DB NEWS - Di tahun 2025, industri layar kaca tanah air akan dimanjakan dengan kisah lama yang hadir dengan versi lebih segar. Mendadak Dangdut merupakan film bergenre komedi yang pertama kali tayang pada tahun 2006.
Film garapan sutradara ternama Monty Tiwa ini dijadwalkan akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 30 April 2025.
Berbeda dengan versi 2006 yang diperankan oleh Titi Kamal, versi terbaru ini menggandeng artis cantik Anya Geraldin sebagai pemeran utama.
Menghadirkan alur cerita yang lebih fresh dan inovatif, Mendadak Dangdut 2025 tampil dengan nuansa baru yang jauh lebih emosional dibandingkan pendahulunya.
Film ini tetap mempertahankan semangat khasnya dalam membawa musik dangdut sebagai inti dari cerita, namun dikemas dengan pendekatan yang lebih modern dan menyentuh.
Tidak hanya menawarkan irama dangdut yang akrab di telinga masyarakat Indonesia, film persembahan Sinemart Pictures ini juga memperkaya kisahnya melalui pengembangan karakter yang lebih dalam dan kompleks.
Setiap tokoh memiliki latar belakang serta motivasi yang kuat, membuat alur terasa lebih hidup dan sesuai dengan realitas masa kini.
“Lewat film ini kami ingin menunjukkan bahwa dangdut itu bukan hanya tentang musik pinggiran, tapi bagian dari jati diri Indonesia,” ujar David Setiawan, Produser Mendadak Dangdut.
(BACA JUGA: JUMBO Pecahkan Rekor Animasi Asia Tenggara, OST Lagu ‘Selalu Ada di Nadimu’ Bikin Bioskop Banjir Air Mata)
Harapannya, film ini bisa jadi pionir bagi sinema Indonesia untuk semakin berani mengangkat dangdut sebagai identitas musik bangsa,” lengkapnya.
Film ini tidak cuma bicara soal hiburan, tapi juga menyampaikan pesan penting tentang bagaimana kita menghadapi perbedaan.
Lewat karakter-karakternya, Mendadak Dangdut menunjukkan bahwa gap antara kota dan desa, generasi tua dan muda, atau perbedaan status sosial bukanlah hal yang harus ditakuti, tapi justru bisa jadi kekuatan kalau kita mau saling memahami.
“Cerita Mendadak Dangdut adalah cerita tentang benturan budaya. Bukan hanya soal selera musik, tapi juga generasi, sosial, hingga kota besar dan kota kecil. Tema ini terasa semakin relevan saat ini,” ujar Sutradara, Monty Tiwa.
Lalu, bagaimana perjalanan Naya (pemeran utama) di dunia baru yang penuh tantangan ini? Berikut sinopsis lengkapnya.
Secara garis besar, film ini mengisahkan tentang Naya, seorang penyanyi pop terkenal yang terpaksa beralih ke musik dangdut.
Ditengah kariernya yang sedang melonjak, kehidupan Naya berubah drastis ketika dia dituduh terlibat dalam skandal kasus pembunuhan.
Karier Naya sebagai penyanyi pop saat itu sedang bersinar terang di ibu kota, hingga satu demi satu luka lama dan kesialan menenggelamkannya ke jurang keterpurukan.
Terdesak oleh kontrak dan ambisi Thomas, produsernya yang haus serakah, Naya mulai merencanakan pelarian dari label bersama manajer setianya, Zul.
Namun rencana itu gagal dan berujung tragis, Zul tewas dibunuh Thomas.
Lebih parah lagi, Naya dituduh dan dijebak hingga menjadi tersangka utama dalam kasus tersebut.
Posisinya sebagai penyanyi pop papan atas yang sedang menikmati puncak kejayaan, panggung megah, jutaan penggemar, dan deretan penghargaan bergengsi ini mendadak runtuh dan reputasi masa depannya terancam.
Terpojok oleh pemberitaan media, tekanan publik, dan ancaman hukum, Naya tak punya pilihan lain selain melarikan diri.
Dalam keputusasaan, ia membawa adiknya Lola dan sang ayah Anwar yang kini menderita Alzheimer pergi ke sebuah desa terpencil bernama Singalaya.
(BACA JUGA: Film Conclave Melejit Usai Paus Fransiskus Wafat—Sinopsis & Fakta Mengejutkan di Balik Pemilihan Paus)
Perjalanan ini bukan hanya untuk bersembunyi, tapi juga menjadi upaya menyembuhkan luka keluarga yang telah membekas sejak Anwar meninggalkan mereka bertahun-tahun silam.
Namun kehidupan di Singalaya jauh dari kata damai, identitas Naya perlahan terendus oleh warga setempat.
Dua penduduk desa, Wawan dan Wendhoy, memanfaatkan situasi itu dan mereka memaksa Naya untuk bergabung sebagai penyanyi dangdut lokal.
Wendhoy bahkan mengancam akan melaporkan keberadaan Naya ke pihak berwajib jika ia menolak.
Terdesak dan penuh tekanan, Naya pun menjalani kehidupan ganda, menyamar sebagai penyanyi dangdut di panggung desa sembari terus bersembunyi dari hukum dan masa lalunya yang terus mengejar.
