Sebelumnya diketahui bahwa persediaan bahan bakar minyak dari Shell sempat langka di pasaran karena mengalami kendala dalam penyaluran dari pihak supply.
Namun yang menjadi sorotan netizen adalah adanya keterlambatan pemberian izin dari Kementerian ESDM untuk proses importir di Indonesia.
Ingrid Siburian selaku Presdir PT. Shell Mobility Indonesia menyampaikan jika memang sempat terjadi kelangkaan persediaan mulai dari Januari 2025 untuk semua produk yakni 92, round 95, 98 dan solar CN 51.
(BACA JUGA: Resmi! Kejaksaan Agung Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi Pertamina)
Namun saat ini ketersediaan semua produk sudah terpenuhi dan siap untuk didistribusikan sejak tanggal (11/02) lalu.
Masyarakat yang merasa dibohongi oleh pihak-pihak terkait tentu membuat fenomena perpindahan ini disinyalir akan terus berlangsung.
Selama pihak Pertamina tidak mengambil langkah konkrit untuk menyelesaikan masalah ini, masyarakat tentu akan memilih produk dari swasta yang dirasa lebih aman untuk kendaraan mereka. (*)
Sebelumnya diketahui bahwa persediaan bahan bakar minyak dari Shell sempat langka di pasaran karena mengalami kendala dalam penyaluran dari pihak supply.
Namun yang menjadi sorotan netizen adalah adanya keterlambatan pemberian izin dari Kementerian ESDM untuk proses importir di Indonesia.
Ingrid Siburian selaku Presdir PT. Shell Mobility Indonesia menyampaikan jika memang sempat terjadi kelangkaan persediaan mulai dari Januari 2025 untuk semua produk yakni 92, round 95, 98 dan solar CN 51.
(BACA JUGA: Resmi! Kejaksaan Agung Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi Pertamina)
Namun saat ini ketersediaan semua produk sudah terpenuhi dan siap untuk didistribusikan sejak tanggal (11/02) lalu.
Masyarakat yang merasa dibohongi oleh pihak-pihak terkait tentu membuat fenomena perpindahan ini disinyalir akan terus berlangsung.
Selama pihak Pertamina tidak mengambil langkah konkrit untuk menyelesaikan masalah ini, masyarakat tentu akan memilih produk dari swasta yang dirasa lebih aman untuk kendaraan mereka. (*)