Sholat Witir merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan sebagai penutup sholat malam, termasuk sholat Tarawih di bulan Ramadhan.
Sholat ini memiliki keutamaan besar karena dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagai bagian dari amalan qiyamul lail.
(BACA JUGA : 3 Resep Simpel Sahur dan Buka Puasa Ala Anak Kos, Nikmati Ramadhan Anti Ribet dan Hemat)
Setelah menunaikan sholat Witir, umat Islam dianjurkan membaca doa untuk memohon ampunan dan keberkahan.
Berikut doa yang bisa diamalkan setelah sholat Witir.
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لَا أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Allahumma innii a'uudzu biridhaaka min sakhatika wa bimu'afaatika min 'uquubatika, wa a'uudzu bika minka laa uhshii tsanaa'an 'alaika anta kamaa atsnaita 'alaa nafsika.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri,” (*)
Sholat Witir merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan sebagai penutup sholat malam, termasuk sholat Tarawih di bulan Ramadhan.
Sholat ini memiliki keutamaan besar karena dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagai bagian dari amalan qiyamul lail.
(BACA JUGA : 3 Resep Simpel Sahur dan Buka Puasa Ala Anak Kos, Nikmati Ramadhan Anti Ribet dan Hemat)
Setelah menunaikan sholat Witir, umat Islam dianjurkan membaca doa untuk memohon ampunan dan keberkahan.
Berikut doa yang bisa diamalkan setelah sholat Witir.
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لَا أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Allahumma innii a'uudzu biridhaaka min sakhatika wa bimu'afaatika min 'uquubatika, wa a'uudzu bika minka laa uhshii tsanaa'an 'alaika anta kamaa atsnaita 'alaa nafsika.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri,” (*)