DB News - Kelebihan dan kekurangan kendaraan listrik masih menjadi pertanyaan. Akan tetapi, banyak orang yang mengatakan memakai kendaraan listrik bisa mengurangi emisi karbon. Pertanyaannya, emang harus punya ya?
Ketika kita keluar untuk jalan jalan atau berlibur ke tempat wisata, seringkali kita melihat ada mobil dengan plat warna biru. Mobil plat warna biru menandakan bahwa mobil tersebut adalah kendaraan listrik. Tidak hanya mobil, motor juga ada yang merupakan kendaraan listrik. Pengguna kendaraan listrik sudah banyak,meski tidak sebanyak pengguna kendaraan BBM.
Kita mungkin berpikir, apakah sudah waktunya untuk berpindah ke kendaraan listrik? Atau bagaimana caranya agar kita bisa mengurangi emisi karbon tanpa harus berpindah ke kendaraan listrik? Dan apakah kita harus berpindah ke kendaraan listrik supaya bisa mengurangi emisi karbon? Begitu banyak pertanyaan yang muncul. Sedangkan kita sekarang merasa selalu panas setiap hari, cuaca yang tidak tentu, dan perubahan iklim seperti es di kutub yang mulai mencair. Namun, kembali ke pertanyaan awal, emang harus punya ya?
Baca juga: 3 Teknologi Canggih Yang Terinspirasi Dari Skateboard, Mau Cobain?
Biaya yang dikeluarkan untuk kendaraan listrik pasti lebih hemat karena hanya mengisi baterai saja. Tidak perlu menunggu antrean lama untuk mengisi bahan bakar. Cukup mengisi sekali saja di rumah. Namun, apakah sepadan dengan pengisian baterai yang lama? Perlu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada menunggu antrean bahan bakar. Membutuhkan kurang lebih 3 jam untuk mengisi daya baterai.
Kita pasti tahu solusi untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan penggunaan kendaraan listrik. Tidak perlu ada asap kendaraan yang membuat cuaca semakin tambah panas. Apalagi, membuat kesehatan paru paru terganggu, wajah kusam, dan lain-lain. Intinya, mengurangi emisi karbon sangatlah penting untuk masa depan kita. Namun, apakah sepadan dengan tempuh jarak yang terbatas? Kita perlu berpikir dua kali untuk berpergian jauh dengan kendaraan listrik. Apalagi, tempat pengisian baterai sangat terbatas. Belum banyak yang menyediakan tempat untuk pengisian baterai. Dan juga, untuk pengisian baterai membutuhkan waktu lama.
Kendaraan listrik tidak memerlukan banyak perawatan karena berbeda dengan kendaraan BBM. Kendaraan BBM memiliki kompleksitas dari komponen mesin hingga menyebabkan harus perawatan rutin. Sedangkan kendaraan listrik, tidak memiliki komponen yang rumit sehingga tidak perlu perawatan rutin. Namun, apakah sepadan dengan biaya perbaikan baterai mahal? Memang tidak perlu perawatan rutin, akan tetapi jika sekali rusak maka biayanya akan sangat mahal. Ditambah lagi target pasar kendaraan listrik yang belum terlalu luas dan imbasnya adalah biaya pembuatan baterai tentu akan mahal. Dan ketika biaya pembuatan baterai mahal, maka penjualannya pun juga mahal. Jadi, bisa dibilang perawatan rutin kendaraan BBM sama dengan satu kali pembelian baterai.
kesimpulan
Itulah kelebihan dan kekurangan kendaraan listrik yang bisa kami sampaikan. Pertanyaan “Emang harus punya ya?” adalah tergantung diri kalian sendiri. Akan tetapi, pemerintah menyarankan untuk mengganti ke kendaraan listrik supaya emisi karbon di Indonesia tidak semakin meningkat. Namun, dengan syarat pemerintah harus menyediakan berbagai tempat untuk pengisian baterai kendaraan listrik. Kalian mengetahui bahwa ada kelebihan dan kekurangan seperti yang kami sampaikan. Maka dari itu, perusahaan kendaraan listrik harus mempunyai inovasi lebih bagus lagi supaya bisa menarik perhatian masyarakat. Dan juga, menyadarkan masyarakat betapa pentingnya global warming.
You must be logged in to post a comment.
