Huawei Diam-Diam Daftar Paten Baterai Termahal, Mampukah Saingi Tesla dan Toyota?
20 Jun 2025 - Dbmedianews
Author: Ahmad Dzul Ilmi Muis
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
13 1

Reaksi Global dan Masa Depan Baterai Solid-State

Pesaing utama seperti Toyota dan Tesla tentu sudah bersiap. 

Toyota pada 2023 memamerkan prototipe baterai solid-state dengan klaim jarak tempuh 1.200 km dan pengisian 10 menit. 

Tapi timeline komersialisasi mereka baru dimulai 2027. 

Sementara Tesla masih menggandeng Panasonic untuk mengembangkan lithium-ion generasi lanjut.

Huawei, sebaliknya, bertaruh pada kecepatan dan kontrol intelektual. 

Strategi senyap mereka membuat negara-negara pesaing waspada. 

Media Jepang dan Korea Selatan mulai menyoroti ledakan paten Tiongkok, khawatir kehilangan kendali atas teknologi baterai masa depan.

Namun, jalan menuju komersialisasi tetap penuh tantangan. 

Teknologi solid-state masih menghadapi kendala besar:

Konduktivitas ionik elektrolit padat lebih rendah dari cairan.

Masalah antarmuka antara elektrode dan elektrolit padat.

Biaya produksi mencapai Rp17–22 juta/kWh, membuatnya belum layak untuk produksi massal.

Meski begitu, siapa pun yang berhasil menyelesaikan tiga tantangan itu akan menjadi pemimpin global EV generasi selanjutnya.

Jika Huawei sukses menyatukan efisiensi, stabilitas, dan harga kompetitif dalam waktu dekat, maka mereka tak hanya menyaingi Tesla dan Toyota—tetapi juga bisa menjadi kekuatan penentu dalam evolusi kendaraan listrik dunia.

Simak terus perkembangan riset solid-state baterai dari Tiongkok dan dampaknya terhadap industri otomotif global hanya di DB News.

Disclaimer: Artikel ini dihasilkan sebagian dengan bantuan AI dan dikurasi oleh tim redaksi DB News untuk menjamin akurasi dan nilai tambah informasi. (*)

Huawei Diam-Diam Daftar Paten Baterai Termahal, Mampukah Saingi Tesla dan Toyota?
20 Jun 2025 - Dbmedianews
Author: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
13 1
 

Reaksi Global dan Masa Depan Baterai Solid-State

Pesaing utama seperti Toyota dan Tesla tentu sudah bersiap. 

Toyota pada 2023 memamerkan prototipe baterai solid-state dengan klaim jarak tempuh 1.200 km dan pengisian 10 menit. 

Tapi timeline komersialisasi mereka baru dimulai 2027. 

Sementara Tesla masih menggandeng Panasonic untuk mengembangkan lithium-ion generasi lanjut.

Huawei, sebaliknya, bertaruh pada kecepatan dan kontrol intelektual. 

Strategi senyap mereka membuat negara-negara pesaing waspada. 

Media Jepang dan Korea Selatan mulai menyoroti ledakan paten Tiongkok, khawatir kehilangan kendali atas teknologi baterai masa depan.

Namun, jalan menuju komersialisasi tetap penuh tantangan. 

Teknologi solid-state masih menghadapi kendala besar:

Konduktivitas ionik elektrolit padat lebih rendah dari cairan.

Masalah antarmuka antara elektrode dan elektrolit padat.

Biaya produksi mencapai Rp17–22 juta/kWh, membuatnya belum layak untuk produksi massal.

Meski begitu, siapa pun yang berhasil menyelesaikan tiga tantangan itu akan menjadi pemimpin global EV generasi selanjutnya.

Jika Huawei sukses menyatukan efisiensi, stabilitas, dan harga kompetitif dalam waktu dekat, maka mereka tak hanya menyaingi Tesla dan Toyota—tetapi juga bisa menjadi kekuatan penentu dalam evolusi kendaraan listrik dunia.

Simak terus perkembangan riset solid-state baterai dari Tiongkok dan dampaknya terhadap industri otomotif global hanya di DB News.

Disclaimer: Artikel ini dihasilkan sebagian dengan bantuan AI dan dikurasi oleh tim redaksi DB News untuk menjamin akurasi dan nilai tambah informasi. (*)

Tautan telah disalin ke clipboard!