Beberapa kasus Pertamina disorot publik dan menjadikannya Rp968,5 triliun.
Kerugian Ekspor Minyak Mental Dalam Negeri - Sekitar Rp35 triliun
1. Kerugian Impor Minyak Mentah lewat Broker - Sekitar Rp2,7 triliun
2. Kerugian Impor BBM lewat Broker - Sekitar Rp9 triliun
3. Kerugian Pemberian Kompensasi - Sekitar Rp126 triliun
4. Kerugian Pemberian Subsidi - Sekitar Rp21 triliun
Besarnya nilai kerugian negara membuat skandal Pertamina terus menjadi sorotan publik.
Ditambah adanya Liga Korupsi Indonesia 2025 menjadikan topik hangat yang selalu dibicarakan.
“Gw yakin kalo untuk liga champion korupsi, 16 besar akan di isi oleh seluruh tema indo,: cuit akun @EHa***.
Menurutnya, Indonesia tak hanya punya DNA korupsi yang kuat, tapi juga liga yang paling kompetitif.
“Dari liga 1 (nasional), 2 (prov), 3 (kab/kota), 4 (kecamatan/desa) 5(rt-rw).” tambahnya, menyindir praktik korupsi di berbagai level pemerintahan.
Selain itu akun @mis*** memberikan pernyataan ketakutan akan kebijakan dan hasil kerja lainnya.
“IKN belum masuk ya.. KCIC Whoosh juga amburadul. Enam tahun lagi keknya DANANTARA”, katanya.
Naiknya kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan, apakah pemerintah bergerak cepat menuntaskan skandal ini, atau justru akan tenggelam tanpa penyelesaian yang jelas?
Publik menantikan langkah konkret pemerintah dalam pemberantasan korupsi yang ada di Indonesia.
Beberapa kasus Pertamina disorot publik dan menjadikannya Rp968,5 triliun.
Kerugian Ekspor Minyak Mental Dalam Negeri - Sekitar Rp35 triliun
1. Kerugian Impor Minyak Mentah lewat Broker - Sekitar Rp2,7 triliun
2. Kerugian Impor BBM lewat Broker - Sekitar Rp9 triliun
3. Kerugian Pemberian Kompensasi - Sekitar Rp126 triliun
4. Kerugian Pemberian Subsidi - Sekitar Rp21 triliun
Besarnya nilai kerugian negara membuat skandal Pertamina terus menjadi sorotan publik.
Ditambah adanya Liga Korupsi Indonesia 2025 menjadikan topik hangat yang selalu dibicarakan.
“Gw yakin kalo untuk liga champion korupsi, 16 besar akan di isi oleh seluruh tema indo,: cuit akun @EHa***.
Menurutnya, Indonesia tak hanya punya DNA korupsi yang kuat, tapi juga liga yang paling kompetitif.
“Dari liga 1 (nasional), 2 (prov), 3 (kab/kota), 4 (kecamatan/desa) 5(rt-rw).” tambahnya, menyindir praktik korupsi di berbagai level pemerintahan.
Selain itu akun @mis*** memberikan pernyataan ketakutan akan kebijakan dan hasil kerja lainnya.
“IKN belum masuk ya.. KCIC Whoosh juga amburadul. Enam tahun lagi keknya DANANTARA”, katanya.
Naiknya kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan, apakah pemerintah bergerak cepat menuntaskan skandal ini, atau justru akan tenggelam tanpa penyelesaian yang jelas?
Publik menantikan langkah konkret pemerintah dalam pemberantasan korupsi yang ada di Indonesia.