DB News - Kelebihan dan kekurangan kendaraan listrik masih menjadi pertanyaan. Akan tetapi, banyak orang yang mengatakan memakai kendaraan listrik bisa mengurangi emisi karbon. Pertanyaannya, emang harus punya ya?
Ketika kita keluar untuk jalan jalan atau berlibur ke tempat wisata, seringkali kita melihat ada mobil dengan plat warna biru. Mobil plat warna biru menandakan bahwa mobil tersebut adalah kendaraan listrik. Tidak hanya mobil, motor juga ada yang merupakan kendaraan listrik. Pengguna kendaraan listrik sudah banyak,meski tidak sebanyak pengguna kendaraan BBM.
Kita mungkin berpikir, apakah sudah waktunya untuk berpindah ke kendaraan listrik? Atau bagaimana caranya agar kita bisa mengurangi emisi karbon tanpa harus berpindah ke kendaraan listrik? Dan apakah kita harus berpindah ke kendaraan listrik supaya bisa mengurangi emisi karbon? Begitu banyak pertanyaan yang muncul. Sedangkan kita sekarang merasa selalu panas setiap hari, cuaca yang tidak tentu, dan perubahan iklim seperti es di kutub yang mulai mencair. Namun, kembali ke pertanyaan awal, emang harus punya ya?
Baca juga: 3 Teknologi Canggih Yang Terinspirasi Dari Skateboard, Mau Cobain?
Biaya yang dikeluarkan untuk kendaraan listrik pasti lebih hemat karena hanya mengisi baterai saja. Tidak perlu menunggu antrean lama untuk mengisi bahan bakar. Cukup mengisi sekali saja di rumah. Namun, apakah sepadan dengan pengisian baterai yang lama? Perlu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada menunggu antrean bahan bakar. Membutuhkan kurang lebih 3 jam untuk mengisi daya baterai.
Kita pasti tahu solusi untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan penggunaan kendaraan listrik. Tidak perlu ada asap kendaraan yang membuat cuaca semakin tambah panas. Apalagi, membuat kesehatan paru paru terganggu, wajah kusam, dan lain-lain. Intinya, mengurangi emisi karbon sangatlah penting untuk masa depan kita. Namun, apakah sepadan dengan tempuh jarak yang terbatas? Kita perlu berpikir dua kali untuk berpergian jauh dengan kendaraan listrik. Apalagi, tempat pengisian baterai sangat terbatas. Belum banyak yang menyediakan tempat untuk pengisian baterai. Dan juga, untuk pengisian baterai membutuhkan waktu lama.
Kendaraan listrik tidak memerlukan banyak perawatan karena berbeda dengan kendaraan BBM. Kendaraan BBM memiliki kompleksitas dari komponen mesin hingga menyebabkan harus perawatan rutin. Sedangkan kendaraan listrik, tidak memiliki komponen yang rumit sehingga tidak perlu perawatan rutin. Namun, apakah sepadan dengan biaya perbaikan baterai mahal? Memang tidak perlu perawatan rutin, akan tetapi jika sekali rusak maka biayanya akan sangat mahal. Ditambah lagi target pasar kendaraan listrik yang belum terlalu luas dan imbasnya adalah biaya pembuatan baterai tentu akan mahal. Dan ketika biaya pembuatan baterai mahal, maka penjualannya pun juga mahal. Jadi, bisa dibilang perawatan rutin kendaraan BBM sama dengan satu kali pembelian baterai.
kesimpulan
Itulah kelebihan dan kekurangan kendaraan listrik yang bisa kami sampaikan. Pertanyaan “Emang harus punya ya?” adalah tergantung diri kalian sendiri. Akan tetapi, pemerintah menyarankan untuk mengganti ke kendaraan listrik supaya emisi karbon di Indonesia tidak semakin meningkat. Namun, dengan syarat pemerintah harus menyediakan berbagai tempat untuk pengisian baterai kendaraan listrik. Kalian mengetahui bahwa ada kelebihan dan kekurangan seperti yang kami sampaikan. Maka dari itu, perusahaan kendaraan listrik harus mempunyai inovasi lebih bagus lagi supaya bisa menarik perhatian masyarakat. Dan juga, menyadarkan masyarakat betapa pentingnya global warming.
You must be logged in to post a comment.