah pusat.

Namun, Musyafak menolak untuk menghubungi Presiden RI ke-8 dan Ketua DPR RI tersebut dengan alasan bahwa dia tidak mempunyai kontaknya.

"Maaf tidak bisa telepon karena saya tidak punya nomernya," kata Musyafak yang disusul dengan gemuruh para mahasiswa karena tidak percaya.

Kecewa dengan jawaban tersebut, massa mendesak Musyafak Rouf untuk menghubungi Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy sebagai alternatif.

Ketua DPRD Jatim tersebut kembali menolak permintaan tersebut dengan alasan yang sama, tetapi Sekretaris DPRD Jatim, Ali Kuncoro mengaku mempunyai kontak Mayor Teddy.

(BACA JUGA: Seruan Tagar Indonesia Gelap Viral! Demo 4 Hari Berturut-turut Guncang Negeri)

Ali Kuncoro berusaha menghubungi Sekretaris Kabinet tersebut, namun panggilan itu ditolak oleh Mayor Teddy.

Para mahasiswa yang kecewa tersebut tetap mendesak Ali Kuncoro agar menghubungi Mayor Teddy kembali.

"Ayo telpon lagi sampai diangkat, saya yakin Mayor Teddy tahu soal tuntutan mahasiswa ini," desak Presiden BEM Universitas Airlangga (Unair), Aulia Thaariq Akbar.

Secara tiba-tiba, Ketua DPRD Jatim beserta rombongannya turun dari mobil komando untuk berusaha masuk ke kantornya dan meninggalkan massa aksi Indonesia Gelap.

Massa yang masih berada di depan gedung DPRD Jatim, berharap agar Ketua DPRD Jatim kembali menemui mereka untuk memastikan tuntutannya tersampaikan ke pemerintah pusat.

(BACA JUGA: Sinyal Bahaya? Demo 'Indonesia Gelap' Meledak di Banyak Kota, Ada Apa?)

Setelah kurang lebih 1 jam mahasiswa menunggu, Musyafak Rouf, tidak kunjung menemui massa kembali.

Lantas, hal ini membuat mahasiswa memanas dan kericuhan pun tak terhindarkan.

Mahasiswa membakar ban dan keranda mayat bertuliskan “#INDONESIAGELAP” yang memicu asap hitam tebal di sekitar gedung DPRD Jatim.

Kemudian mereka mencoba menerobos barikade untuk masuk ke gedung DPRD Jatim, namun dihadang oleh sejumlah personil Dalmas dan Brimob.

Pada akhirnya, para aparat berhasil memukul mundur massa dan mengontrol situasi yang ricuh hingga massa aksi Indonesia Gelap membubarkan diri. (*)

Tautan telah disalin ke clipboard!