DB NEWS - Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Tarakan, Kalimantan Utara, diserang sejumlah oknum anggota TNI bersenjata pada Senin, (24/02).
Bentrok antar 2 instansi ini terjadi pada Senin, (24/02) pukul 22.45 WITA yang mengakibatkan 5 anggota polisi berpangkat Bripda mengalami luka-luka.
Tak hanya itu, beberapa fasilitas yang berada di Mapolres Tarakan mengalami kerusakan yang cukup parah.
Menurut informasi yang didapat, sekelompok anggota TNI sebanyak 20 orang tampak menaiki truk berwarna hijau yang kemudian berhenti di depan Bank Mandiri Jalan Yos Sudarso, Tarakan.
Dengan membawa batu, kayu, dan besi, sekelompok oknum TNI tersebut kemudian turun dari truk dan berjalan menuju Mapolres Tarakan.
(BACA JUGA: Kejagung Tangkap Tujuh Petinggi PT Pertamina Atas Kasus Korupsi, Berapa Gaji Jajaran Direksinya?)
Setibanya di Mapolres Tarakan, para oknum TNI langsung melakukan penyerangan dengan memukul 2 anggota yang sedang berjaga, yakni Bripda Muhammad Nur Rizky dan Bripda Rahmat Kurniawan, dengan alat yang mereka bawa.
Setelah melakukan pemukulan, kelompok tersebut melanjutkan penyerangan dengan merusak fasilitas yang ada di Mapolres Tarakan.
Berikut fasilitas Mapolres Tarakan yang dirusak oleh sekelompok oknum TNI:
Tak lama kemudian, beberapa anggota polisi tiba di lokasi penyerangan menggunakan mobil patroli piket yang seketika membuat sekelompok penyerang tersebut beralih menyerang anggota kepolisian yang datang tersebut.
(BACA JUGA: Tagar Makan Bergizi Gratis Trending di Tengah Aksi Pelajar Papua Tolak MBG, Ada Apa?)
Kemudian terjadi pengejaran yang dilakukan oleh sekelompok oknum TNI tersebut terhadap anggota kepolisian hingga ke Jalan Yos Sudarso, tepatnya di sekitar restoran cepat saji McDonald’s.
Insiden pengejaran tersebut mengakibatkan 1 anggota polisi mengalami luka serius karena dikeroyok oleh kelompok penyerang tersebut.
Selain itu, senjata api laras panjang yang dibawa Bripda I Putu Anugerah tersebut diduga dirampas oleh kelompok tersebut.
Sajam seperti sangkur, karambit serta senjata api laras pendek berjenis airsoft gun diduga dibawa oleh oknum TNI yang terlibat dalam penyerangan Mapolres Tarakan.
Kapendam VI Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto, memberikan penjelasan terkait penyerangan Mapolres Tarakan yang diduga dilakukan sekelompok oknum anggota TNI.
"Kami memang menerima informasi terkait insiden di Tarakan, yang melibatkan oknum TNI dan polisi.” ujar Kristiyanto.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap puluhan orang yang diduga oknum TNI tersebut.
“Namun, kami masih dalam tahap penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut," imbuh Kristiyanto.
Kapendam juga menyampaikan bahwa pihak TNI, melalui Pangdam, telah berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Daerah Kaltara Inspektur Jenderal Hary Sudwijanto, serta pihak Polres Tarakan untuk membahas insiden ini.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Tarakan untuk menyelesaikan masalah ini," tambah Kapendam tersebut.
Meski demikian, Kristiyanto menegaskan bahwa motif dibalik penyerangan tersebut masih belum jelas karena masih dalam penyelidikan.
“Belum tahu karena ini kan masih penyelidikan. Yang jelas, itu kemungkinan ada kaitannya dengan kesalahpahaman yang dulu-dulu," tegasnya.
