Kenapa Idul Adha Disebut Lebaran Haji? Ini Makna dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui!
30 May 2025 - Dbmedianews
Author: Helga Almirah Chalanta Ramadhan
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
127 0

Kaitan Historis Idul Adha dan Ibadah Haji

Puncak pelaksanaan ibadah haji terjadi selama beberapa hari di bulan Dzulhijjah, yang merupakan bulan ke-12 dalam kalender Hijriah.

(BACA JUGA: Penuh Berkah! Berikut Kumpulan Doa & Amalan Yang Dianjurkan Untuk Diamalkan di Hari Jumat)

Di saat inilah jutaan muslim berkumpul di Makkah dan sekitarnya untuk melaksanakan salah satu rukun Islam kelima, yakni haji.

Maka, tidak mengherankan jika Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah juga disebut dengan “Lebaran Haji” oleh masyarakat Indonesia.

Pada tanggal ini, jemaah haji melaksanakan proses penting seperti wukuf di Arafah (yang dilakukan sehari sebelumnya pada tanggal 9 Dzulhijjah).

Rangkaian ibadah ini menjadi puncak kegiatan haji yang hanya dapat dilakukan dalam kurun waktu sangat terbatas.

Oleh sebab itu, masyarakat awam di luar ibadah haji pun memaknai Idul Adha sebagai perayaan yang sarat dengan spiritual tinggi, meski tanpa harus berada di Makkah.

(BACA JUGA: Jangan Lewatkan Malam Lailatul Qadar! Doa Ini Bisa Menghapus Dosa dan Mengantarkan ke Surga)

Namun, bagaimana dengan mereka yang tidak sedang berada di Tanah Suci? Apakah makna Idul Adha juga tetap relevan bagi umat Islam di luar pelaksanaan ibadah haji?

Ibadah Idul Adha di Luar Tanah Suci

Bagi umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji, Idul Adha tetap menjadi momentum ibadah yang tak kalah penting.

Di berbagai penjuru dunia, umat Islam menyambut Hari Raya Kurban dengan shalat Ied dan menyembelih hewan kurban, sebagai simbol kepatuhan kepada perintah Allah dan teladan Nabi Ibrahim a.s.

Selain itu, ada juga amalan sunnah seperti puasa Arafah yang dikerjakan pada 9 Dzulhijjah bagi mereka yang tidak sedang wukuf di Arafah.

Puasa ini diyakini dapat menghapus dosa selama dua tahun, yakni setahun sebelum dan sesudahnya, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih.

(BACA JUGA: Jangan Lewatkan! 10 Malam Terakhir Ramadhan 2025, Ini Tanggal dan Amalan Lailatul Qadar)

Lebih jauh lagi, Idul Adha juga menjadi momen penting untuk mempererat solidaritas antar umat.

Tak hanya mengandung nilai ibadah secara vertikal kepada Allah SWT, perayaan ini juga sarat akan nilai-nilai sosial yang memperkuat persaudaraan dan kepedulian sesama.

Momentum Spiritual dan Sosial dalam Lebaran Haji

Idul Adha bukan hanya tentang ibadah personal. Ia juga menjadi sarana mempererat solidaritas sosial melalui pembagian daging kurban kepada yang membutuhkan.

Ini menciptakan rasa kebersamaan dan memperkuat ikatan sosial umat Islam di seluruh dunia.

Pelaksanaan ibadah haji sendiri, yang menjadi dasar dari penyebutan Idul Adha sebagai Lebaran Haji juga sarat dengan nilai-nilai spiritual yang mendalam.

(BACA JUGA: Jangan Cepat Beranjak, Berikut Bacaan Doa Setelah Sholat Tarawih yang Bisa Diamalkan)

Bagi yang mampu secara fisik, mental, dan finansial, ibadah haji adalah puncak perjalanan rohani dalam hidupnya.

Maka tidak heran, setiap muslim mendambakan kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah haji setidaknya sekali seumur hidup.

