Anggota Komisi VI DPR RI Terima Amplop Coklat Misterius Saat Rapat, Publik Tuding Berisi Uang Suap!
14 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: ⁠Rayhan Hidayat
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis
31 2
Deskripsi Foto : Potret ketika anggota Komisi VI DPR RI menerima amplop coklat di sela-sela rapat
Foto : (Sumber foto: YouTube/TVR PARLEMEN)

DB NEWS - Publik dibuat heboh dengan cuplikan video yang menunjukkan salah satu anggota Komisi VI DPR RI yang tampak menerima amplop coklat misterius yang dituding berisikan uang suap saat sedang rapat.

Cuplikan video yang diunggah di media sosial tersebut menunjukkan suasana Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan Pertamina yang digelar pada Senin, (10/03).

Dalam video tersebut tampak salah satu staf DPR mendekat ke seorang anggota DPR berkemeja batik kuning yang tampak melihat ke arah ponselnya di saat rapat.

Staf DPR tersebut kemudian memberikan sebuah map berwarna merah kepada salah satu anggota Komisi VI DPR RI tersebut.

Kemudian, anggota Komisi VI DPR RI tersebut terlihat menandatangani sebuah dokumen yang berada di dalam map merah tersebut sambil tersenyum.

(BACA JUGA: Kejagung Tidak Sita Aset Pertamina! Jamin Tak Ganggu Operasional Perusahaan)

Tak berselang lama, ia menerima amplop berwarna coklat yang staf DPR berikan kepadanya dan segera ia tarik ke bawah meja.

Momen tersebut terabadikan dalam siaran langsung Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Pertamina, yang diadakan di Gedung DPR pada Senin, (10/03).

Bantah Amplop Berisi Suap

Ternyata, sosok penerima amplop coklat tersebut adalah Herman Khaeron yang merupakan politikus dari Partai Demokrat.

Herman mengaku bahwa amplop tersebut sebenarnya berisi uang perjalanan dinas yang belum sempat ia ambil pada minggu lalu.

Politikus Partai Demokrat tersebut juga menambahkan bahwa ia tak sempat mengambil uang perjalanan dinas tersebut karena kesibukannya sebagai pimpinan dari Badan Akuntabilitas Keuangan Negara.

(BACA JUGA: Bikin Bingung! Kejagung Ralat Pernyataannya, Sebut Kasus Pertamina Merupakan Blending Bukan Oplosan)

Ia juga menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan haknya sebagai anggota dewan dan bukan suatu hal yang harus ditutup-tutupi.

”Itulah kepolosan saya. Saya menganggap hal itu biasa-biasa saja. Itu adalah hak yang harus diterima oleh seluruh anggota dan tidak perlu ditutupi karena memang menjadi haknya anggota,” kata Herman.

Ia menduga ada pihak tertentu yang tidak sejalan dengannya, sehingga cuplikan tersebut diviralkan di media sosial.  

Menurutnya, hal ini terjadi karena ia pernah menyampaikan komentar kritis dan mendukung penindakan serta pemberian sanksi tegas kepada para oknum yang terlibat dalam kasus korupsi di Pertamina.  

Oleh karena itu, Herman menegaskan bahwa tudingan soal suap yang terlanjur menyebar di media sosial merupakan fitnah yang ditujukan ke dia secara sengaja.

Pihaknya mendesak agar cuplikan yang telah menyebar tersebut segera dihapus oleh pengunggahnya.  

Ia menilai keberadaan cuplikan tersebut turut mencoreng nama baik…

Anggota Komisi VI DPR RI Terima Amplop Coklat Misterius Saat Rapat, Publik Tuding Berisi Uang Suap!
14 Mar 2025 - Dbmedianews
Author: ⁠Rayhan Hidayat ⁠Rayhan Hidayat
Editor: Ahmad Dzul Ilmi Muis Ahmad Dzul Ilmi Muis
31 2
 
Deskripsi Foto : Potret ketika anggota Komisi VI DPR RI menerima amplop coklat di sela-sela rapat
Foto : (Sumber foto: YouTube/TVR PARLEMEN)

DB NEWS - Publik dibuat heboh dengan cuplikan video yang menunjukkan salah satu anggota Komisi VI DPR RI yang tampak menerima amplop coklat misterius yang dituding berisikan uang suap saat sedang rapat.

Cuplikan video yang diunggah di media sosial tersebut menunjukkan suasana Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan Pertamina yang digelar pada Senin, (10/03).

Dalam video tersebut tampak salah satu staf DPR mendekat ke seorang anggota DPR berkemeja batik kuning yang tampak melihat ke arah ponselnya di saat rapat.

Staf DPR tersebut kemudian memberikan sebuah map berwarna merah kepada salah satu anggota Komisi VI DPR RI tersebut.

Kemudian, anggota Komisi VI DPR RI tersebut terlihat menandatangani sebuah dokumen yang berada di dalam map merah tersebut sambil tersenyum.

(BACA JUGA: Kejagung Tidak Sita Aset Pertamina! Jamin Tak Ganggu Operasional Perusahaan)

Tak berselang lama, ia menerima amplop berwarna coklat yang staf DPR berikan kepadanya dan segera ia tarik ke bawah meja.

Momen tersebut terabadikan dalam siaran langsung Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Pertamina, yang diadakan di Gedung DPR pada Senin, (10/03).

Bantah Amplop Berisi Suap

Ternyata, sosok penerima amplop coklat tersebut adalah Herman Khaeron yang merupakan politikus dari Partai Demokrat.

Herman mengaku bahwa amplop tersebut sebenarnya berisi uang perjalanan dinas yang belum sempat ia ambil pada minggu lalu.

Politikus Partai Demokrat tersebut juga menambahkan bahwa ia tak sempat mengambil uang perjalanan dinas tersebut karena kesibukannya sebagai pimpinan dari Badan Akuntabilitas Keuangan Negara.

(BACA JUGA: Bikin Bingung! Kejagung Ralat Pernyataannya, Sebut Kasus Pertamina Merupakan Blending Bukan Oplosan)

Ia juga menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan haknya sebagai anggota dewan dan bukan suatu hal yang harus ditutup-tutupi.

”Itulah kepolosan saya. Saya menganggap hal itu biasa-biasa saja. Itu adalah hak yang harus diterima oleh seluruh anggota dan tidak perlu ditutupi karena memang menjadi haknya anggota,” kata Herman.

Ia menduga ada pihak tertentu yang tidak sejalan dengannya, sehingga cuplikan tersebut diviralkan di media sosial.  

Menurutnya, hal ini terjadi karena ia pernah menyampaikan komentar kritis dan mendukung penindakan serta pemberian sanksi tegas kepada para oknum yang terlibat dalam kasus korupsi di Pertamina.  

Oleh karena itu, Herman menegaskan bahwa tudingan soal suap yang terlanjur menyebar di media sosial merupakan fitnah yang ditujukan ke dia secara sengaja.

Pihaknya mendesak agar cuplikan yang telah menyebar tersebut segera dihapus oleh pengunggahnya.  

Ia menilai keberadaan cuplikan tersebut turut mencoreng nama baik…

Tautan telah disalin ke clipboard!