Kedua belah pihak instansi tersebut tak luput memperingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh dan terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya. (*)
DB NEWS - Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Tarakan, Kalimantan Utara, diserang sejumlah oknum anggota TNI bersenjata pada Senin, (24/02).
Bentrok antar 2 instansi ini terjadi pada Senin, (24/02) pukul 22.45 WITA yang mengakibatkan 5 anggota polisi berpangkat Bripda mengalami luka-luka.
Tak hanya itu, beberapa fasilitas yang berada di Mapolres Tarakan mengalami kerusakan yang cukup parah.
Menurut informasi yang didapat, sekelompok anggota TNI sebanyak 20 orang tampak menaiki truk berwarna hijau yang kemudian berhenti di depan Bank Mandiri Jalan Yos Sudarso, Tarakan.
Dengan membawa batu, kayu, dan besi, sekelompok oknum TNI tersebut kemudian turun dari truk dan berjalan menuju Mapolres Tarakan.
(BACA JUGA: Kejagung Tangkap Tujuh Petinggi PT Pertamina Atas Kasus Korupsi, Berapa Gaji Jajaran Direksinya?)
Setibanya di Mapolres Tarakan, para oknum TNI langsung melakukan penyerangan dengan memukul 2 anggota yang sedang berjaga, yakni Bripda Muhammad Nur Rizky dan Bripda Rahmat Kurniawan, dengan alat yang mereka bawa.
Setelah melakukan pemukulan, kelompok tersebut melanjutkan penyerangan dengan merusak fasilitas yang ada di Mapolres Tarakan.
Berikut fasilitas Mapolres Tarakan yang dirusak oleh sekelompok oknum TNI:
Tak lama kemudian, beberapa anggota polisi tiba di lokasi penyerangan menggunakan mobil patroli piket yang seketika membuat sekelompok penyerang tersebut beralih menyerang anggota kepolisian yang datang tersebut.
(BACA JUGA: Tagar Makan Bergizi Gratis Trending di Tengah Aksi Pelajar Papua Tolak MBG, Ada Apa?)
Kemudian terjadi pengejaran yang dilakukan oleh sekelompok oknum TNI tersebut terhadap anggota kepolisian hingga ke Jalan Yos Sudarso, tepatnya di sekitar restoran cepat saji McDonald’s.
Insiden pengejaran tersebut mengakibatkan 1 anggota polisi mengalami luka serius karena dikeroyok oleh kelompok penyerang tersebut.
Selain itu, senjata api laras panjang yang dibawa Bripda I Putu Anugerah tersebut diduga dirampas oleh kelompok tersebut.
Sajam seperti sangkur, karambit serta senjata api laras pendek berjenis airsoft gun diduga dibawa oleh oknum TNI yang terlibat dalam penyerangan Mapolres Tarakan.
Kapendam VI Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto, memberikan penjelasan terkait penyerangan Mapolres Tarakan yang diduga dilakukan sekelompok oknum anggota TNI.
"Kami memang menerima informasi terkait insiden di Tarakan, yang melibatkan oknum TNI dan polisi.” ujar Kristiyanto.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap puluhan orang yang diduga oknum TNI tersebut.
“Namun, kami masih dalam tahap penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut," imbuh Kristiyanto.
Kapendam juga menyampaikan bahwa pihak TNI, melalui Pangdam, telah berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Daerah Kaltara Inspektur Jenderal Hary Sudwijanto, serta pihak Polres Tarakan untuk membahas insiden ini.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Tarakan untuk menyelesaikan masalah ini," tambah Kapendam tersebut.
Meski demikian, Kristiyanto menegaskan bahwa motif dibalik penyerangan tersebut masih belum jelas karena masih dalam penyelidikan.
“Belum tahu karena ini kan masih penyelidikan. Yang jelas, itu kemungkinan ada kaitannya dengan kesalahpahaman yang dulu-dulu," tegasnya.
Kedua belah pihak instansi tersebut tak luput memperingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh dan terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya. (*)