DB NEWS - Disney kembali menyuguhkan nostalgia dengan menghadirkan Lilo & Stitch (2025) dalam versi live-action yang diadaptasi dari film animasinya tahun 2002. Film ini sudah tayang di bioskop seluruh indonesia mulai Jumat, 23 Mei 2025.
Disutradarai oleh Dean Fleischer Camp, film ini bukan sekadar adaptasi, melainkan interpretasi ulang yang menyentuh hati.
Di tengah gelombang remake live-action Disney, Lilo & Stitch 2025 tampil sebagai salah satu yang paling otentik dan emosional.
Tidak seperti animasi tahun 2002 yang menyeimbangkan komedi dan petualangan, versi 2025 mengadopsi pendekatan yang lebih tenang dan mendalam.
Alih-alih banyak aksi, film ini fokus pada dinamika keluarga dan perasaan keterasingan.
(BACA JUGA: Biodata Park Ju Hyun, Artis Korea yang Dirumorkan Jadi Pacar Mino WINNER)
Namun bukan berarti film ini kehilangan kesenangannya. Humor tetap hadir, terutama melalui karakter Pleakley dan Jumba, namun dengan tempo yang tidak berlebihan.
Musik Elvis Presley tetap menjadi pengingat bahwa walau dunia terus berubah namun kenangan indah akan terus abadi.
Dengan sentuhan modern dan teknologi CGI terkini, film ini menawarkan pengalaman baru bagi penggemar lama maupun penonton baru.
Versi terbaru ini disambut dengan antusiasme yang tinggi sekaligus turut menimbulkan rasa penasaran.
Sejumlah penonton menyebut film ini sebagai adaptasi live-action Disney paling emosional sejak Cinderella (2015), meski ada juga yang menganggap ritmenya terlalu lambat dibanding versi animasi.
Mampukah adaptasi ini mempertahankan pesona aslinya sembari menghadirkan nuansa lebih segar untuk generasi sekarang?
Lilo Pelekai, yang diperankan oleh Maia Kealoha, adalah seorang gadis kecil berusia enam tahun yang berasal dari Hawaii.
Sejak kehilangan kedua orang tuanya, Lilo hidup sebagai anak yatim piatu dan diasuh oleh kakaknya satu-satunya, Nani Pelekai.
Hidup tanpa orang tua membuat Lilo tumbuh menjadi sosok yang sangat imajinatif dan penuh semangat tetapi juga sering kali bertindak impulsif dan berbeda dari anak-anak seusianya.
Kegemarannya cukup beragam dan khas anak pulau seperti ia senang menari hula, menjelajahi alam, dan sesekali mencoba berselancar di laut lepas.
Namun, keunikannya tidak selalu diterima dengan baik oleh lingkungan sekitar. Lilo kerap dianggap aneh oleh teman-temannya dan mengalami pengucilan di sekolah.
Meski begitu, ia tetap menjalani harinya dengan penuh daya khayal dan energi khas anak-anak.
Di sisi lain, Nani (diperankan oleh Sydney Agudong), sang kakak, menghadapi beban yang tak kalah berat. Sebagai satu-satunya anggota keluarga yang tersisa, Nani berperan ganda menjadi figur orang tua sekaligus kakak bagi Lilo.
Nani adalah sosok yang cerdas, bertanggung jawab, dan berprestasi, namun kondisi keluarganya yang penuh tekanan membuatnya kerap merasa kewalahan.
Tuntutan untuk membesarkan Lilo sambil mencari nafkah dan mempertahankan kestabilan hidup membuat Nani berada dalam tekanan luar biasa.
Hubungan mereka sebagai saudara pun kadang memanas…
DB NEWS - Disney kembali menyuguhkan nostalgia dengan menghadirkan Lilo & Stitch (2025) dalam versi live-action yang diadaptasi dari film animasinya tahun 2002. Film ini sudah tayang di bioskop seluruh indonesia mulai Jumat, 23 Mei 2025.
Disutradarai oleh Dean Fleischer Camp, film ini bukan sekadar adaptasi, melainkan interpretasi ulang yang menyentuh hati.
Di tengah gelombang remake live-action Disney, Lilo & Stitch 2025 tampil sebagai salah satu yang paling otentik dan emosional.
Tidak seperti animasi tahun 2002 yang menyeimbangkan komedi dan petualangan, versi 2025 mengadopsi pendekatan yang lebih tenang dan mendalam.
Alih-alih banyak aksi, film ini fokus pada dinamika keluarga dan perasaan keterasingan.
(BACA JUGA: Biodata Park Ju Hyun, Artis Korea yang Dirumorkan Jadi Pacar Mino WINNER)
Namun bukan berarti film ini kehilangan kesenangannya. Humor tetap hadir, terutama melalui karakter Pleakley dan Jumba, namun dengan tempo yang tidak berlebihan.
Musik Elvis Presley tetap menjadi pengingat bahwa walau dunia terus berubah namun kenangan indah akan terus abadi.
Dengan sentuhan modern dan teknologi CGI terkini, film ini menawarkan pengalaman baru bagi penggemar lama maupun penonton baru.
Versi terbaru ini disambut dengan antusiasme yang tinggi sekaligus turut menimbulkan rasa penasaran.
Sejumlah penonton menyebut film ini sebagai adaptasi live-action Disney paling emosional sejak Cinderella (2015), meski ada juga yang menganggap ritmenya terlalu lambat dibanding versi animasi.
Mampukah adaptasi ini mempertahankan pesona aslinya sembari menghadirkan nuansa lebih segar untuk generasi sekarang?
Lilo Pelekai, yang diperankan oleh Maia Kealoha, adalah seorang gadis kecil berusia enam tahun yang berasal dari Hawaii.
Sejak kehilangan kedua orang tuanya, Lilo hidup sebagai anak yatim piatu dan diasuh oleh kakaknya satu-satunya, Nani Pelekai.
Hidup tanpa orang tua membuat Lilo tumbuh menjadi sosok yang sangat imajinatif dan penuh semangat tetapi juga sering kali bertindak impulsif dan berbeda dari anak-anak seusianya.
Kegemarannya cukup beragam dan khas anak pulau seperti ia senang menari hula, menjelajahi alam, dan sesekali mencoba berselancar di laut lepas.
Namun, keunikannya tidak selalu diterima dengan baik oleh lingkungan sekitar. Lilo kerap dianggap aneh oleh teman-temannya dan mengalami pengucilan di sekolah.
Meski begitu, ia tetap menjalani harinya dengan penuh daya khayal dan energi khas anak-anak.
Di sisi lain, Nani (diperankan oleh Sydney Agudong), sang kakak, menghadapi beban yang tak kalah berat. Sebagai satu-satunya anggota keluarga yang tersisa, Nani berperan ganda menjadi figur orang tua sekaligus kakak bagi Lilo.
Nani adalah sosok yang cerdas, bertanggung jawab, dan berprestasi, namun kondisi keluarganya yang penuh tekanan membuatnya kerap merasa kewalahan.
Tuntutan untuk membesarkan Lilo sambil mencari nafkah dan mempertahankan kestabilan hidup membuat Nani berada dalam tekanan luar biasa.
Hubungan mereka sebagai saudara pun kadang memanas…