Ikuti DB News untuk makna seputar Idul Adha dan sejarah hari besar Islam lainnya di Indonesia.(*)

Berita Terbaru
Rekomendasi Berita
Kenapa Idul Adha Disebut Lebaran Haji? Ini Makna dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui!
30 May 2025 - Dbmedianews
Author: Helga Almirah Chalanta Ramadhan Helga Almirah Chalanta Ramadhan
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
127 0
 

Kaitan Historis Idul Adha dan Ibadah Haji

Puncak pelaksanaan ibadah haji terjadi selama beberapa hari di bulan Dzulhijjah, yang merupakan bulan ke-12 dalam kalender Hijriah.

(BACA JUGA: Penuh Berkah! Berikut Kumpulan Doa & Amalan Yang Dianjurkan Untuk Diamalkan di Hari Jumat)

Di saat inilah jutaan muslim berkumpul di Makkah dan sekitarnya untuk melaksanakan salah satu rukun Islam kelima, yakni haji.

Maka, tidak mengherankan jika Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah juga disebut dengan “Lebaran Haji” oleh masyarakat Indonesia.

Pada tanggal ini, jemaah haji melaksanakan proses penting seperti wukuf di Arafah (yang dilakukan sehari sebelumnya pada tanggal 9 Dzulhijjah).

Rangkaian ibadah ini menjadi puncak kegiatan haji yang hanya dapat dilakukan dalam kurun waktu sangat terbatas.

Oleh sebab itu, masyarakat awam di luar ibadah haji pun memaknai Idul Adha sebagai perayaan yang sarat dengan spiritual tinggi, meski tanpa harus berada di Makkah.

(BACA JUGA: Jangan Lewatkan Malam Lailatul Qadar! Doa Ini Bisa Menghapus Dosa dan Mengantarkan ke Surga)

Namun, bagaimana dengan mereka yang tidak sedang berada di Tanah Suci? Apakah makna Idul Adha juga tetap relevan bagi umat Islam di luar pelaksanaan ibadah haji?

Ibadah Idul Adha di Luar Tanah Suci

Bagi umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji, Idul Adha tetap menjadi momentum ibadah yang tak kalah penting.

Di berbagai penjuru dunia, umat Islam menyambut Hari Raya Kurban dengan shalat Ied dan menyembelih hewan kurban, sebagai simbol kepatuhan kepada perintah Allah dan teladan Nabi Ibrahim a.s.

Selain itu, ada juga amalan sunnah seperti puasa Arafah yang dikerjakan pada 9 Dzulhijjah bagi mereka yang tidak sedang wukuf di Arafah.

Puasa ini diyakini dapat menghapus dosa selama dua tahun, yakni setahun sebelum dan sesudahnya, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih.

(BACA JUGA: Jangan Lewatkan! 10 Malam Terakhir Ramadhan 2025, Ini Tanggal dan Amalan Lailatul Qadar)

Lebih jauh lagi, Idul Adha juga menjadi momen penting untuk mempererat solidaritas antar umat.

Tak hanya mengandung nilai ibadah secara vertikal kepada Allah SWT, perayaan ini juga sarat akan nilai-nilai sosial yang memperkuat persaudaraan dan kepedulian sesama.

Momentum Spiritual dan Sosial dalam Lebaran Haji

Idul Adha bukan hanya tentang ibadah personal. Ia juga menjadi sarana mempererat solidaritas sosial melalui pembagian daging kurban kepada yang membutuhkan.

Ini menciptakan rasa kebersamaan dan memperkuat ikatan sosial umat Islam di seluruh dunia.

Pelaksanaan ibadah haji sendiri, yang menjadi dasar dari penyebutan Idul Adha sebagai Lebaran Haji juga sarat dengan nilai-nilai spiritual yang mendalam.

(BACA JUGA: Jangan Cepat Beranjak, Berikut Bacaan Doa Setelah Sholat Tarawih yang Bisa Diamalkan)

Bagi yang mampu secara fisik, mental, dan finansial, ibadah haji adalah puncak perjalanan rohani dalam hidupnya.

Maka tidak heran, setiap muslim mendambakan kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah haji setidaknya sekali seumur hidup.

Ikuti DB News untuk makna seputar Idul Adha dan sejarah hari besar Islam lainnya di Indonesia.(*)

Tautan telah disalin ke clipboard!