Salah satu penyebab overthinking adalah ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri. Kita membuat jadwal super padat, berharap bisa menyelesaikan semua nya dalam sehari.
Akibatnya, ketika tidak semua tugas selesai, kita merasa gagal–padahal bukan salah kita, tapi jadwalnya memang nggak realistis.
Cobalah membuat jadwal yang lebih manusiawi. Sisipkan waktu istirahat diantara pekerjaan.
Gunakan teknik manajemen waktu seperti “time blocking”, dimana kamu membagi waktu dalam blok-blok khusus untuk satu tugas tertentu.
Misalnya, dari pukul 9 hingga 11 pagi untuk menulis, lalu break 30 menit, dilanjutkan dengan pekerjaan lainnya.
Membuat jadwal realistis bukan berarti menurunkan standar, tapi cara mengatur waktu untuk menjaga kesehatan mental.
Agar jadwal yang kamu buat ini lebih efektif kamu juga perlu untuk menetapkan skala prioritas dalam jadwal yang kamu susun.
Bukan semua tugas harus diselesaikan sekarang juga. Kamu perlu memilah antara tugas yang “penting dan mendesak”, dengan tugas yang “penting tapi tidak mendesak”.
Teknik Eisenhower Matrix bisa membantumu memilih tugas ke dalam empat kategori:
Dengan memilah tugas seperti ini, kamu akan terhindar dari beban pikiran yang tak perlu. Pikiran jadi lebih fokus karena kamu tahu mana yang harus diprioritaskan.
Nah, setelah tahu mana yang penting, meluangkan beristirahat di sela waktu merupakan hal yang penting untuk tubuhmu.
Mengapa kita perlu meluangkan waktu beristirahat? Apakah multitasking adalah hal yang sudah benar kita lakukan? Simak di halaman berikutnya!
Salah satu penyebab overthinking adalah ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri. Kita membuat jadwal super padat, berharap bisa menyelesaikan semua nya dalam sehari.
Akibatnya, ketika tidak semua tugas selesai, kita merasa gagal–padahal bukan salah kita, tapi jadwalnya memang nggak realistis.
Cobalah membuat jadwal yang lebih manusiawi. Sisipkan waktu istirahat diantara pekerjaan.
Gunakan teknik manajemen waktu seperti “time blocking”, dimana kamu membagi waktu dalam blok-blok khusus untuk satu tugas tertentu.
Misalnya, dari pukul 9 hingga 11 pagi untuk menulis, lalu break 30 menit, dilanjutkan dengan pekerjaan lainnya.
Membuat jadwal realistis bukan berarti menurunkan standar, tapi cara mengatur waktu untuk menjaga kesehatan mental.
Agar jadwal yang kamu buat ini lebih efektif kamu juga perlu untuk menetapkan skala prioritas dalam jadwal yang kamu susun.
Bukan semua tugas harus diselesaikan sekarang juga. Kamu perlu memilah antara tugas yang “penting dan mendesak”, dengan tugas yang “penting tapi tidak mendesak”.
Teknik Eisenhower Matrix bisa membantumu memilih tugas ke dalam empat kategori:
Dengan memilah tugas seperti ini, kamu akan terhindar dari beban pikiran yang tak perlu. Pikiran jadi lebih fokus karena kamu tahu mana yang harus diprioritaskan.
Nah, setelah tahu mana yang penting, meluangkan beristirahat di sela waktu merupakan hal yang penting untuk tubuhmu.
Mengapa kita perlu meluangkan waktu beristirahat? Apakah multitasking adalah hal yang sudah benar kita lakukan? Simak di halaman berikutnya!