Meski awalnya penuh keterpaksaan, dunia dangdut perlahan…
DB NEWS - Di tahun 2025, industri layar kaca tanah air akan dimanjakan dengan kisah lama yang hadir dengan versi lebih segar. Mendadak Dangdut merupakan film bergenre komedi yang pertama kali tayang pada tahun 2006.
Film garapan sutradara ternama Monty Tiwa ini dijadwalkan akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 30 April 2025.
Berbeda dengan versi 2006 yang diperankan oleh Titi Kamal, versi terbaru ini menggandeng artis cantik Anya Geraldin sebagai pemeran utama.
Menghadirkan alur cerita yang lebih fresh dan inovatif, Mendadak Dangdut 2025 tampil dengan nuansa baru yang jauh lebih emosional dibandingkan pendahulunya.
Film ini tetap mempertahankan semangat khasnya dalam membawa musik dangdut sebagai inti dari cerita, namun dikemas dengan pendekatan yang lebih modern dan menyentuh.
Tidak hanya menawarkan irama dangdut yang akrab di telinga masyarakat Indonesia, film persembahan Sinemart Pictures ini juga memperkaya kisahnya melalui pengembangan karakter yang lebih dalam dan kompleks.
Setiap tokoh memiliki latar belakang serta motivasi yang kuat, membuat alur terasa lebih hidup dan sesuai dengan realitas masa kini.
“Lewat film ini kami ingin menunjukkan bahwa dangdut itu bukan hanya tentang musik pinggiran, tapi bagian dari jati diri Indonesia,” ujar David Setiawan, Produser Mendadak Dangdut.
(BACA JUGA: JUMBO Pecahkan Rekor Animasi Asia Tenggara, OST Lagu ‘Selalu Ada di Nadimu’ Bikin Bioskop Banjir Air Mata)
Harapannya, film ini bisa jadi pionir bagi sinema Indonesia untuk semakin berani mengangkat dangdut sebagai identitas musik bangsa,” lengkapnya.
Film ini tidak cuma bicara soal hiburan, tapi juga menyampaikan pesan penting tentang bagaimana kita menghadapi perbedaan.
Lewat karakter-karakternya, Mendadak Dangdut menunjukkan bahwa gap antara kota dan desa, generasi tua dan muda, atau perbedaan status sosial bukanlah hal yang harus ditakuti, tapi justru bisa jadi kekuatan kalau kita mau saling memahami.
“Cerita Mendadak Dangdut adalah cerita tentang benturan budaya. Bukan hanya soal selera musik, tapi juga generasi, sosial, hingga kota besar dan kota kecil. Tema ini terasa semakin relevan saat ini,” ujar Sutradara, Monty Tiwa.
Lalu, bagaimana perjalanan Naya (pemeran utama) di dunia baru yang penuh tantangan ini? Berikut sinopsis lengkapnya.
Secara garis besar, film ini mengisahkan tentang Naya, seorang penyanyi pop terkenal yang terpaksa beralih ke musik dangdut.
Ditengah kariernya yang sedang melonjak, kehidupan Naya berubah drastis ketika dia dituduh terlibat dalam skandal kasus pembunuhan.
Karier Naya sebagai penyanyi pop saat itu sedang bersinar terang di ibu kota, hingga satu demi satu luka lama dan kesialan menenggelamkannya ke jurang keterpurukan.
Terdesak oleh kontrak dan ambisi Thomas, produsernya yang haus serakah, Naya mulai merencanakan pelarian dari label bersama manajer setianya, Zul.
Namun rencana itu gagal dan berujung tragis, Zul tewas dibunuh Thomas.
Lebih parah lagi, Naya dituduh dan dijebak hingga menjadi tersangka utama dalam kasus tersebut.
Posisinya sebagai penyanyi pop papan atas yang sedang menikmati puncak kejayaan, panggung megah, jutaan penggemar, dan deretan penghargaan bergengsi ini mendadak runtuh dan reputasi masa depannya terancam.
Terpojok oleh pemberitaan media, tekanan publik, dan ancaman hukum, Naya tak punya pilihan lain selain melarikan diri.
Dalam keputusasaan, ia membawa adiknya Lola dan sang ayah Anwar yang kini menderita Alzheimer pergi ke sebuah desa terpencil bernama Singalaya.
(BACA JUGA: Film Conclave Melejit Usai Paus Fransiskus Wafat—Sinopsis & Fakta Mengejutkan di Balik Pemilihan Paus)
Perjalanan ini bukan hanya untuk bersembunyi, tapi juga menjadi upaya menyembuhkan luka keluarga yang telah membekas sejak Anwar meninggalkan mereka bertahun-tahun silam.
Namun kehidupan di Singalaya jauh dari kata damai, identitas Naya perlahan terendus oleh warga setempat.
Dua penduduk desa, Wawan dan Wendhoy, memanfaatkan situasi itu dan mereka memaksa Naya untuk bergabung sebagai penyanyi dangdut lokal.
Wendhoy bahkan mengancam akan melaporkan keberadaan Naya ke pihak berwajib jika ia menolak.
Terdesak dan penuh tekanan, Naya pun menjalani kehidupan ganda, menyamar sebagai penyanyi dangdut di panggung desa sembari terus bersembunyi dari hukum dan masa lalunya yang terus mengejar.
Meski awalnya penuh keterpaksaan, dunia dangdut perlahan…